Pendidikan Anak di Hari Qurban: Ajarkan Hal Ini Pada Anak di Hari Qurban

Pendidikan anak di hari qurban. Apa yang biasanya dilakukan anak kita saat berqurban? Apakah Takbiran? Atau lihat kambing dan sapi yang mau disembelih? Yang jelas para orangtua punya jawaban masing-masing.

Sahabat Abana, dua pekan atau lebih dikit kita akan bertemu hari raya ummat muslim sedunia Idul Adha oleh karnanya, untuk mempersiapkan Idul adha yang lebih bermanfa’at, saya ingin menulis bagaimana menanamkan karakter iman di hari yang istimwea ini.

Apa maksud menanamkan karakter iman?

Tentunya kita semua sudah hafal rukun iman bukan? Iman kepada Allah,iman kepada Malaikat Allah dst, jadi di sini saya akan mencoba menerapkan konsep-konsep yang sudah diajarkan oleh Nabi Shalallahu alahi wassalam yaitu

"Belajar iman...." belajar iman sejak dini sampai anak tersebut mempunyai pondasi yang kuat, yang selanjutnya anak kita akan membawa beban syariat.

Mari kita bandingkan, seseorang anak yang kelak akan membawa beban syariat disertai pondasi iman yang kuat, dengan anak yang nantinya juga akan membawa beban syariat tanpa disertai itu, kira-kira lebih siapan mana? Tentu seorang anak yang kelak akan membawa beban syariat disertai pondasi iman yang kuat

Sekarang kita bisa katakan, sangat tidak menarik, jika kita biarkan anak-anak kosong! Kosong dari pengenalan Allah ta’ala, kebesaran Allah di hari besar umat Islam. Seperti apa?

Berikut contoh bagaimana kita menumbuhkan karakter iman:

• Ceritakan Kisah Ibrahim Alaihisalam dan Anaknya

Saya tidak akan membahas kisahnya di sini, tapi,Insyallah akan kami tulis dikesempatan lain. Para orangtua bisa mengambil ibrah dari kisah tersebut lalu tanamkan ke diri mereka yang masih polos.

Misal : Nabi Ibrahim alahissalam mempunyai keluarga yang luar biasa, keluarga pilihan Allah ta’ala, kita perlihatkan kesabaran dan ke imanan anaknya terhadap Allah ta'ala, saat itu Nabi Ibrahim berkata kepada anaknya.

"Saya melihat mimpi ini ini" lalu anaknya menjawab "lakukan perintah allah ta’ala." kita lihat ! seorang anak yang faham jika mimpi seorang Nabi adalah wahyu dari Allah, dengan demikian Ismail alaihissalam langsung mengimani tanpa berfikir dua kali.

Sangat berbeda bukan dengan yang terjadi di zaman ini? Sa’at ada ayat tentang "Menikah, dan allah akan beri kekayaan bagi yang mau menyempurnakan agamanya" para pemuda langsung berfikir secara logika/akalnya dan menyampingkan iman/wahyu dari Allah ta’ala.

Yuk menikah demi menyelamatkan masa muda dan mendapat penyejuk pandangan mata. Kembali ke pembahasan. Selain itu silahkan teman-teman gali terus ibrahnya lalu sampaikan ke anak-anak, kenapa harus kisah? Bukankan 1/3  Al-Qur’an adalah kisah?

Insyallah di lain waktu akan saya bahas, di Tema Berkisah.

• Maha kasih Allah ta’ala, dan Maha pemberi nikmat

Pastinya kita juga tidak meninggalkan poin ini, ajak anak kita melihat hewan sapi, kerbau atau kambing. lalu katakan dengan lembut sambil di elus kepalanya:

"Naak ..lihat Allah ta’ala memberi nikmat yang besar kepada kita, Allah ciptakan hewan qurban lalu kita makan dan kita kenyang, lalu nikmat mana yang kita dustakan nak? Begitu banyak Allah memberi nimat, mulai dari air hujan yang diminum kambing itu dan kita juga ikut meminumnya juga, bisa gak nak ?hewan itu hidup tanpa air? Kita juga? Yuk nak kita bersyukur atas kebesaran allah ini"

Silahkan teman-teman bisa menambahkan atau merubah dengan versi teman-teman,yang jelas katakan kebesaran Allah ta’ala intinya adalah mengenal Allah ta’ala. Teman-teman Abana kebayang tidak? Jika konsumsi anak kita tiap harinya tentang pengenalan Allah ta’ala dan Allah dan Allah teruuuuus tiap hari, sambil diajarkan juga tentang iman-iman yang lain!!?

Subhanalla tidak kebayang nanti kalau sudah besar. Sehingga tidak ada yang aneh jika Islam pernah berjaya dengan pendidikan anak-anak yang seperti ini. (menanam ke imanan sejak dini sebagai pondasi). Lalu apa kabar dengan pendidikan kita? Seberapa sering para guru menanamkan karakter iman ke anak setiap harinya? Wallahualam

Wassalmualikum warahmatullahi wabarakatuh.