Kisah Thalhah bin Ubaidullah Sahabat Pelindung Nabi
Latar Belakang Thalhah bin Ubaidullah
Thalhah bin Ubaidullah adalah seorang pedagang cerdik. Walaupun masih usia muda, dia tetap mampu bersaing dengan pedagang-pedagang yang paruh baya dalam meraup keuntungan. Saat masuk Islam, umur Thalhah bin Ubaidullah sekitar 16-17 tahun, bahkan saya baca di web parenting nabawi, Umurnya masih 14 Tahun. Subhanallah.. Hal ini membuktikan usia remaja adalah usia yang mudah menerima kebenaran. Bagaimana kisah Thalhah masuk Islam?
Kisah Masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidullah
Thalhah bin Ubaidullah At-Taimi masuk Islam melalu tangan Abu Bakar Ash-Shiddiq. Kisah ini dimulai saat beliau berangkat bersama rombongan kafilah dagang Quraisy menuju negeri Syam dan berhenti di kota Bushra, lalu Thalhah bin Ubaidullah hilir-mudik kekeramaian pasar Bushra.
Lalu suatu ketika, ada seorang Rahib berteriak di hadapan orang orang dan para pedagang, "Wahai para pedagang, apakah ada diantara kalian yang dari Makkah?"
Thalhah bin Ubaidullah yang berdiri tidak jauh dari Rahib, langsung menjawab, "Ya, saya dari Makkah"
Rahib kembali bertanya, "Apakah Ahmad telah muncul diantara kalian?" Lalu Thalhah bin Ubaidullah kembali menjawab, "Siapa Ahmad?"
Rahib berkata, "Ibnu Abdullah bin Abdul Mutthalib. Ini adalah bulan kemunculannya, dia adalah Nabi terakhir, dia muncul di negeri kalian di Al-Haram, Wahai Anak muda, jangan sampai orang lain mendahuluimu kepadanya."
Kata-kata Rahib tersebut betul-betul mengena hati Thalhah bin Ubaidullah, maka dia langsung memacu kendaraannya meninggalkan tempat itu sekaligus bergerak cepat kembali ke Makkah.
Setelah Thalhah bin Ubaidullah sampai di Makkah, dia bertanya kepada keluarganya, "Apakah setelah kepergianku ada sesuatu terjadi di Makkah?"
Keluarganya menjawab, "Ya, Muhammmad bin Abdullah mengaku sebagai Nabi dan Abu Quhafah (Abu Bakar) telah mengikuti ajarannya" Thalhah juga bertanya kepada Masyarakat Makkah, dan jawaban mereka semua serupa dengan jawaban keluarga Thalhah bin Ubaidullah.
Lalu Thalhah bin Ubaidullah bertemu dengan Abu Bakar dan bertanya, "Apakah benar, kata orang-orang bahwa, Muhamad bin Abdullah telah mengaku sebagai Nabi dan Engkau telah mengikutinya?" Dia menjawab, "Ya"
Lalu Abu Bakar bercerita kisah-kisah kenabian Muhamad Shalallahu alaihi wassalam serta mengajak Thalhah untuk masuk Islam dan Thalhah bin Ubaidullah juga menceritakan kisahnya bersama Rahib, saat di pasar Bushra (di kota Syam).
Singkat cerita, Abu Bakar As-Shiddiq, membawa Thalhah bin Ubaidullah ke tempat Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, supaya Thalhah bin Ubaidullah bercerita kejadian tersebut ke Muhammad bin Abdullah. Mendengar cerita Thalhah bin Ubaidullah, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sangat bahagia, kebahagiaan Nabi terlihat dari raut wajahnya. Thalhah bin Ubaidullah pun masuk Islam, bersaksi di hadapan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.
Kisah Thalhah bin Ubaidullah Menghadapi Siksaan dan Cobaan
Masuk Islamnya Thalhah bin Ubaidullah bak halilintar di siang bolong, dan ini merupakan kabar buruk bagi keluarganya. Hal ini karna keluarga Thalhah sudah mempersiapkan anaknya untuk menjadi pemuka di kaumnya, atas sebab sifatnya yang mulia dan perangai-perangai yang baik.
Maka tak heran jika kaumnya mendatanginya untuk membelokan tekadnya, namun ternyata Thalhah bin Ubaidullah seorang pemuda yang kokoh laksana gunung yang kuat tidak bergeming oleh badai sebesar apapun. Thalhah benar-benar menolak nasehat kaumnya secara mentah-mentah, sehingga mereka menggunakan jalan lain yaitu, dengan menyiksa Thalhah. Seperti apa siksaannya?
Diriwayatkan dari Mas"ud bin Kharasy, dia melihat ada seorang pemuda yang diikat tangannya di bagian lehernya, lalu ada banyak orang di belakangnya sambil mendorong dan memukuli kepalanya dari belakang, bahkan di belakang pemuda tersebut ada nenek tua yang sedang mencaci maki dengan cara bertriak-triak.
Lalu aku (Mas"ud bin Kharasyi) bertanya kepada Orang-orang, "Apa dosa anak muda itu?"
Mereka menjawab, "Dia adalah Thalhah bin Ubaidullah yang sudah mengikuti ajaran Muhammad Shalallahu alaihi wassalam dan meninggalkan sesembahan nenek moyang"
"Lalu siapa Nenek yang di belakangnya?" Mas’ud bertanya lagi. "Dia adalah ibunya"(Ash-Sha’bah binti Al-Hadrami)
Siksaannya masih berlanjut, di sana ada Naufal bin Khuwailid si singa Quraisy, seketika dia menangkap Thalhah bin Ubaidullah dan mengikatnya dengan tambang, lalu diikatkan bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq. Setelah itu, Thalhah bin Ubaidullah dan Abu Bakar diserahkan kepada orang-orang bodoh Makkah, sehingga mereka pun menyiksanya.
Dari kejadian di atas, Thalhah bin Ubaidullah dan Abu Bakar mendapat julukan al-Qorinain. Begitulah cobaan As-Sabiqunal Awwalin. Allahuakbar. Itulah kisah thalhah saat menerima siksaan dari kaumnya.
Kisah Thalhah bin Ubaidullah Mendapat Julukan Asy-Syahid Al-Hayyu
Apa itu "Asy-Syahid Al-Hayyu"? Artinya adalah orang yang mati Syahid namun msih hidup?! Bagaiman mungkin orang yang mati namun masih hidup? Apa yang sahabt Abana bayangkan dengan julukan tersebut?
Sebenarnya Thalhah bin Ubaidullah mendapat 3 julukan dari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan julukan tersebut menunjukan kepahlawannya, Asy-Syahid Al-Hayyu, Thalhah Al-Khoir, dan Thalhah Al-Fayyadh. Namun, di sini kami hanya ingin menceritakan Asy-Syahid Al-Hayyu.
Kisah ini bermula saat peperangan Uhud, saat itu kaum muslimin berlari kocar-kacir jauh dari Nabi Shalallahu alaihi wassalam dan yang tersisa hanya 11 Orang Ansar dan Thalhah bin Ubaidullah dari kalangan Muhajirin.
Rasulullah dan para sahabat berusaha lari dengan cara menaiki bukit, namun kaum Musyrikin menyusul untuk membunuh Nabi Shalallahu alaihi wassalam, lalu Nabi berkata, "Siapa yang mau menghalang-halangi mereka, maka dia sahabatku di Surga"
Thalhah bin Ubaidullah menjawab, "Saya ya Rasulullah" Lalu Rasulullah menjawab, "Jangan, tetaplah ditempatmu"
Lalu seorang laki-laki Anshar berkata:
"Saya ya Rasulullah" Rasulullah menjawab,"Ya, Kamu" Kemudian laki-laki Anshar tersebut maju berperang hingga dia gugur. Kaum Musyrikin terus mengejar Rasulullah dan sahabatnya.
Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam pun berkata dengan perkataan yang sama, namun Thalhah pun demikian selalu menjawab "Saya ya Rasulullah" Nabi selalu menolaknya, akhirnya sampai seluruh sahabat Anshar gugur dan yang tersisa hanyalah Thalhah bin Ubaidullah.
Saat keadaan seperti ini, akhirnya Rasulullah memberi izin Thalhah untuk menyerang kaum Musyrikin yang semakin dekat dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Rasul bersabda, "Thalhah, sekarang"
Pahlawan Thalhah bin Ubaidullah maju menyerang kaum musyrikin hingga mereka mundur dan berhasil menghalau mereka dari Nabi, lalu Thalhah kembali kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam untuk membantunya naik ke bukit dan menyandarkannya ke tanah. Thalhah bin Ubaidullah kembali lagi menyerang kaum Musyrikin yang mendekat lagi, Thalhah melakukan hal ini hingga dia berhasil menghalau mereka.
Abu Bakar berkata, "Saat itu aku bersama Abu Ubaidah bin Al-Jarrah berada cukup jauh dari Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Ketika kami mendekat, beliau bersabda kepada kami, "Tinggalkan aku dan pergilah kepada kawan kalian. (Thalhah bin Ubaidullah)."
Saat itu Thalhah bin Ubaidullah sudah mempunyai banyak luka, bahkan lukanya lebih dari 70 (tujuh puluh) berupa sabetan pedang, tusukan tombak maupun tancapan anak panah.Dia juga sudah pingsan di sebuah lubang, lengannyapun sudah terpotong.
Lalu Rasulullah bersabda, "Barangsiapa ingin melihat seorang laki-laki yang sudah meninggal namun tetap berjalan di muka bumi maka hendaknya dia melihat Thalhah bin Ubaidullah."
Bahkan setiap kali Abu Bakar teringat perang uhud, dia berkata, "ini adalah hari Thalhah seluruhnya." Sejak inilah Thalhah bin Ubaidullah dijuluki sebagai as Syahid al Hayyu. Thalhah bin Ubaidullah meninggal pada 36 H/656 M.
Subhanallah.. Thalhah dengan kemuliaannya. Sampai-sampai Nabi memberi 3 julukan. Dua julukan sisanya Insyallah akan kami tulis lain kali. Penulis Mujahid Pendidikan Abu Zaid
Referensi : Shuwar Min Hayatis Shahabah Dr.Abdurrahman Ra’fat Basya
Tag Hafalan
- Umur Thalhah bin Ubaidullah Masih sangat muda saat masuk Islam
- Pasar Bushra terletak di kota Syam
- Thalhah bin Ubaidullah dan Abu Bakar dijuluki Al-Qorinain
- Beliau mempunyai 3 julukan dari Rasulullah Asyahid Al-Hayyu, Thalhah bin Ubaidullah Al-Khair dan Thalhah bin Ubaidullah Al-Fayyadh.
- Ibu Thalhah bin Ubaidullah adalah Ash-Sha’bah binti Al-Hadhrami
- 11 Kaum Ansar yang membantu Nabi di bukit, bersamaan dengan Thalhah bin Ubaidullah
RPA
Apa itu RPA? Baca Bonus Abana RPA dan Tag Hafalan
- Pembimbing mengenalakan sifat-sifat Thalhah bin Ubaidullah
- Mengajak anak-anak mencintai Rasulullah seperti cintanya Thalhah bin Ubaidullah
- Mengajak mencintai para sahabat
- Mendengarkan pengorbanan para Sahabat dalam mempertahankan ke Imanannya
- Mengajarkan Anak bersabar seperti bersabarnya para Sahabat dari siksaan kaum Musyrikin
Sekian dari kami, Kisah Sahabat Thalhah bin Ubaidullah Pelindung Nabi, beserta tag hafalan dan RPA, silahkan ayah dan bunda bisa menambahkan sendri RPAnya. Semoga kisah yang penuh hikmah dan teladan ini bisa menjadi ibrah bagi kita semua. Amiin
Posting Komentar untuk "Kisah Thalhah bin Ubaidullah Sahabat Pelindung Nabi"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran