Hikmah Kisah Anas bin Malik Sahabat yang Panjang Umur dan Banyak Keturunan
Kisah Sahabat Anas bin Malik. Bercerita tentang seorang anak kecil yang mulia, dia adalah salah satu sahabat sentuhan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Beliau menyebut Anas bin Malik Unais (anas kecil). Anas hidup dalam didikan nabi sebagaimana yang terjadi dalam Kisah Usamah bin Zaid.
Anas bin Malik berasal dari Yatsrib, beliau masuk Islam setelah diajak ibunya yang bernama Al Ghumaisha’ bin Milhan sedangkan ayahnya bernama Malik, namun cerai lantaran Malik tidak mau menerima Islam, setelah Islam ibu Anas menikah dengan Abu Thalha. Sifat beliau berbeda dengan anak-anak pada umumnya. Karena dia begitu mencintai Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam.
Bahkan kcintaannya membuat Anas bin Malik selalu merindukan kedatangan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam ke Madinah yang dahulu disebut Yatsrib.
Padahal saat itu Anas bin Malik masih kecil dan belum pernah bertemu Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, dia hanya sebatas mendengar cerita dari orang. Maka sifat ini lah yang membedakan dia antara anak pada umumnya.
Anas memiliki saudara, dan saudara dikenal sebagai pahlawan kaum muslimin, dia adalah Al-Barra bin Malik. Silahkan baca kisahnya di sini.
Catatan kami dari cerita di atas:
"Ya, terkadang telinga lebih dulu merindukan seseorang daripada mata. Hanya untuk orang yang sepesial seperti Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam"
Kisah Anas bin Malik Menyambut Rasulullah di Yatsrib
Tidak lama kemudian, impian Anas bin Malik terwujud, dia mendengar kabar bahwa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dan sahabatnya (Abu Bakar) sedang berjalan menuju Yatsrib/Madinah. Maka Anas bin Malik pun sangat bahagia sekali. Anas dan mereka orang-orang Yatsrin mulai berbondong-bondong untuk menyambut kedatangan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Nanyak orang yang menyambutnya di jalanan yang penuh berkah dan membawa kebaikan.
Yang berada di barisan depan anak-anak dalam menyambut Rasulullah dan Abu Bakar adalah Anas bin Malik. Hal ini menunjukan kesungguhan cintanya kepada nabi. Selain anak-anak juga ada para wanita dan gadis-gadis yang biasanya di dalam rumah ikut serta keluar menaiki atap rumah untuk menyambut Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam sambil berkata, "Yang mana dia? Yang mana dia?"
Rasulullah dan Abu Bakar pun datang. Bagi Anas bin Malik, hari saat beliau datang adalah hari yang tak terlupakan, bahkan sampai dia berumur 100 tahun.
Belum lama kemudian, Al Ghumaisha’ bin Milhan, Ibunda Anas bin Malik mendatangi Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam bersama Anas bin Malik yang masih usia 10 tahun, lalu Al Ghumaisha’ bin Milhan mengucapkan salam dan berkata:
"Ya Rasulullah, semua laki-laki dan wanita dari Anshar telah memberimu hadiah, tetapi aku tidak mempunyai apapun yang bisa aku jadikan hadiah untukmu selain anak laki-laki ku ini, terimalah dia dan dia akan berkhidmat kepadamu sesuai dengan apa yang Engkau inginkan." Maka Rasulullah pun bahagia mendengar hal itu, beliau tersenyum sambil membelai rambut Anas bin Malik. Selanjutnya, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam mendoakan Anas bin Malik, "Ya Allah limpahkanlah harta dan anak kepadanya,dan masukkanlah ke dalam Surga."
Tidak diragukan lagi bahwa setiap doa dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam pasti akan terkabulkan. Maka berkat doa baginda Shalallahu alaihi wassalam, Anas bin Malik pun menjadi orang Anshar yang paling banyak hartanya, paling banyak keturunannya, sampai-sampai Anas bin Malik mempunyai 125 anak dan keturunan dan berumur panjang, ada yang mengatakan 103 tahun.
(Lihat kitab Umdatul Ahkam H.54, Syarh Al-Utsaimin dalam penjelasan Periwayat Hadits 11)
Dalam kisah sahabat Anas bin Malik juga terdapat pelajaran yang berharga, dimana, kita bisa melihat rasa cinta Ibu Anas bin Malik kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam yang sangat tinggi, sampai-sampai dia rela menyerahkan anaknya pada usia 10 tahun untuk menjadi pelayan nabi.
Kisah Anas bin Malik Berkhidmat kepada Rasulullah
Anas bin Malik belajar dan berkhidmat kepada Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam selama 10 tahun. Berkat bimbingan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam lah, Anas bin Malik mampu memahami hadits-hadits nabi, mengenal akhlaq Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam yang agung. Bahkan sampai mengenal rahasia-rahasia dan sifat-sifat terpuji beliau yang tidak dikenal orang lain.
Anas bin Malik berkata, "Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam adalah orang yang paling baik akhlaqnya, paling lapang dadanya dan paling besar kasih sayangnya. Suatu hari beliau mengutusku untuk suatu keperluan, aku berangkat, tetapi aku menuju anak-anak yang sedang bermain di pasar dan bukan melaksanakan tugas Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, aku ingin bermain bersama mereka.
Beberapa saat setelah itu aku merasa ada seseorang yang berdiri di belakangku dan memegang bajuku, aku menoleh, ternyata dia adalah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam dengan tersenyum, beliau bersabda, "Wahai Unais, apakah kamu telah pergi seperti yang aku perintahkan?" Maka aku pun salah tingkah, aku menjawab, "Ya, aku berangkat sekarang ya Rasulallah."
Kisah sahabat Anas bin Malik dalam didikian nabi bukan hanya itu saja. Suatu ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam memberi petuah-petuah dan nasehat kepada Anas bin Malik, diantara nasehat itu adalah:
"Wahai anakku, jika kamu mampu mendapatkan pagi dan petang sementara hatimu tidak membawa kebencian kepada seseorang maka lakukanlah.
Wahai anakku, sesungguhnya hal itu termasuk sunnahku, barangsiapa menghidupkan sunnahku maka dia mencintaiku. Barangsiapa mencintaiku maka ia bersamaku di surga.
Wahai anakku, jika kamu masuk pada keluargamu maka ucapkanlah salam, karena ia merupakan keberkahan bagimu dan keluargamu."
Subhanallah.. Kita bisa mengambil hikmah dari nasehat di atas, Beroman kepada Rasul adalah dengan mencintai nabi dan tidak membenci sunnah nabi. Sehingga Anas bin Malik sangat mencintai Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, apa-apa yang Rasulullah benci Anas juga membencinya dan apa-apa yang beliau cintai maka Anas juga mencintai.
Anas bin Malik Hasil Didikan Nabi Muhammad
Setelah Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam meninggal, Anas bin Malik selalu menjadi rujukan umat dalam menyelesaikan segala perkara, masalah hukum dan lain sebagainya.Anas bin Malik hidup dalam kenangannya bersama Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, dia sangat bersungguh-sungguh dalam mengulang-ulang hadits nabi serta bersungguh-sungguh dalam mencontoh seluruh aktifitas Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Ada dua hari yang membuat Anas bersedih dan berbahagia.
Yakni hari pertama kali berjumpa dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, jika ia ingat akan hari itu maka ia tersenyum dan yang kedua hari terakhir berjumpa dengan Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, jika ia ingat akan hari itu maka ia bersedih. Anas bin Malik sering berkata:
"Sungguh aku telah melihat hari dimana Rasulullah datang kepada kami dan aku juga melihat hari yang menyerupai keduanya. Hari kedatangan beliau di Madinah, segala sesuatu disana bercahaya, tetapi hari dimana Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam hampir menghadap kepada RabbNya, segala sesuatu terasa gelap gulita."
Anas bin Malik sangat berharap syafaat Rasulullah dihari kiamat, dia berkata, "Sesungguhnya aku berharap bisa bertemu Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam di hari kiamat, lalu aku berkata kepada beliau aku adalah pelayan kecilmu, Unais."
Kisah Wafatnya Anas bin Malik
Anas bin Malik meninggal di saat sedang sakit yang mendalam, ketika ajal hendak menjemput, Anas berkata kepada keluarganya, "Talqinlah aku dengan Laailaahaillallah, Muhammadur Rasulullah." Akhirnya beliau wafat pada tahun 93 H di Madinah (Syarh Periwayat Umdatul Ahkam Syaikh Shalih Al-Utsaimin)
Sebelumnya Anas berwasiat kepada keluarganya agar menguburkan tongkat kecil Rasulullah bersama Anas bin Malik.
Semoga Allah merahmatinya...
Penulis : Umi Latifah
Editor : Abu Zaid
Referensi :
Shuwaru Min Hayatis Shahabah Dr.Abdurrahman Ra’fat
Syarh Umdatul Ahkam Syaikh Al-Utsaimin
Tag Hafalan:
- Anas bin Malik berasal dari Yatsrib (Madinah)
- Anas bin Malik masuk Islam setelah diajak ibunya yang bernama Al-Ghumaisha’
- Anas bin Malik masuk islam diusia 10 tahun
- Anas bin Malik berkhidmat menjadi pelayan kecil Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam selama 10 tahun
- Anas bin Malik hidup selama 103 tahun
- Anas bin Malik Wafat pada tahun 93 hijriyah
- Anas bin Malik mempunyai keturunan sebanyak kurang lebih 125 orang berkat doa Rasulullah
- Sewaktu masih kecil Anas sering dipanggil Unais
- Sepeninggal Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam Anas bin Malik selalu bersungguh-sungguh dalam mengulang-ulang sabda Rasulullah dan melakukan aktifitas Rasulullah.
Apa RPA? >> Baca Bonus Abana RPA dan Tag Hafalan
- Ayah/Bunda menceritakan sifat-sifat Anas bin Malik saat kecil, supaya menjadi motivasi buat anak-anak, dan tonjolkan sifat-sifat yang mulia dari Sahabat Anas bin Malik
- Ayah dan Bunda mengajarkan anak untuk selalu menuruti kemauan orangtua, sebagaimna Sahabat Anas bin Malik yang mau menuruti ibunya untuk tinggal bersama Nabi meski masih kecil. (menuruti selagi perintah orangtua itu yang tidak mengandung unsur maksiat)
- Ayah/Bunda mengajarkan untuk berharap bertemu Nabi saat di Surga, sebagaimna Anas bin Malik berharap bertemu nabi.
- Menanamkan ke anak-anak “meski Anas bin Malik banyak harta dan banyak keturunan serta umur yang panjang, dia tidak melupakan Allah bahkan semakin dekat denganNya.
Silahkan ditambahakan...
Hanya ini saja, Hikmah Kisah Anas bin Malik, Sahabat yang Panjang Umur dan Banyak Keturunan. Semoga bisa bermanfaat untuk kita semua, Amiin.
Posting Komentar untuk "Hikmah Kisah Anas bin Malik Sahabat yang Panjang Umur dan Banyak Keturunan"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran