Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Menteladani Kisah Abdurrahman bin Auf Salah Satu 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga

Menteladani Kisah Abdurrahman bin Auf Salah Satu 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga


Kisah Abdurrahman bin Auf bercerita tentang sahabat nabi yang dikenal dengan panggilan Abdurrahman, meskipun semasa jahiliyah, namanya bukan lah Abdurrahman, tapi Abd Amru, kalau diartikan menjadi hambanya Amru (Salah satu nama yang dilarang oleh Islam, sebab menisbatkan hamba kepada selain Allah ta’ala).

Setelah cahaya Islam masuk ke dalam diri beliau, Rasulullah langsung mengganti namanya menjadi Abdurrahman bin Auf artinya hamba Yang Maha Pengasih.

Umur beliau dengan Nabi selesih 10 tahun lebih muda. Sebab Abdurrahman bin Auf lahir pada 10 tahun setelah tahun Gajah. Sedangkan nabi lahir pada tahun Gajah.

Seperti yang sudah kami jelaskan di awal paragraf, bahwa perubahan namanya disebabkan karena cahaya Islam masuk ke dalam hatinya, lalu bagaimana kisah sahabat Abdurrahman bin Auf masuk Islam?

Kisah Abdurrahman bin Auf Setelah Masuk Islam


Abdurrahman bin Auf masuk Islam saat awal-awal kemunculannya, yaitu selisih 2 hari setelah Abu Bakar ash-Shiddiq. Hal ini menjadikan dia sebagai as-Sabiqunal Awwalun (Orang yang pertama masuk Islam) bersama sahabat-sahabat lainnya seperti Thalhah, Said bin Zaid dan lain sebagainya.

Selain itu,  Abdurrahman bin Auf juga memiliki kesitimewaan yang agung, yaitu, jaminan Surga dari nabi. Dengan demikan, Abdurrahman termasuk dari 10 sahabat nabi yang dijamin masuk Surga lainnya. Mari kita lihat siapa saja mereka (10 sahabat yang dijamin masuk Surga):
  1. Abu Bakar Ash-Shiddiq laki-laki pertama yang menerima hidayah
  2. Umar bin Al-Khattab masuk Islam tatkala mendengar Al-Qur’an dari Said bin Zaid dan termasuk golongan As-Sabiqunal Awwalun (Sahabat pertama masuk Islam)
  3. Utsman bin Affan masuk Islam setelah Thalhah bin Ubaidullah, beberapa hari setelah Abu Bakar
  4. Ali bin Abi Thalib termasuk kalangan anak-anak yang pertama kali masuk Islam
  5. Thalhah bin Ubaidullah masuk Islam sebelum Utsman bin Affan
  6. Said bin Zaid
  7. Abu Ubaidah 
  8. Saad bin Abu Waqqas
  9. Zuair bin Awwam
  10. Yang terakhir adalah Abdurrahman bin Auf
Setelah Abdurrahman bin Auf masuk Islam, beliau mengalami berbagai siksaan sebagaimana sahabat-sahabat yang lainnya. Namun, kepribadian Abdurrahman bin Auf yang kuat, keimanan yang kokoh dan kejujuran yang tinggi. telah membuat kaum Quraisy merasa lelah karna tidak mendapat hasil dari perbuatannya.

Singkat cerita, setelah itu Abdurrahman bin Auf berhijrah ke Habasyah. Setelah itu, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam mengizinkan kaum muslimin berhijrah ke Madinah. maka Abdurrahman bin Auf langsung ikut dalam rombongan yang pertama untuk pergi ke Madinah. Beliau tak mengenal lelah dan tak mengenal lapar serta haus, karena mereka hanya mengenal manisnya Iman.

Kisah Persaudaraan Abdurrahman bin Auf dengan Orang Anshar yang Mengagumkan


Saat Nabi Muhammad telah tiba di Madinah, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam  langsung mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshar, ketika itu Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan dengan orang Anshar yang bernama Saad bin Ar-Rabi’ Al-Anshari.

Kemudian Saad berkata kepada Abdurrahman bin Auf:

"Wahai Saudaraku, sungguh aku adalah orang yang kaya di Madinah ini dan aku memiliki 2 kebun dan 2 istri, jika engaku mau, manakah dari kedua kebunku yang enkau mau tentu aku akan memberikanmu dan manakah dari kedua istriku yang kamu sukai tentu aku akan menceraikan lalu akan ku serahkan kepadamu"

Abdurrahman bin Auf menolaknya dan berkata, "Semoga Allah memberkahi harta dan keluargamu, cukup tunjukan pasar kepadaku"

Lalu Saad bin Ar-Rabi menunjukan pasar dan Abdurrahman bin Auf memulai berjualan, dia membeli barang dan menjual kembali lalu meraup untung.

Setelah Abdurrahman bin Auf berbisnis, ia tidak membutuhkan waktu lama untuk mengumpulkan mahar, lalu dia menikahi seorang wanita dengan mahar sebesar satu nawat emas. Setelah menikah, Abdurrahman bin Auf datang kepada Rasulullah dengan aroma yang wangi.

Rasulullah bertanya, "Selamat wahai Abdurrahman bin Auf, mahar apa yang kamu berikan kepada Istrimu?"

Abdurrahman bin Auf menjawab, "Satu Nawat emas" Lantas Rasulullah memerintahkan walimah dan mendo’akan dengan doa yang mustajab, "Buatlah walimah walau hanya seeokor domba- Semoga Allah memberkahi hartamau"

Nah, setelah ucapan nabi di atas terlontar kepada Abdurrahman bin Auf, dia merasakan perbedaan yang luar biasa bahkan sampai-sampai Abdurrahman bin Auf berkata, "Harta datang kepadaku sampai-sampai seperti, kapanpun aku mengangkat sebuah batu dan di bawah batu pasti ada emas atau perak"

Wah, sahabat abana kebayang tidak? Rezekinya lancar bagaikan mengangkat batu dan di bawahnya ada emas? Ini bisa menjadi trik buat kita semua.

Kisah Abdurrahman bin Auf saat Perang Badar


Kisah Abdurrahman bin Auf di perang Badar amat heroik, sebab Abdurrahman bin Auf berjihad bagaikan harimau yang akan menerkam mangsanya, dia berjihad dengan sungguh-sungguh dan berhasil membunuh musuh Allah ta’ala yang bernama Umair bin Utsman bin Kaab At-Taimi.

Kisah Abdurrahman bin Auf pada Perang Uhud

Dalam perang Uhud, keberanian Abdurrahman bin Auf  seperti perang sebelumnya (Badar), Beliau sangat tangguh, bahkan ketangguhannya tidak bisa diukur dengan kata-kata. Hal tersebut ia buktikan manakala kaum muslimin kocar-kacir, dan banyak yang mundur, namun saat itu Abdurrahman bin Auf tetap berperang dengan giginya sekalipun nyawanya dalam ancaman.

Sehingga, usai perang Uhud, Abdurrahman bin Auf mengalami 20 lebih luka, bahkan ada yang sangat dalam lukanya, sampai-sampai apabila dimasukan tangan seseoranga maka tangan tersebut bisa masuk. Subhanallah..

Kisah Kedermawanan Abdurrahman bin Auf


Kisah Abdurrahman bin Auf, Dermawan

Sudah tidak asing lagi dengan kisah ini, sebab Abdurrahman bin Auf dikenal sebagai sahabat nabi yang dermawan. Salah satu bentuk kedermawan Abdurrahman bin Auf adalah:

Suatu ketika, sebelum Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam memberangkatkan pasukan, beliau bersabda, "Berinfaklah kalian karena aku ingin memberangkatkan pasukan."

Tanpa berfikir dua kali Abdurrahman bin Auf langsung bergegas mengambil hartanya di rumah dan dia kembali lagi kepada Rasulullah dan berkata, "Rasulullah, aku mempunyai 4000. Yang 2000 aku berikan di jalan Allah dan yang 2000 aku tinggalkan bersama keluargaku"

Kedermawanan Abdurrahman bin Auf saat Perang Tabuk

Kisah kedermawanan beliau yang lainnya adalah ketika Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam  hendak pergi ke Tabuk (Perang ini adalah perang terakhir yang diikuti Rasulullah), lalu kebutuhan terhadap harta tidak lebih rendah daripada kebutuhan bala tentaranya, apalagi saat itu Madinah sedang di hadapi musim kering.

Perjalanan yang jauh dan perbekalan yang kurang kendarann yang tidak mencukupi. Lalu  saat itu nabi ingin memberangkatkan pasukan yang banyak namun tidak semua sahabat bisa ikut bahkan ada yang memohon untuk diberangkatkan namun sayang, sudah tidak memiliki
kendaraan untuk membawa mereka, sehingga ada di antara mereka yang tidak bisa ikut menangis bersedih.

Pada saat itu, Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam  meminta sahabatnya untuk berinfaq dan mengharap ridha Allah, maka para sahabat langsung berlomba-lomba untuk memberkan hartanya.

Abdurrahman bin Auf ada dibarisan depan, dia menyerahkan 40.000 dirham perak + 40.000 Dinar dan ditambah lagi 200 Uqiyah emas! Sampai-sampai Umar berkata:

"Sesungguhnya Abdurrahman bin Auf telah melakukan kesalahan, dia tidak menyisakan hartanya untuk keluarganya." Lalu Nabi bertanya kepada Abdurrahman:

"Apakah kamu masih menyisakan hartamu untuk keluargamu?" Abdurrahman menjawab: "Ya, aku masih menyisakan lebih banyak dari apa yang aku infakkan dan lebih baik untuk mereka." Rasulullah bertanya lagi, "berapa?"

Abdurrahman, "Rizki, kebaikan, dan pahala yang Allah dan RasulNya janjikan." Rasulullah berkata, "Semoga Allah memberkahimu pada apa yang kamu berikan, dan semoga Allah memberkahimu pada apa yang tidak kamu berikan."

Sungguh benarlah doa Nabi Muhammad tersebut, Abdurrahman bin Auf mendapat karunia yang sangat besar, yang mana karunia itu jarang didapatkan orang muslim, apakah itu? Saat waktu shalat tiba, Rasulullah belum juga hadir, kemudian Abdurrahman bin Auf yang menjadi imam, saat menjadi imam Rasulullah datang dan menjadi makmum Abdurrahman bin Auf.

Subhanallah betapa besar nikmat karunia Allah ini, dia menjadi imam dari seorang Nabi yang mulia. Baik, Sebenarnya masih banyak kedermawanan-kedermawanan Abdurrahman bin Auf.

Abdurrahman bin Auf wafat pada usia 73, dan dan ada yang mengatakan 72, 652 M.

Penulis: Admin

Referensi
  • Shuwaru Min Hayatis Shahabah Dr.Abdurrahman Ra’fat Basya
  • Umdatul Ahkam Syarh Syaikh Al-Utsaimin (Penjelasan biografi Rawi)

Tag Hafalan:

  • Nama asli Abdurrahman bin Auf  sebelum Islam Abd Amru bin Auf
  • Abdurrahman bin Auf lahir 10 tahun setelah Tahun Gajah dan Wafat umur 72/73
  • Abdurrahman bin Auf dipersaudarakan oleh seorang Anshar yang bernama Saad bin Ar-Rabi’
  • Abdurrahman bin Auf mendapat 20 lebih luka dalam perang badar dan salah satu lukanya bisa dimasuki tangan
  • Abdurrahman bin Auf menginfakan 40.000 dirham perak + 40.000 Dinar dan ditambah lagi 200 Uqiyah emas.
  • Abdurrahman bin Auf pernah solat bersama Rasulullah dan menjadi Imam

RPA

Apa RPA? Baca >Abana Online Menyajikan Kisah Penuh Bonus

  • Orangtua mengajak anak-anak menghafal 10 sahabat yang dijamin masuk Surga dan diajak untuk mencintainya
  • Anak mendengarkan keutamaan-keutamaan Abdurrahman bin Auf dari mulai kedermawanan-semangat berjihad
  • Orangtua mengajarkan berinfaq, dengan menyuruh memberi uang di kotak Infaq supaya mempunyai sifat Abdurrahman bin Auf
Baiklah kami cukupkan Kisah Abdurrahman bin Auf Salah Satu 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga, beserta tag hafalan dan RPA. Semoga kisah yang penuh hikmah ini bisa bermanfaat untuk kami dan para pembaca abana online.

Posting Komentar untuk "Menteladani Kisah Abdurrahman bin Auf Salah Satu 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga"