Mendidik Anak Usia Dini Jangan Gagal Pada Tahap Ini
Bismillah, Insyaallah pada tulisan ini kami akan melanjutkan tulisan sebelumnya yang Cara Memulai Pendidikan Islam
Setelah dijelaskan tentang gambaran permulaan dalam mendidik, sekarang saatnya menulis kurikulum-kurikulum pertama yang ditrima Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.
Apabila antum sudah pernah membaca artikel sebelumnya pasti Antum sudah tahu juga tentang bagaimana memulai pendidikan. Dengan begitu anak kita tumbuh besar bak gedung pencakar langit, bukan gubuk yang reyot.
Apabila antum sudah pernah membaca artikel sebelumnya pasti Antum sudah tahu juga tentang bagaimana memulai pendidikan. Dengan begitu anak kita tumbuh besar bak gedung pencakar langit, bukan gubuk yang reyot.
Artikel sebelumnya juga membahas syarat utama dalam keberhasilan mendidik anak dari usia dini. sedangkan tulisan yang sedang kita baca ini adalah, rincian atau gambaran kurikulum-kurikulum Nabi shalallahu alaihi wassalam. Semoga saja para pembaca memahami syarat mendidik anak usia dini secara menyeluruh, dengan cara mengetahui Konsep dan Aplikasi.
Syarat Mendidik Anak Usia Dini Jangan Gagal di Fase Ini
Sebaiknya para pembaca sudah menyiapkan Al-Qur'an supaya lebih leluasa dalam melihat ayat-ayat setelahnya atau sebelumnya, karna di sini kami tidak bisa mencantumkan ayat ayat yang ada di al Quran.
Mari Kita Coba Uraikan Salah Satu Surat Makkiyah Qs. Qaaf (Penulis hanya menukil dari kitab Modul Kuttab 1)
Kurikulum Al-Qur'an Syarat Utama Mendidik Anak
Dalam Surat (Qaaf: 1), kita di ajarkan memulai dengan kurikulum Al-Qur’an
ق ۚ وَالْقُرْآنِ الْمَجِيدِ
"Qaaf demi Al Quran yang sangat mulia."
Sadar atau tidak sadar Antum akan menemukan banyak ayat di dalam surat-surat Makkiyah selain surat Qaaf yang diawali dengan kata Al-Qur'an. Misalnya, surat Yasin 1-2,
يس وَالْقُرْآنِ الْحَكِيمِ
Demi Al Quran yang penuh hikmah(2).
Lalu ada juga Qs.Ar Rahman :1-2,
الرَّحْمَٰنُ عَلَّمَ الْقُرْآنَ
Yang Maha Pemurah (1) Yang telah mengajarkan al Quran(2).
Ada pula dalam surat Shad :1,
ص ۚ وَالْقُرْآنِ ذِي الذِّكْرِ
Shaad, demi Al Quran yang mempunyai keagungan. (1)
Dan masih banyak lagi, banyak sekali surat-surat Makkiyah yang diawali dengan kata Al-Qur’an. Jadi bisa kita ambil kesimpulannya bagi siapa yang ingin membangun generasi kualitas sahabat, mereka harus menjadikan kurikulum Al-Qur'an yang utama dan harus harga mati.
Karna memang kenyataanya seperti itu? Surat Makkiyah banyak yang diawali dengan Al-Qur’an,
Apa maksud kurikulum Al-Qur’an?
Kurikulum Al-Qur’an adalah seperti menghafal, mentadabburi dan mengajarkan ke anak-anak supaya Iman mereka kokoh.
Kami beri contoh, andai kita ingin menguatkan keimanan kepada anak-anak, maka bisa kita cari dalam Al-Qur’an surat-surat Makkiyah yang membahas tentang Iman kepada Allah, Surga, Neraka, dan iman kepada rukun iman lainnya.
Kami beri contoh, andai kita ingin menguatkan keimanan kepada anak-anak, maka bisa kita cari dalam Al-Qur’an surat-surat Makkiyah yang membahas tentang Iman kepada Allah, Surga, Neraka, dan iman kepada rukun iman lainnya.
Al-Qur'an Adalah Tolak Ukur kebangkitan dan kebesaran Generasi. Syaratnya Generasi kita harus akrab berinteraksi dengan Al-Qur'an
Bisa juga sebaliknya, akan menjadi tolak ukur kemunduran, manakala masyarakat pada generasi itu jarang berinteraksi dengan Al-Qur'an.
