Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Remaja Harapan Masyarakat Islam

Mengatasi Kenakalan Remaja ,Remaja Harapan Masarakat islam

Artikel ini adalah lanjutan dari [Aku Bukan Remaja Amerika]. Semoga artikel ini bisa menjadi jawaban para remaja yang suka mengatakan hal negatif tentang masa remaja, seperti yang sudah saya tulis di artikel sebelumnya

"Ah, saya mau menikmati masa mudaku dulu"

"Katanya anak muda? Ko’ tidak keren gitu?"

"Itu yang nasehatin, kaya tidak pernah muda saja!"

"Saya kaya gini, karna masanya broo, nikmatin dulu masa muda Bro"

Saatnya saya membangunkan mereka semua terkhusus buat saudaraku muslim, Remaja bukanlah simbol kenakalan. (dalam Islam, memang begitu)

Sahabat Abana, jika kalimat di atas dilontarkan oleh orang-orang di luar Islam tentu saja sudah menjadi hal yang biasa, karna panduan dan rujukan mereka adalah Amerika Tentu saja tidak mengherankan. Namun apa jadinya jika kaliamat di atas atau yang serupa dengan itu, diucapkan oleh saudara kita seiman? Tentunya sedih bukan?

Jika orang-orang Islam ditanya, kenapa Anda solat? Jawabannya, karna orang Islam mempunyai aturan sendiri. Sahabat Abana, khususnya teman-teman saya yang masih muda atau yang akan baligh, mari bertanya kepada diri kita masing-masing, "Mengapa saya melegalkan sifat negatif pada diri Saya yang masih Remaja?"

"Mengapa saya mengikuti aturan main Negara Amerika? Bukankah kita mempunyai aturan sendiri?"

Untuk para orangtua, mengapa Anda melegakan kenakalan mereka? Memaklumi jika mereka masih remaja?

Kita Sudah Boros 10-20 Tahun

Mengapa pemuda sekarang susah untuk berkembang? Susah menjadi orang besar di masanya? Kualitas remaja sekarang sangat berbeda dengan remaja di masa Kejayaan Islam, mengapa?

Saya yakin Amerika yang sekarang ini menjadi negara adikuasa sedang tersenyum lebar, melihat Negaranya menjadi rujukan kaum muslimin sehingga kualitas pemuda Islam ikut menurun.

Kira-kira sampai kapan remaja itu akan melegalkan sifat negatifnya? Jawabnannya, sampai mereka merasa sudah bukan remaja lagi! Bukankah begitu jawaban para remaja sekarang, Sahabat Abana?

Sahabat bisa bayangkan jika mereka mengukur masa muda dimulai dari umur 10/12 Tahun – 20/30 Tahun.

Berapa umur yang sudah mereka buang untuk hal yang sia-sia? 10 Tahun-20 Tahun!

Sedangkan di masa Muhammad Al-Fatih umur 17-18 Tahun sudah menjadi orang yang berpengaruh bagi masyarakat muslim, bahkan bisa membuka suatu Negara yang kuat?!! Subhanallah ...

Teman-teman mari bangun dan bangkit dari semua ini. Jangan membuat aturan sendiri jika masa mudah harus dihabiskan dengan hal yang sia-sia, masyarakat Islam sudah mengharap kekuatan dari Kalian Para Remaja! Kami menunggu...


Kenapa Kami Mengaharpkan Kekuatan Anak Remaja?


Jawabannya ada di surat Ar-Rum: 54,

اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ

"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa."   (Qs.Ar-Rum :54)

Lihatlah pemuda berada di antara dua kelemahan. Kelemahan pertama terjadi di fase anak-anak, karna mereka lemah fisik, kekuatan, pengalaman, dan lain-lain. Kelemahan kedua terjadi pada usia tua, fisik yang semakin melemah, semangat menurun,tenaga dan kemampuan-kemampuan yang lain semakin melemah.

Sehingga pemuda adalah sumber kekuatan, harapan masyarakat Islam, bukankah yang mendorong dakwah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam adalah para pemuda?

Baca Juga: Cara Mengatasi Kenakalan Remaja di Indonesia

Untuk orangtua bagaimana? Orangtua jelas berbeda dengan pemuda-pemuda yang masih mempunyai kekuatan fisik, namun bukan berarti orangtua tidak kita anggap.

Orangtua mempunya peran sendiri, dari segi pengalaman,mendidik dll. Tentunya setiap masa mempunyai peran masing-masing, hanya saja di sini kita akan membahas peran pemuda.

Contoh Remaja/Pemuda Kuat Dalam Al-Qur’an

Saya akan menyebutkan ayat-ayat khusus yang membahas tentang usia muda, semoga dengan ini Sahabat Abana bisa merubah kiblat pendidikan dan merujuk kepada Al-Qur’an dan Sunnah.

  • Ashabul Kahfi


Siapa yang tidak mengenal kisah Ashabul Kahfi ini? Surat yang rutin kita baca setiap pekannya, Allah taala menyebut mereka dengan kalimat - فِتْيَةٌ - yang artinya pemuda belia, seorang pemuda yang kuat melawan fitnah sampai mereka pergi dari penguasa dzolim lalu singgah di dalam Gua. Qs.Al-Kahfi :13-14

نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ 

وَزِدْنَاهُمْ هُدًى

وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ 

وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا

"Kami kisahkan kepadamu (Muhammad) cerita ini dengan benar. Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk (13) Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri.

Lalu mereka pun berkata, "Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran(14)" (Qs.Al-Kahfi 13-14)

Seperti apa sifat pemuda Ashabul Kahfi?


  1. Kokoh memegang Tauhid
  2. Pemberani dan semangat yang tinggi melawan kepasrahan
  3. Berani menghindar dari sistem yang rusak di Negrinya
  4. Dilindungi Allah taala di dalam Gua

Subhanallah..

  • Ibrahim Alaihissalam sang Pejuang Tauhid


Siapa yang tidak mengenal Nabi Ibrahim Alaihissalam? Apalagi sekarang sudah mendekati Hari Idul Adha, banyak Khotib Jum’at yang mengkisahkan kembali Nabi Ibrahim Alaihissalam..

Sahabt Abana, mari kita baca kembali Qs.Al-Anbiya: 59-69

قَالُوا مَنْ فَعَلَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا إِنَّهُ لَمِنَ الظَّالِمِينَ

Mereka berkata: "Siapakah yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, sesungguhnya dia termasuk orang-orang yang zalim(59)

قَالُوا سَمِعْنَا فَتًى يَذْكُرُهُمْ يُقَالُ لَهُ إِبْرَاهِيمُ

Mereka berkata: "Kami dengar ada seorang pemuda yang mencela berhala-berhala ini yang bernama Ibrahim"(60)

قَالُوا فَأْتُوا بِهِ عَلَىٰ أَعْيُنِ النَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَشْهَدُونَ

Mereka berkata: "(Kalau demikian) bawalah dia dengan cara yang dapat dilihat orang banyak, agar mereka menyaksikan"(61)

قَالُوا أَأَنْتَ فَعَلْتَ هَٰذَا بِآلِهَتِنَا يَا إِبْرَاهِيمُ

Mereka bertanya: "Apakah kamu, yang melakukan perbuatan ini terhadap tuhan-tuhan kami, hai Ibrahim?"(62)

قَالَ بَلْ فَعَلَهُ كَبِيرُهُمْ هَٰذَا فَاسْأَلُوهُمْ إِنْ كَانُوا يَنْطِقُونَ

Ibrahim menjawab: "Sebenarnya patung yang besar itulah yang melakukannya, maka tanyakanlah kepada berhala itu, jika mereka dapat berbicara"(63)

فَرَجَعُوا إِلَىٰ أَنْفُسِهِمْ فَقَالُوا إِنَّكُمْ أَنْتُمُ الظَّالِمُونَ

Maka mereka telah kembali kepada kesadaran dan lalu berkata: "Sesungguhnya kamu sekalian adalah orang-orang yang menganiaya (diri sendiri)"(64)

ثُمَّ نُكِسُوا عَلَىٰ رُءُوسِهِمْ لَقَدْ عَلِمْتَ مَا هَٰؤُلَاءِ يَنْطِقُونَ

kemudian kepala mereka jadi tertunduk (lalu berkata): "Sesungguhnya kamu (hai Ibrahim) telah mengetahui bahwa berhala-berhala itu tidak dapat berbicara"(65)

قَالَ أَفَتَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ مَا لَا يَنْفَعُكُمْ شَيْئًا وَلَا يَضُرُّكُمْ

Ibrahim berkata: Maka mengapakah kamu menyembah selain Allah sesuatu yang tidak dapat memberi manfaat sedikitpun dan tidak (pula) memberi mudharat kepada kamu?"(66)

أُفٍّ لَكُمْ وَلِمَا تَعْبُدُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ ۖ أَفَلَا تَعْقِلُونَ

Ah (celakalah) kamu dan apa yang kamu sembah selain Allah. Maka apakah kamu tidak memahami?(67)

قَالُوا حَرِّقُوهُ وَانْصُرُوا آلِهَتَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ فَاعِلِينَ

Mereka berkata: "Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhan kamu, jika kamu benar-benar hendak bertindak"(68)

قُلْنَا يَا نَارُ كُونِي بَرْدًا وَسَلَامًا عَلَىٰ إِبْرَاهِيمَ

Kami berfirman: "Hai api menjadi dinginlah, dan menjadi keselamatanlah bagi Ibrahim"(69)

Subhanallah... sangat jauh dengan yang dikatakan oleh negara adikuasa Amerika.

Belum lagi ada Dawud yang sudah melawan dan berduel dengan pemimpin dzolim Jalut, sedangkan Dawud usianya saat itu masih muda belia.

Yusuf dan masih banyak lagi ...

Ya Allah bimbinglah kami...

Semoga setelah ini tidak ada lagi yang melegalkan kenakalan remaja dan Sahabat Abana yang masih Remaja, bangunkan teman-teman kita... sudah saatnya kita bangun. Semua berawal dari pendidikan.. berhati-hati dalam mencari rujukan. Wassalmualikum warahmatullahi wabarakatuh..

Penulis: Abu Zaid Al Amir

Referensi :
  • Al-Qur’an Al-Karim
  • Remaja Antar Hijaz Dan Amerika Karya Ustdz Budi Ashari Lc.

Posting Komentar untuk "Remaja Harapan Masyarakat Islam"