Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Rindu Generasi Kualitas Sahabat

Memotivasi dan membimbing anak menjadi kualitas sahabat

Assalamualaikum Sahabat Abana...

Indonesia adalah penduduk muslim terbesar di dunia, namun simbol kebesaran itu tidak menjadikan penduduknya maju atau mempunyai kekuatan yang besar dibidang manapun. Moral, pendidikan, sosial dan persatuan terus menjadi persoalan negara kita bahkan perebatan-perdebatan tanpa titik temu, terus terjadi di dunia maya atau pun dunia nyata.

Apakah seprti ini gambaran keluarga muslim yang tercatat dalam sejarah Islam? Seharusnya orang muslim sadar akan sejarah, sadar akan kualitas kita saat ini, lalu ada apa dengan kita? Ada apa dengan bangsa ini? Yang katanya mayoritas adalah keluarga muslim!

Untuk mencari rujukan yang berkualitas sangatlah mudah bagi keluarga muslim. Entah itu Pendidikan, Politik, Kedokteran dan seterusnya. Sehingga kita tidak perlu merumuskan konsep-konsep baru, yang justru membingungkan dan berbelit-belit. Kita cukup mengambil buku, lalu membaca sejarahnya.

Bukankah sejarah peradaban Islam itu, jelas hasilnya?

Mari kita baca dan merenungkan contoh di bawah ini:

"Bapak Hasan adalah seorang Pengusaha sukses, Pak Hasan mempunyai konsep yang bagus dalam berbisnis, sehingga meraup untung yang besar. Pak Hasan sudah tua dan bisnisnya akan diwariskan kepada anaknya, namun anaknya tidak meniru cara berbisnis ala Pak Hasan, anaknya lebih memilih untuk memakai cara sendiri, dan untungnya pun sedikit.

Anaknya Pak Hasan sudah meninggal, dan usahanya di pegang oleh keturunannya, keturunannya itu sudah tahu cara berbisnis ala Pak Hasan dan cara berbisnis ala Anaknya Pak Hasan, namun lagi-lagi keturunannya tidak ingin meniru cara Pak Hasan yang sudah menghasilkan untung besar, dia lebih senang dengan caranya sendiri, akhirnya usahanya bangkrut." Selesai..

Bukankah cara Pak Hasan dalam berbisnis memberikan untung yang besar? Kenapa Keturunan Pak Hasan tidak meniru saja cara beliau?

Cerita Pak Hasan ini, sama persis dengan yang sedang terjadi kepada keluarga muslim saat ini, mereka memilih konsepnya sendiri atau bahkan ada yang mengambil di luar Islam, entah itu Pendidikan atau Politik.

Perlu sahabat Abana fahami, Konsep yang sudah tertulis dalam Agama Islam itu adalah wahyu dari Allah ta'la, bukan dari Pak Hasan atau yang lainnya. Masihkah teman-teman ragu dengan apa yang sudah diatur olehNya?

Jawaban yang paling kuat adalah hadist di bawah ini :

قال الإمام أحمد في المسند (14/163، ط1، 1416، دار الحديث، رقم 18319)

تَكُوْنُ النُّبُوَّةُ فِيْكُمْ مَا شَاءَ ا للهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ اَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ
اَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا عَاضًا ، فَتَكُوْنُ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ،
ثُمَّ تَكُوْنُ مُلْكًا جَبَّرِيًّا ، فَتَكُوْنَ مَا شَاءَ اللهُ أَنْ تَكُوْنَ ، ثُمَّ يَرْفَعُهَا إِذَا شَاءَ أَنْ يَرْفَعَهَا ، ثُمَّ تَكُوْنُ خِلآفَةً عَلَى مِنْهَاجِ النُّبُوَّةِ ،
ثُمَّ سَكَتَ. (صحيح، السلسلة الصحيحة، محمد ناصر الدين الألبان، الناشر : مكتبة المعارف - الرياض، عدد الأجزاء : 7)

"Periode kenabian akan berlangsung pada kalian dalam beberapa tahun, kemudian Allah mengangkatnya. Setelah itu datang periode khilafah aala minhaj Nubuwwah (kekhilafahan sesuai manhaj kenabian), selama beberapa masa hingga Allah ta’ala mengangkatnya. Kemudian datang periode mulkan aadhdhan (penguasa-penguasa yang menggigit) selama beberapa masa. Selanjutnya datang periode mulkan jabbriyyan (penguasa-penguasa yang memaksakan kehendak/diktaktor) dalam beberapa masa hingga waktu yang ditentukan Allah ta’ala. Setelah itu akan terulang kembali periode khilafah ‘ala minhaj nubuwwah. Kemudian Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam diam." (HR Ahmad; Shahih Al-Bani)

Saat nabi menyampaikan berita ini,ada 4 fase dari 5 fase yang belum terjadi:

Urutan zaman yang disampaikan oleh nabi:
  1. .Fase Nubuwwah (sedang terjadi)
  2. .Fase Khilafah (belum terjadi, saat Nabi menyampaikan hadist ini)
  3. .Fase Kerajaan (belum)
  4. .Fase Kerajaan Diktaktor (belum)
  5. .Kembali Ke Fase Khilafah (belum)
Mari Membuktikan Kebenaran Hadist Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.


Fase Pertama Nubuwwah:


Fase ini sudah lewat dan berakhir dengan meninggalnya Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam pada 11 H. Ditandai Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam dan Rasul yang terakhir

Fase Khilafah


Masa para sahabat radiyallahuanhum ajmaiin, dimulai setelah meninggalnya Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam 11 H sampai Wafatnya Ali radiyallahuanhu 40 H. Kemudian dilengkapi dengan mundurnya Hasan bin Ali 41 H, sehingga fase ini berlangsung 30 Tahun.

Keluarga muslim pada fase ini :

Mereka adalah murid dari guru terbaik, yaitu Nabi Muhammad Rashulullah shalallahu alaihi wassalam. Masyarakatnya sangat berkualitas dalam berbagai bidang, dengan keimanan yang tak diragukan. Lihat saja Abdullah bin Abbas anak belasan tahun yang sudah memegang amanah sebagai Staf Ahli Negara, Abdrurrahman bin Auf orang super kaya dan super dermawan, Usamah bin Zaid, Talhah, Abdullah bin Umar yang hanya takut kepada Allah ta’ala, dan masih banyak lagi sahabat-sahabat dengan keistimewaanya.

Kepemimpinan dari murid-murid Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam :

Ada 4 sahabat sentuhan Nabi yang menjadi khalifah: Abu Bakar Ash-Shidiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan, dan Ali bin Abi Thalib Radiyallahuanhum. Kehebatan masa kepemimpinan 4 Khalifah ini sangat luar biasa, satu pemerintahan dunia dengan satu ibukota dan pemimpin yang adil. Subhanallah..

Lihatlah hanya dengan waktu 30 Tahun mereka mempunyai kekuasaan yang luas. Dari kota Madinah melebar ke bagian Timur daerah Oman dan Uzbekista, ke bagian barat daeraah Sepanyol, ke Selatan daerah Yaman dan bagian Utara menyelimuti hampir seluruh wilayah Sovyet. Indonesia yang sudah merdeka 71 tahun namun?

Fase Kerajaan yang Menggigit


Fase ini juga sudah berlalu, dimulai dari berakhirnya fase Khalifah Ali bin Abi Thalib, dan fase ini diawali oleh kepemimpinan Bani Umayyah, kepemimpinan ini masih dalam kekuasaan kaum muslimin yang di sebut kerajaan yang menggigit. Runtuhnya fase ini ditandai kekalahan Turki Utsmani 1924, dan semua sistem Islam dirubah oleh keturunan Yahudi, Mustafa Kamal.

Dari sini keluarga muslimin sudah tidak mempunyai kekuatan lagi, selanjutnya akan dimulai fase kerajaan yang diktaktor.

Fase Kerajaan yang Diktaktor


Fase ini sedang berlangsung dan ditandai dengan adanya pemimpin-pemimpin Non Muslim dan sistem-sistem Islam sudah tidak tercium sedikitpun. Fase ini dimulai sejak runtuhnya Turki Utsmani 1924 sampai detik ini -2016-, keadaan keluarga muslim saat ini sungguh mengenaskan, lemah,tidak mempunyai kekuatan. Semoga Allah ta’ala segera mengakhirinya.


Bukti kelemahan keluarga muslim di fase ini


Tuduhan-tuduhan kaum Kafir Quraisy kepada Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam juga terjadi pada masa sekarang dan anehnya banyak yang mendudukung. Kembali ke sejarah Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam :

Dakwah Nabi dan Wahyu Allah ta’ala dikatakan oleh kaum Quraisy sebagai Dongen-dongeng terdahulu, seorang Penyihir dan Orang gila  (Qs.At-Takwir dan Qs.Al-Haqqoh 41). Kenapa dahulu kaum Quraisy Menuduh Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam Sebagai orang gila, dll?

Sebab mereka sudah menemui jalan akhir, awalnya mereka ingin menyiksa Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam , namun dilindungi oleh Abu Thalib, lalu Negoisasi, namun ditolak, dan Membaiqat, namun mengalami kegagalan.

Akhirnya kaum Quraisy memfitnah Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam dan Menghardik Nabi Rashulullah Shalallahu alaihi wassalam supaya orang-orang tidak mengikuti dakwah beliau.
Akhirnya orang-orang merasakan pobia terhadap Islam.

Bukankah sama dengan yang terjadi sekarang?

Mereka dari kalangan Yahudi dan Nasrani memfitnah Islam. Islam teroris, Islam Radikal! Sehingga orang-orang takut mengenal Islam. Jika saat ada yang mengatakan kalimat Khalifah mereka langsung menuduh

"Kamu Radikaal!!" "Kamu ISIS!!"

Kekuatan kaum muslim sudah tak terlihat bahkan untuk mencoba mendirikan generasi seperti sahabat sudah dituduh ISIS, Radikal atau semacamnya. Semoga saya menulis ini, tidak dituduh Radikal dan Kelompok ISIS. Muslim adalah agama yang hanif... rubah POLA PIKIR KITA SEKARANG JUGA!

Kembali ke Fase Khilafah


Fase inilah yang belum terjadi sampai detik ini dan pasti akan terjadi!! jangan diragukan lagi! Ini sudah menjadi tugas kita semua, supaya kita bangkit dari tidur dan menajamkan pandangan untuk membaca kembali sejarah-sejarah Islam! Seperti apa sistem pendidikannya dan politiknya.

Karna tugas ini sangat agung, yaitu menumbuhkan generasi seperti sahabat maka, kita membutuhkan keluarga muslim yang agung pula, kesungguhan orangtua dalam mendidik sangat dibutuhkan.

Seperti apa isi rumahnya? Seprti apa sekolahannya? Seperti apa obrolannya? Seperti apa
kesehariannya?

Tajamkan pandangan kalian kepada sejarah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Jangan sekali-kali meragukan sistem dari Sanag Pengatur Segalanya. Jadilah keluarga Muhammad Al-Fatih, salah satu masa yang sudah menerapkan sistem Nabi !

Muhammad Al-Fatih bukanlah anak yang istimewa sejak kecilnya, bahkan Ayahnya, Sultan Murad 2 pernah mengeluhkan Al-Fatih yang tidak mau belajar, hingga ayahnya menemukan guru yang sampai Al-Fatih menjadi Sang Penakluk Konstatinopel atau Istanbul. Kita harus bertanya kepada sejarah, yang pasti akan terus berulang.

Untuk mengetahui, bagaimana melahirkan Muhammad Al-Fatih, bacalah sejarah:

Sultan Murad 2 (Ayah Muhammad Al-Fatih)

Ahmad bin Ismail Al-Kurani (guru pertama Muhammad Al-Fatih)
Aq Syamsyuddin (guru yang mendampingi Muhammad Al-Fatih sampai menjadi Penakluk)

Penulis Abu Zaid Al-Amir

Referensi :
  • Al-Qur'an Al-Adzim
  • Silsilah  As-Sohihah PDF. Syaikh Al-Bani Rohimahullah..
  • Ar-Rahiq Al-Makhtum Syaikh Syafiyur Rahman Mubarakfuri
  • Modul Kuttab 1

2 komentar untuk "Rindu Generasi Kualitas Sahabat"

سيفتي سيلفيا 4 September 2016 pukul 21.41 Hapus Komentar
negoisasi apa negosiasi?...:-)
Abu Zaid Amir 4 September 2016 pukul 22.01 Hapus Komentar
Wah komentar membangun..