Langkahkan Kakimu ke Kuttab
Cerita saya dimulai dari kegagalan untuk memasuki Universitas di Jakarta bulan Agustus 2014 silam, Universitas ternama apalagi dikalangan para pelajar pondok, Universitas LIPIA, saat itu saya merasakan Perasaan yang campur aduk, bahkan sangat sedih.
Mengapa harus saya?(batin saya)
Tekat saya untuk belajar begitu kuat! Tapi alhamdulillah kami masih mempunyai teman yang bernama Firdaus Hasbi As-Sidiqi dan teman-teman lainnya seangkatan saya yang sudah belajar di Lipia. Mereka selalu menyemangati dan memberikan motivasi untuk tidak berputus asa.
Setelah hari-hari kegagalan saya lewati bersama teman-teman LIPIA di kos-kos an, saya berkelana di dunia nyata sampai dunia internet. Demi mencari kehidupan yang lebih baik dan mencari tahu rencana-rencana Allah taala selanjutnya.
Dipertemukan dengan Kuttab Al-Fatih
Untuk mengetahui sejarah Kuttab, silakan di sini: Sejarah Berdirinya Kuttab
Pada tahun 2014, tepatnya tanggal 9 bulan September. Saya mendapat informasi adanya pendaftaran di sekolah Kuttab Al-Fatih. Seketika itu saya langsung membuka Mbah Google
Kebetulan saat itu saya kurang tahu menahu soal Kuttab sehingga saya salah tlp. Ternyata Kuttab ada cabangnya, saya tanya deh:
"Assalamualaikum Kuttab Al-Fatih? Saya ingin menjadi guru adakah peluang Bu"
"Ada Ustd, datang saja ke Kuttab Semarang Ustd"
"Afwan Ustdzah saya ada di Jakarta maaf-maaf"
"di Depok ada Ustd silahkan hub No 085xxxxx"
Langsung saya tlp Kuttab Depok.
Kejutan Tak Terduga-Duga
Di sana ada 3 teman yang dulunya satu pesantren saat di MTs, Subhanallah ini sangat membantu saya dalam berkomunikasi dan beradaptasi sehingga mempermudah proses saya dalam masuk Kuttab Alhamdulillah..
Yang saya masuki adalah Kuttab Pusat, ah, ini sangat mengejutkan, karna di sana banyak sekali ilmu-ilmu yang disampaikan oleh Ahli Ilmu Alhmdulillah...
Hari demi hari, bulan demi bulan saya semakin faham tentang Kuttab dan membuat kecintaan saya sebagai Pejuang Pendidikan sangat besar.
Bahkan saya sempat mengobrol dengan Ustd Ana, Ustdz Kholid syamhudi LC. Beliau berpesan,
"Jangan cuman ngajar-ngajar saja tanpa tujuan tapi ambillah ilmu nya!"
Nasehat ini terus menguatkan saya untuk selalu mengambil ilmu yang ada di sana. Bahkan sampai sekarang di Kuttab Bandar Lampung, saya masih belajar.
Pengalaman Sebelumnya Membantu Saya di Kuttab
Sebelum menginjakkan kaki di Kuttab Al Fatih pada tanggal 09 September 2014, saya sudah mendapatkan pengalaman sebagai Mujahid Pendidikan, 1 tahun pengabdian di pesantren Al-Ukhuwah dan 1 tahun di Palembang.
Oleh karena itu saya menemukan perbedaan yang sangat jauh antara Kuttab Al-Fatih dan lembaga sebelumnya, namun pengalaman sebelumnya sangat membantu saya, istilahnya saya sudah mempunyai sedikit bekal untuk langkah awal.
Bagaimana Saya Mengajar ?
Rasanya kurang lengkap jika saya tidak bercerita sifat bagaimana kami mengajar. Setidaknya ada 5 sifat yang menonjol.
- Tegas. Harus tegas jika melihat ada yang kurang pas pada diri anak anak.
- Sedikit tidak sabaran jika ada anak yang sulit difahamkan, Alhamdulillah sedikit demi sedikit saya bisa membiasakan untuk sabar.
- Ramah. Di samping tegas harus ramah. Buat anak anak nyaman dengan keberadaan kita.
- Aktif. Terutama saat sedang cerita di depan anak-anak. Selalu gerak kesana kemari supaya bisa menjiwai kisahnya. Baca: Cara Bercerita pada Anak Anak yang Baik
- Penuh expresi dan acting, saya suka mengeluarkan mimik muka yang berbeda-beda terutama saat cerita, jika kisahnya orang marah saya juga akan memperagakan orang yang marah.
- Dan lain-lain. Masih banyak sih, tapi ini tidak terlalu penting buat teman-teman.
Mulai Mencatat Kegiatan-Kegiatan Kuttab Al-Fatih
Seperti yang saya tulis di awal, keberadaan kami di sini berniat untuk mengambil ilmu yang ada. Mulailah saya mencatat kegiatan-kegiatan Kuttab Al-Fatih dari mulai Jam 00.00-24.00 dan selama 2 Tahun. Alhamdulillah sudah saya tulis semua walaupun masih banyak kekurangan.
Yang menyenagkan lagi, catatan saya sudah dicek Ustadz Walid Ilham sebagai ketua manager 17 Cabang Kuttab Al-Fatih. Padahal tulisannya masih jauh dari kata bagus. Sangat amburadul.
Menetapkan Fikiran untuk Kembali ke Kampung Halaman
Kata kembali di sini bukan berarti saya keluar dari lembaga Kuttab Al-Fatih. Saya memutuskan untuk mengabdi di kampung halaman Kuttab Al-Fatih Bandar Lampung Pagar Alam. yang jelas ini adalah keputusan yang berat!
Sambutan yang Luar Biasa
Terus Belajar Jangan Puas dengan Ilmumu
Karna saya adalah Mujahid Pendidikan saya sadar saya harus belajar. Dalam benak saya menjadi mujahid pendidikan di Kuttab Al-Fatih bukan hanya sebagai guru biasa tapi juga mencari tahu konsep-konsep utama kuttab dari berbagai segi dan mencermati kegiatan-kegiatan yang ada di Kuttab Al-Fatih.
Mujahid yang di sini bukanlah mujahid medan perang tapi mujahid pendidikan, teman teman kebayangkan? Betapa keren penamaan tersebut karena setelah kata mujahid disandingkan kata pendidikan yang biasanya dipakai buat tentara islam.
Saya Yakin !!!
Di sini saya akan mengutip tulisan Guru Saya Ustdz Budi Ashari Lc berikut kutipannya...::
Kami sangat yakin dengan konsep ini. Karna Kuttab Adalah Konsep Islam yang mempunyai sejarah panjang melahirkan orang-orang besar.
Seiring hilangnya Kuttab dari Dunia Islam, bumi pun mulai kehilangan cahaya dari para Ulama dan Ilmuan.
Kami sangat yakin dengan Kuttab ini. Apapun yang dikatakan oleh konsep pendidikan hari ini yang rumit dan sulit, kami tidak pernah bergeser dari keyakinan terhadap Kuttab.
Karana catatan sejarah tentang Kuttab pun tidak hilang.
Kami sangat yakin dengan Konsep Kuttab ini. Karna landasannya benar-benar dari Al-Qur’an dan Sunnah.
Kami sangat yakin dengan konsep Kuttab ini. Secara sunnatullah sejarah akan terus hidup dan beriulang disetiap zaman.
Saatnya mengembalikan sistem islam seutuhnya!! Kami berharap akan hadir hasil yang sama pada zaman itu (kejayaan Islam).
Dengan ke asingan Kuttab ini semoga menjadi keasingan yang indah dan membahagiakan.
Kepercayaan diri kami sebesaar kepercayaan Muhammmad Al-Fatih menebus benteng konstatinopel yang berbekal janji Nabi shalallahu alaihi wassalam.
Dalam buku Kuttab di tanah Haramain (Mekkah dan Madinah) telah disebutkan dengan detail sejarah Kuttab.
Di dalamnya kita bisa tahu kapan terakhir Kuttab-Kuttab itu ditutup dan kemudian di ganti peran dan namanya yang lain!
Semoga di sinilah lahir Al-Fatih-Al-fatih berikutnya yang telah ditunggu semua.
Ya Allah semoga keyakinan ini mendapat Ridho-MU.....
Penulis Abu Zaid