Subhanallah. Jika berbicara tentang Al-Qur'an, kita (Para Guru/Orangtua) akan menghadapi 7 T:
- Tahsin :Memperbaiki bacaan sesuai tajwid yang benar
- Tilawah : Membiasakan membaca Al-Quran setiap hari
- Tahfidz : Menghafal Al-Qur'an
- Tadabbur : Merenungi Al-Qur'an
- Tathbiq : Mengamalkan dalam kehidupan sehari-hari
- Tafsir :Memahami Al-Quran dengan pemahaman Ahli Tafsir
- Ta'lim : Mengajarkan kepada Orang lain
Itu 7 poin yang perlu diperhatikan untuk mengajarkan al quran pada anak. Bukan cuman menghafal saja.
Allah berfirman dalam surat Qaaf ayat 2,
بَلْ عَجِبُوا أَنْ جَاءَهُمْ مُنْذِرٌ مِنْهُمْ فَقَالَ الْكَافِرُونَ هَٰذَا شَيْءٌ عَجِيبٌ
"(Mereka tidak menerimanya) bahkan mereka tercengang karena telah datang kepada mereka seorang pemberi peringatan dari (kalangan) mereka sendiri, maka berkatalah orang-orang kafir: "Ini adalah suatu yang amat ajaib".
Lihatlah tema kerasulan ditekankan dalam Al-Qur'an begitu kuat.
15 abad yang lalu, saat sahabat mendengar ayat ini dan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam masih hidup, mereka langsung mengambil pelajaran dari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, Melihat keseharian Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan berinteraksi langsung dengan Rasulullah.
Kini beliau sudah meninggalkan kita. Tetapi Akhlaq, Perjuangan, Keluarga, dan dakwah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam masih tertulis dalam sejarah-sejarah.
Kini beliau sudah meninggalkan kita. Tetapi Akhlaq, Perjuangan, Keluarga, dan dakwah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam masih tertulis dalam sejarah-sejarah.
Sangat nikmat untuk dibaca, karna seolah-olah kita bisa melihat langsung keseharian Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Lalu dimana kita dapat membaca keseharian Rasulullah? Di hadist-hadist nabi dan Sirah Nabawiyah/Sejarah Nabi.
Kurikulum Kematian dan Kebangkitan
Setelah al-Quran kurikulum kebangkitan juga perlu ditanamkan kepada anak anak. Masih lanjutan (Qs.Qaaf : 3-4)
أَإِذَا مِتْنَا وَكُنَّا تُرَابًا ۖ ذَٰلِكَ رَجْعٌ بَعِيدٌ
"Apakah kami setelah mati dan setelah menjadi tanah (kami akan kembali lagi)?, itu adalah suatu pengembalian yang tidak mungkin".
قَدْ عَلِمْنَا مَا تَنْقُصُ الْأَرْضُ مِنْهُمْ ۖ وَعِنْدَنَا كِتَابٌ حَفِيظٌ
"Sesungguhnya Kami telah mengetahui apa yang dihancurkan oleh bumi dari (tubuh-tubuh) mereka, dan pada sisi Kamipun ada kitab yang memelihara (mencatat)"
Sangat banyak ayat-ayat Akhirat yang terdapat di surat Makkiyah. Maka tidak heran lagi jika kurikulum kematian dan kebangkitan ini harus menjadi kurikulum utama dalam mengkokohkan pondasi untuk generasi kita. Dengan kita mengajarkan kurikulum hari kebangkitan pada anak, bisa meningkatkan produktifitas amal baik dan bisa mengendalikan diri.
Itu saja teman-teman gambaran yang saya tulis. Gambaran tersebut kami nukil dari kitab modul 1. Akhirnya sampai di sini dulu. Sebenarnya masih banyak yang harus kita bahas dalam surat Qaaf ini.
Seperti hari hisab, surga neraka, alam sekitar, pengawasan yang ghaib dan kisah sejara umat dahulu. Untuk kisah saya sudah membahasnya sedikit di sini Dengan Berkisah Adab Anak Jadi Bagus
Silahkan Sahabat Abana, baca surat Qaaf sampai selesai, dan akan lebih baik lagi jika membuka tafsir. Atau Insyaallah di lain waktu saya akan meneruskan tulisan ini. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.. Wallahu'alam Penulis :Abu Zaid
Referensi:
- Al-Qur’an
- Tafsir Ibnu Katsir (digital)
- Modul Kuttab 1
Posting Komentar untuk "Mendidik Anak Usia Dini Jangan Gagal Pada Tahap Ini"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran