Kisah Abdullah bin Mas’ud Adalah Bukti Keberhasilan Konsep Nabi
Kisah Abdullah bin Mas'ud- Beliau mempunyai nama panggilan Ibnu Ummi Abd. Adapun nama aslinya adalah Abdullah dan ayahnya adalah Mas'ud.
Abdullah bin Mas'ud juga termasuk anak kecil sentuhan Nabi shalallahu alaihi wassalam. Beliau hidup di rumah Nabi Shalallah alaihi wassalam. Hingga akhirnya Abdullah berada dalam pendidikan Nabi Shalallah alaihi wassalam sejak berusia dini atau sejak masih kecil. Bagaimana kisah masuk Islamnya sahabat satu ini?
Kisah Keislaman Abdullah bin Masud
Abdullah bin Masud adalah seorang anak kecil yang bekerja sebagai penggembala kambing milik Uqbah bin Abu Muaith (salah seorang pembesar Makkah). Kapan Abdullah bin Mas'ud mulai mendengar Islam?
Sebenarnya Abdullah bin Mas'ud sudah mendengar kabar tentang Islam dan hadirnya seorang Rasulullah Shalallah alaihi wassalam.
Namun dia tidak mempedulikannya, selain karena dia masihlah anak-anak. Dia juga jauh dari masyarakat ditambah lagi dia selalu sibuk dengan domba-dombanya. Pekerjaan beliau ialah menggembala disebuah bukit jauh dari masyarakat, berangkat dari pagi dan pulang malam, sehingga hampir tidak pernah berkumpul dan bersua dengan masyarakat.
Awal mula beliau mengenal Islam saat bertemu dengan nabi. Suatu ketika Abdullah bin Mas'ud berangkat pagi-pagi untuk menggembalakan domba milik Uqbah bin Abu Muaith. Pada hari itu dia melihat dari kejauhan ada dua orang laki-laki ( Rasulullah dan Abu Bakar ) yang terlihat kehausan, sehingga sampai terlihat kering bibir dan pucat wajahnya.
Abdullah bin Mas'ud melihat mereka berdua (Muhammad dan Abu Bakar) berlari ke bukit-bukit Makkah untuk menghindari tekanan dan siksaan dari kaum Quraisy, hingga mereka bertemu dengan Abdullah bin Mas'ud yang sedang menggembala domba di bukit Makkah.
Akhirnya jadi Percakapan dengan Rasulullah..
"Wahai anak, perahlah susu domba ini untuk kami, kami sangat kehausan dan tenggorakan kami sangat kering"
Abdullah menjawab, "Tidak, aku tidak mau, ini bukan dombaku, aku hanya penggembalanya"
Abdullah bin Mas'ud yang pada waktu itu masih seorang anak kecil dan belum tahu menahu soal Islam, namun kejujurannya sungguh luar biasa. Sifatnya yang cerdik dan jujur itulah yang membuat Rasulullah Shalallah alaihi wassalam sangat kagum terhadapnya.
Kemudian Rasulullah berkata, "Tunjukkan kepadaku domba betina yang masih kecil dan belum dikawini oleh pejantan"
Abdullah bin Masud menunjukkan domba yang dimaksud Rasulullah Shalallah alaihi wassalam, yang berada tidak jauh darinya.
Rasulullah pun mendekati domba betina tersebut dan mengusapnya sambil menyebut nama Allah, tiba-tiba emping domba tersebut mengembang dan Nabi Shalallah alaihi wassalam memerahnya, tiba-tiba saja keluar susu dari kambing yang belum pernah dikawini oleh pejantan.
Akhirnya Rasulullah Shalallah alaihi wassalam dan Abu Bakar pun meminumnya sampai semua merasa kenyang, kemudian Nabi mengusap empingnya lagi agar mengempis seperti semula. Melihat kejadian tersebut Abdullah bin Mas'ud sangat kagum dengan keberkahan yang dimiliki Nabi Muhammad Shalallah alaihi wassalam dan Abdullah bin Masud bertanya dalam hatinya:
"Sejak kapan kambing kecil yang belum dikawini pejantan bisa menghasilkan susu?"
Abdullah bin Mas'ud melanjutkan kata-katanya dengan Jahr(suara yang bisa didengar) "Ajarilah aku ucapan yang Engkau katakan tadi" Pertanyaan dari seorang anak yang polos namun cerdas.
Lantas Rasulullah Shalallah alaihi wassalam menjawab: "Kau adalah anak laki-laki yang pintar." Akhirnya Rasulullah pun mengajari Abdullah bin Mas'ud dan Masuk Islam.
Kisah Abdullah bin Mas'ud saat Menjadi Murid Dari Guru Terbaik
Setelah masuk Islam sahabat Abdullah bin Mas'ud menawarkan dirinya selalu bersama Rasulullah Shalallah alaihi wassalam, karna dia sangat mencintai Rasulullah dan sahabatnya.
Hingga akhirnya Nabi pun mengizinkan. Setelah mendapat izin, Abdullah bukan seorang penggembala lagi, akan tetapi dia sekarang menjadi pengikut setia Rasulullah Shalallah alaihi wassalam.
Abdullah bin Masud hidup bersama Rasulullah didalam rumahnya, dialah yang selalu melayani Rasulullah Shalallah alaihi wassalam, yang selalu memasang tirai saat beliau mau mandi, yang membawakan tongkat dan siwak beliau, dan yang selalu menyiapkan sandal Rasulullah Shalallah alaihi wassalam jika beliau mau keluar rumah.
Murid Yang Mendapat Kepercayaan
Kepercayaan Nabi Shalallah alaihi wassalam kepada Abdulla bin Mas’ud begitu besar, sampai-sampai Nabi Shalallah alaihi wassalam mengizinkan Abdullah bin Mas’ud mengetahui semua rahasia Nabi didalam rumah.
Beliau Shalallah alaihi wassalam selalu mengajarkan Ibnu Mas’ud Ilmu-Ilmu dan Akhlaq. Sehingga ada dikalangan sahabat yang mengatakan Akhlaq Abdullah bin Mas’ud hampir mirip dengan Akhlaq Rasulullah. Begitulah Ciri Murid Yang Baik dari Guru Terbaik, mengambil Akhlaq dari gurunya, oleh karna itu sangat disayangkan jika ada guru tidak mempunyai Akhlaq yang baik.
Abdullah bin Mas'ud Murid Yang Cerdas
Abdullah bin Mas’ud sangatlah paham dan tahu seluk beluk ayat-ayat Al Qur’an, dia sangat paham Syariat Allah dan paling banyak menghafal Al Qur’an.
Kebenaran ilmunya sudah terbukti, ketika itu Rasulullah, Abu Bakar dan Umar sedang bermusywarah tentang urusan umat. Setelah lama mereka berbincang-bincang, Rasulullah Shalallah alaihi wassalam keluar, mereka berdua mengikuti Nabi.
Mereka berjalan melewati masjid dan didalam masjid ada seorang anak kecil yang sedang shalat dengan bacaan Al-Qur’an yang bagus dan benar, saat itu Umar tidak tahu kalau anak kecil itu adalah Abdullah bin Mas’ud. Rasulullah Shalallah alaihi wassalam menoleh kepadanya dan berkata:
"Barangsiapa yang ingin membaca Al Qur’an dalam keadaan segar sebagaimana ia turun maka hendaknya dia membacanya dengan bacaan Ibnu Ummi Abd ( Abdullah bin Mas’ud )". Maha Suci Allah..
Setelah Abdullah bin Mas’ud selesai shalat, dia langsung berdoa, dan Rasulullah berkata lagi, "Mintalah doa kepadanya niscaya doanya akan dikabulkan." Karna ucapan Rasulullah tersebut, Umar pun berkata dalam hati:
"Demi Allah, aku akan menemui Abdullah bin Mas’ud besok pagi, aku akan menyampaikan kepadanya bahwa Rasulullah Shalallah alaihi wassalam mengamini doanya, aku berangkat untuk menyampaikan berita gembira kepadanya"
Namun sebelum Umar bertemu dengan Abdullah, ternyata Abu Bakar sudah mendahuluinya dan sudah lebih dulu memberi kabar gembira tersebut kepada Abdullah bin Mas’ud.
Umar berkata, "Demi Allah aku tidak pernah berlomba dengan Abu Bakar dalam satu kebaikanpun kecuali dia pasti mendahuluiku menjadi pemenangnya"
Sahabat abana, Seperti apa keimanan Abdullah bin Mas’ud sehingga membuat 2 Sahabat besar Abu Bakar dan Umar berlomba-lomba untuk memberi kabar? Beginilah generasi terbaik...
Kisah Sahabat Abdullah bin Mas'ud dalam Masalah Kecerdasan Ilmu yang Terbukti di Masa Umar bin Khattab
Saat Umar sedang wukuf, tiba-tiba ada seorang laki-laki berkata kepada Umar, "Wahai Amirul Mukminin, aku datang dari Kuffah, aku meninggalkan seorang laki-laki yang mendiktekan mushaf dan hafalannya(Menulis Al-Qur’an dari hafalannya)."
Umar menjawab, "Celaka kamu, siapakah dia?" Nada marah. Maka laki-laki itu menjawab, "Abdullah bin Mas’ud" Setelah mendengar jawaban laki-laki itu, kemarahan Umar langsung reda dan berkata: "Celaka kamu, demi Allah aku tidak mengetahui masih ada seseorang yang paling berhak atas perkara tulis menulis mushaf ini daripada dia"
Ilmu Abdullah bin Mas’ud tentang Al Qur’an sudah sangat mencapai derajat yang unggul, tidak ada ayat yang turun melainkan dia tahu dimana ayat itu turun, dan ia mengetahui dalam perkara apa ayat itu turun.
Abdullah bin Mas’ud bukanlah seorang laki-laki yang berlebihan, namun dia sangat sederhana dan berwibawa.
Kisah Keberanian Abdullah bin Mas’ud
Selain kecerdasan yang dimilikinya, Abdullah bin Mas’ud adalah seorang sahabat yang berani. Suatu ketika para sahabat berunding dan saling memberi tantangan “siapa yang berani membacakan Al-Qur’an di depan Quraisy?)
Tidak disangka Abdullah bin Mas’ud maju di barisan depan..
Dengan keberanian yang luar biasa, walaupun masih anak-anak dan tidak mempunyai kerabat yang bisa melindunginya, Abdullah bin Mas’ud berkata: "Aku yang akan melakukannya"
Lalu mereka berkata, "Kami mengkhawatirkanmu, kami menginginkan seorang laki-laki yang mempunyai kerabat yang akan menjaga dan melindunginya jika mereka ingin berbuat jahat kepadanya."
Maka Abdullah bin Mas’ud menjawab dengan penuh keyakinan, "Biarkan aku melakukannya, Allah ta’ala yang akan melindungiku dan menjagaku"
Kemudian Abdullah pergi ke Maqam Ibrahim, dan disana sudah banyak orang-orang Quraisy yang sedang duduk-duduk, lalu Abdullah bin Mas’ud membaca surat Ar-Rahman dengan bacaan yang tartil dan merdu. Orang-orang Quraisy mulai memperhatikannya dan berkata, "Apa yang diucapkan oleh Abdullah bin Mas’ud? Sungguh dia telah membaca sebagian yang dibawa oleh Muhammad"
Akhirnya orang-orang Quraisy sangat marah dan memukuli Abdullah bin Mas’ud hingga tubuhnya berdarah-darah, akan tetapi hal itu tidak membuatnya takut dan bahkan dia terus membacakan ayat Al Qur’an sesuai kemampuannya.
Setelah itu Abdullah kembali kepada sahabat, para sahabat berkata, "Inilah yang kami khawatirkan akan menimpamu" Abdullah bin Mas’ud menjawab, "Demi Allah, musuh-musuh Allah itu tidak lebih remeh bagiku melebihi hari ini, kalau kalian ingin aku melakukannya lagi besok, sungguh aku akan melakukannya lagi."
Mereka menjawab, "Jangan, kau telah membuat mereka mendengar apa yang tidak mereka sukai."
Kisah Wafat Abdullah bin Mas'ud
Abdullah bin Mas’ud hidup hingga masa kekhalifahan Utsman bin Affan, dia meninggal ketika sedang sakit, sebelum ajal menjemput, Abdullah bin Mas’ud sempat bercakap-cakap dengan Utsman bin Affan.
Utsman : Apa yang kau keluhkan”
Abdullah : Dosa-dosaku
Utsman : Apa yang kau inginkan?
Abdullah : Rahmat Rabbku
Utsman : Maukah kau menerima jatah pemberian negara yang sering kau tolak?
Abdullah : Aku tidak membutuhkannya
Utsman : Untuk anak-anak perempuanmu
Abdullah :
"Apakah kau takut anak-anak akan miskin? Sesungguhnya aku sudah mengajarkan mereka untuk selalu membaca surat Al-Waqi’ah setiap malam, karena barangsiapa yang membaca surat Al Waqi’ah setiap malam dia tidak tertimpa kemiskinan selamanya"
Pada malam harinya, Abdullah bin Mas’ud wafat, dan orang-orang Muslim banyak yang menshalatkannya hingga kepenjuru bumi. Diantaranya ada Zubair bin Awwam, kemudian jasadnya dimakamkan di Baqi’ (Kuburan para sahabat Dll)
Gimana sahabat Abana?? Abdullah bin Mas’ud adalah didikan Nabi Muhammad Shalallah alaihi wassalam , itu artinya sejak zaman Nabi Shalallah alaihi wassalam cara mendidik serta konsep-konsep pendidikannya sudah diajarkan juga, namun kita sebagai ummat Islam, pernah tidak berpikir untuk meniru konsepnya? Yang sudah jelas menjadikan orang besar dan terbukti.
Sekarang ini, kiblat pendidikan kita ke mana?
Lalu mana bentuk kesuksesan dari konsep-konsep yang begitu rumit ini? Mari kembali ke konsep pendidikan Islam yang dibawa oleh Nabi sampai Akhir kejayaan Islam. Sehingga menumbuhkan generasi kualitas seperti mereka. Kualitas Sahabat!
Allah lah yang mengatur Bumi ini, Bukan Amerika atau lainnya. Bumi dan Alam Semesta lainnya adalah milik Allah..
Ya Allah bimbinglah Kami..
Tag Hafalan :
- Abdullah bin Mas’ud sebelum tahu Islam sudah memiliki sifat kejujuran, padahal dia masihlah seorang anak kecil.
- Abdullah bin Mas’ud mendapat kepercayaan dari Rasulullah dirumahnnya
- Abdullah bin Mas’ud menggembala kambing Uqbah bin Muaith sewaktu masih kecil dan belum masuk Islam.
- Setelah masuk Islam, Abdullah bin Mas’ud tidak menggembala kambing lagi, tetapi ikut dengan Rasulullah dan menjadi murid serta menjadi pelayan dirumah beliau.
- Abdullah bin Mas’ud sahabat yang paling banyak hafalan Al Qur’annya, paling tahu seluk beluk isi dan makna Al Qur’an.
- Abdullah bin Mas’ud sahabat yang sederhana sehingga dia selalu menolak gaji dari negara
Rencana Pembelajaran Anak
- Orangtua atau guru mengajarkan sifat amanah dan jujur, seperti Abdullah bin Mas’ud saat masih kecil
- Mengajarkan semangat belajar Abdullah bin Mas’ud, sampai menjadi orang besar di usia mudaa
- Mengajak untuk takut dan mengingat Allah, seperti kisah sahabat Nabi Abdullah bin Mas’ud, meskipun Abdullah murid Nabi dan Sudah menjadi kepercayaannya, Abdullah masih takut akan dosa-dosanya dan mengingat Allah sebelum meninggal.
Silahkan orangtua/guru menambahkan yang lain. Saya akhiri kisah Abdullah bin Masud. Semoga mabruuk [Shuwar Min Hayatis Shahabat Dr. Abdurrahman Ra'fat Basya]
1 komentar untuk "Kisah Abdullah bin Mas’ud Adalah Bukti Keberhasilan Konsep Nabi"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran