Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Ajak Guru-Guru Mengunjungi Rumah Murid Setiap Pekan (Home Visite)

Ajak Guru-Guru Mengunjungi Rumah Murid Setiap Pekan Home Visit

Assalamualaikum pembaca abanaonline.com, semoga akhir pekan ini terasa bermanfaat buat diri kita sendiri atau orang lain. Baik kali ini ana ingin bercerita tentang agenda Kuttab al Fatih yang luar biasa manfaatnya.

Yaitu tentang kunjungan guru-guru ke rumah murid. Pernah tidak sekolahanmu mengadakan progam itu?

Saya Sebut Home Visit


Saat pertama kali menjadi guru di Kuttab Al Fatih, saya belum banyak mengenal progam-progam yang ada. Sebab saya sendiri tidak mengikuti akademi guru (salah satu progam untuk guru baru yang akan mengajar di sana). Kebetulan ana mendaftar jadi guru ketika di pertengahan semester, sedangkan akademi guru diadakan sebelum tahun ajaran baru. Tapi Alhamdulillah ana masih bisa ikut akademi guru di tahun berikutnya.

Sistem pengajaran di Kuttab itu dalam satu kelas ada 12 murid dan 2 guru. Sehingga ana tidak sendirian, karna ada teman satu lagi sebut saja Pak Wid.

Tepat 2 pekan setelah saya menjadi guru, teman mengajar ana, Pak Wid mengajak ana Home Visit. Namun saya bingung dan heran,

"Apa itu home visite itu? Kalau home, itu rumah dan visit, itu berkunjung, masa teman saya mau berkunjung ke rumah saya?! Yang benar saja rumah saya kan di Lampung."

Karena bingung saya pun beranikan bertanya walau masih bau kencur,

S : Home Visit apa Pak (kalau di sana sapaannya Ust) ?

Pak Wid: Setiap pekan kita ada jadwal berkunjung ke rumah murid.

Sudah cukup begitu saja jawaban beliau. Singkat padat tapi tidak jelas. Beliau belum menjelaskan teknis-teknisnya. Hingga akhirnya ana bertanya juga ke guru-guru yang lain, di saat makan siang atau saat kegiatan luang lainnya.

Alhamdulillah saya sedikit ada bayangan soal home visit, walaupun untuk teknis belum terlalu paham banget, karna belum diaplikasikan.

Pengertian Home Visite di Kuttab Al Fatih Beserta Teknis Teknisnya


Ceritanya Pak Wid sudah lewat, hari demi hari tahun demi tahun, Alhamdulillah dengan berjalannya waktu dan pengalaman saya sudah mengerti Home Visit.

Yang saya ketahui home visit adalah agenda guru-guru berkunjung ke salah satu rumah murid untuk menanyakan keadaan dan kondisi murid di rumah. Atau sebaliknya orangtua menanyakan kondisi anak-anak di sekolahan.

Waktunya fleksibel, biasanya saya 1 pekan 1 rumah setiap hari jumat, lebih detailnya akan saya jelaskan di bawah"

Saya kasih contoh biar enak :

"Hari Jum’at pertama, jabis Ashar ana dan Pak Wid berkunjung ke rumah Nadia (santriwati ) dan untuk Jum’at pekan depan ke rumah murid yang lain. Sampai semua murid di kelas terkunjungi (kalau di kuttab ada 12 murid).

Awalnya saya berfikir:

Ah, buat apa ya home visit? Masa seorang guru mengunjungi Murid?
Apa tidak menjatuhkan izzah (Kehormatan) guru?

Namun tidak lama setelah saya melaksanakan Home Visit, argument yang ada dalam pikiran saya semua terpatahkan.

Manfaat Berkunjung Ke Rumah Murid


SubhanAllah, progam ini tidak bisa dipandang sebelah mata, sekarang saya akan memberikan data-data manfaat dari progam berkunjung ini,

Menyambung Silaturrahmi Dengan Wali Murid

Yang ini sudah jelas dan tidak perlu ditanyakan lagi. Dari sinilah kita diajarkan supaya tidak hanya mengenal nama murid saja, akan tetapi kita juga bisa mengenal nama orangtuanya dan orangtua pun mengenal kita. Istilah kita tak kenal tak sayang dan tak abaikan aja. Pasti kalian sudah banyak yang tahu, manfaat Silaturrahmi ini kan?

Mengetahui Kondisi Murid

Di sekolahan saya, poin utama home visit adalah lebih banyak berbicara tentang kondisi anak-anak, meskipun kita diperbolehkan ngobrol atau berbicara selain keadaan anak, itu hanya sedikit dan selain urusan Manajemen. Karna kita ini, dikasih rambu-rambu dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan orangtua. Mengapa ?

Karna urusan manajemen sudah ada tugas tersendiri dari pihak atasan dan yang sangat ditakutkan jawaban kita berbeda dengan jawaban manajemen jika kita menjawab. Coba teman-teman bayangkan jika orangtua bertanya soal SPP bulanan (yang itu semua harusnya manajemen yang mengurus) tapi kita jawab saja. Maka ada 2 kemungkinan :

Pertama, kalu jawaban kita sala ternyata ketentuan atasan telah berubah maka orang tua akan menyalahkan siapa?

Orangtua : Wah, kemarin Bapak Fulan dan Bapak Fulan bicara begini begitu’ sekarang kog beda ya Pak (kepala sekolah)?

Kedua kalau jawaban kita benar bagaimana? Tetap saja tidak boleh. Ana pribadi sering ditanya soal manejemen namun saya alihkan saja ke atasan dan ganti topik.

Jadi dengan Home Visit kita bisa mengetahui keadaan murid di rumah, sehingga ada kerja sama dengan Orangtua dalam mendidik anak.

Misalkan, di kelas kita ada murid yang suka nangis saat masuk kelas. Kita bisa menanyakan sama orangtuaya, bisa jadi karna di rumahnya belum sarapan. Ini hanya contoh.

Contoh lain kita dapati ada anak yang nakal. Maka kita tanyakan pergaulan di rumahnya, ternyata setelah kita tanya, anak tersebut bergaul dengan orang-orang dewasa. Dengan demikian kita bisa saling memahami dan mencari solusi.

Supaya kita tau keadaan murid-murid,sebaiknya teman-teman siapkan pertanyaan-pertanyaan yang kurang lebih sebagai berikut:

Hanya Contoh, silahkan Sahabat Abana buat sendiri sesuai kebutuhan.

Alhamdulillah di kelas Fulan ada peningkatan dalam adab maupun hafalan makhraj dll, kalau di rumah belajarnya gimana Ayah/Bunda?

Kapan biasanya belajar?

Ayah/Bunda yang  sering nemenin belajar ?

Kira-kira ada kemajuan tidak? Setelah belajar di Kuttab ini?

Apakah masih menonton TV atau Game?

Gaya bicara dan pergaulan di rumah gimana?

Intraksi dirumah dengan Ayah/Bunda?

Apa saja yang masih perlu diperbaiki? Biar kita fokuskan ke anak ini (ketika dikelas) dengan apa yang masih kurang di rumah? (tentunya hanya Allah yang bisa merubah, hamba Allah hanya bisa berusaha)

Jika soal TV, bermain Game biasanya jawaban ayah/bunda macem-macem, kadang orangtua menjawab, "Untuk tv saya kasih jadwal tadz, ananda boleh nonton hari libur dan itu hanya 1 jam dan acara yang tidak terlalu merusak"

Kadang orangtu juga menjawab, " Gini tadz, awalnya emang suka banget nonton.Tapi sejak di Kuttab dia sedikit demi sedikit ninggalin tv dan sekarang tv dah tidak pernah hidup

Kalau langsung dilarang ngegame dia masih brontak tadz. Alhamdulillah  sedikit demi sedikit saya batasin waktunya dan akhirnya sekarang sudah ditinggalin, Alhamdulillah."

Dari jawaban jawaban orang tua di atas kita bisa melihat adanya kerjasama antara ayah dan bunda.

"Selain itu juga, bisa menjadi bentuk perhatian guru terhadap Murid, dan pasti Anak tersebut sangat senang jika Gurunya main ke rumahnya (menurut penjelasan orangtua)"

Kendala Home Visit Jadi Nikmat ..


Kendalanya kita mencari rumah orangtua. Terkadang orangtua yang rumahnya jauh kita harus google map, teman-teman tau sendiri kan? Google map tidak 100% bisa dipercaya. Paling jengkel kalau kita jalan sesuai google ternyata realitanya jalan buntu. Tapi justru ini
adalah pengalaman manis tersendiri.

3 komentar untuk "Ajak Guru-Guru Mengunjungi Rumah Murid Setiap Pekan (Home Visite)"

Unknown 4 November 2016 pukul 12.51 Hapus Komentar
bermanfaat banget nih ,buat yg berprofesi guru .thanks banget yak...
Mas Kholis 4 November 2016 pukul 14.05 Hapus Komentar
Dengan adanya Program Home Visit setiap pekan di setiap rumah siswa/siswi akan sangat bermanfaat buat bagi ke dua belah pihak, dan dengan adanya home visit kita bisa lebih mengenal mereka.

Salam,
Nur Kholis
Abu Zaid Amir 14 Desember 2016 pukul 19.18 Hapus Komentar
Salam Syukran sudah mau mampir, home visite memang membantu guru mengetahui kondisi anak di rumah