Membangun Karakter Iman: Obrolan Ringan Seputar Iman kepada Anak
Membangun Karakter Iman: Obrolan Ringan Seputar Imaadn kepada Anak. Alhamdulillah Bini'matihi Tatimmus Shalihat sore menjelang maghrib Allah masih memberi kita nikmat iman dan Islam. Kehidupan dan kesehatan. Melihat dan berbicara.
Anak adalah harapan kaum muslimin, karna pada dasarnya anak adalah tunas yang harus dijaga kualitasnya. Jika memiliki kualitas jelek maka akan menghasilkan buah yang jelek. Sebaliknya jika memiliki kualitas bagus maka akan menghasilkan manfaat yang banyak bagi penggunanya.
Kurikulum iman adalah kurikulum Nabi untuk sang tunas. membentuk karakter yang baik. Mengenal siapa yang menciptakan. Paham akan kemampuan Sang Pencipta. Mengerti akan murka Sang Pencipta dan ridha Sang Pencipta. Kami tulis dari lubuk hati yang paling dalam. Obrolan keimanan yang akan saya berikan bukan sekedar berita untuk menggali informasi. Namun obrolan indah yang keluar dari lidah tak berdosa. Patut kita dengarkan.
Membangun Karakter Iman, Tentang Rasa Takut Yang Seharusnya
Poin pertama ini adalah poin yang paling saya ingat, karna kejadiannya belum lama terjadi. Pada sore hari saya mengajar TPA. Biasanya, sebelum masuk anak sudah berbaris rapi untuk IKRAR. kebetulan hari senin adalah ikrar motivasi. Saya awali dengan membuka ikrarnya lalu diikuti oleh anak-anak. Suasana kala itu sangat sejuk, Angin sore berhembus dan awan gelap mendung hampir hujan.
Setelah ikrar selesai, saya katakan kepada mereka, "Naak, ternyata kalian belum sadar juga, bahwa Ustadz tidak mampu menciptakan 1 makhluk pun, bahkan makhluk sekecil anak semut Ustadz tidak bisa.
"Naak, nampaknya teman-teman belum sadar bahwa Ustadz tidak mampu memberi kalian makan meskipun hanya 1 biji nasi, ya, 1 nasi saja Ustadz tidak bisa Naak" (Muka mulai serius, anak antusias mendengarkan perkataan Ustadz)
"Teman-teman, apa kalian lupa, bahwa Ustadz sering menyampaikan sifat Allah dan kekuasaanNya?"
"Allah mampu menenggelamkan seluruh bumi bahkan mampu menerbangkan gunung seperti kapas, lihat Qs. Al-Qari'ah:4 Naak"
"Kalian harus berfikir, jikalau kalian berada di balik tembok masjid, Ustadz tidak mampu melihat, karna Ustadz hanya makhluk biasa! tapi Allah?!! Menghitung daun yang jatuh setiap harinya bisa! seluruh tumbuhan yang ada di dunia Allah mampu menghitungnya. Ada berapa daun yang jatuh. Jam berapa. Menit keberapa! Apalagi melihat kalian di balik tembok?!"
"Kenapa saat kalian melanggar perintah Allah, kalian langsung berubah karna Ustadznya datang?? Kenapa bukan karna Allah?" (dari sini sudah mulai ada anak yang Istighfar dalam hati)
"Ustadz tidak akan menanyakan perbuatan kalian di Akhirat nanti, tapi Allah.....(Anak-anak sadar akan kesalahannya dan banyak yang Istighfar tanpa di suruh)
Semakin banyak memberikan materi iman, mengenal Allah, kekuasaan Allah. Anak akan semakin takut kepada Allah. Barcerita materi Surga, anak akan semakin besar harapan kepada Allah.
Obrolan Imam Ketika Anak Menaiki Bukit
Saat itu kita sedang melaksanakan agenda Kuttab Al-Fatih, yaitu Multaqo di Purwokerto. Tiba saatnya acara jalan-jalan. Menaiki bukit yang lumayan tinggi dan jauh. Kami semua merasa kelelahan. Saya berada di barisan depan bersama teman-teman. Kebetulan di depan saya ada 3 anak kecil umur 6 tahun, mereka semua anak ustadz Kuttab yang ikut Multaqo.
Mereka sedang berbicara serius. Saya mendekat karna penasaran dengan obrolan mereka bertiga.
Ternyata yang sedang memimpin berbicara kepada 2 temannya adalah Uwais kelas Kuttab Awal 3
Uwais: "Ayo, jangan capek, Allah pasti akan menolong kita (diulang beberapa kali sambil jalan penuh semangat)
Saya: "Tadi Uwais bilang apa?"
Uwais: "Sebelum berangkat saya sudah berdoa sama Allah, semoga Allah memberi kekuatan, saya juga mendoakan teman-teman supaya teman-teman saya diberi kekuatan" (dengan nada yang polos ala anak-anak)
Masyaallah, anak saja ingat sama Allah. Allah penolong orang-orang yang beriman.
Update 17 Desember. Lihat video lengkapnya:
Note: Jika antum pake UC Browser maka video tidak terlihat, sebab UC mem block konten gambar dan video. Silahkan ganti browser lain.
Update 17 Desember. Lihat video lengkapnya:
Note: Jika antum pake UC Browser maka video tidak terlihat, sebab UC mem block konten gambar dan video. Silahkan ganti browser lain.

Kesimpulan:
Itu hanya sebagian kecil. Karna sebenarnya masih banyak lagi yang lain. Jika saya berikan semua obrolan iman anak-anak selama saya mengajar di Kuttab, pasti akan ada banyak sekali.
Intinya, jangan meremehkan untuk mengenalkan Allah kepada anak-anak. Kaitkan keimanan pada setiap kejadian anak-anak kita. Mungkin kita menganggap hal itu biasa-biasa saja, namun bagi mereka tidak!
Misalnya, saya katakan kepada anak saya Zaid yang masih berumur 1 tahun, dia belum bisa bicara.
Lalu saya katakan mengenalkan kekuasaan Sang Pencipta saat melihat pohon "Naak, lihat tuh, pohonnya besar kan? pohon itu ciptaan Allah Nak, bahkan dia selalu taat"
Saat turun hujan "Naak, lihat hujan turun dari atas, manusia bisa menikmatinya dan tumbuhan bisa menghasilkan buah, bumi basah karnanya. Semua itu karna Allah Naak"
Mungkin kita menganggap itu tidak ada pengaruhnya, bahkan saya dilihat orang seperti berbicara sendiri.
Ingatlah, hal itu sangat berpengaruh bagi anak kita. Wallahi anak itu sedang merekam obrolan kita.
Membangun Karakter Iman
Hal ini sudah pernah saya tulis. Bagaimana membangun karakter iman yang baik.
Misalnya, bisa dengan berkisah. Oleh karna itu, situs Abana menyediakan media-media kisah untuk mendidik generasi emas. Semoga situs abana benar-benar bermanfaat bagi kita semua Amiin.
Untuk cara yang lain, silakan baca Artikel di bawah ini: Cara Memulai Pendidikan Islam dan Cara Mendidik Anak dalam Islam
Baik, itu saja obrolan iman kami saat membersamai anak-anak, sebenarnya ingin sekali menulis semua yang pernah saya dengar, namun sangat tidak mungkin. Karna saya memiliki aktifitas lainnya selain menulis. Dan jika semakin panjang, pembaca akan semakin malas saat melihat teks yang panjang.
3 komentar untuk "Membangun Karakter Iman: Obrolan Ringan Seputar Iman kepada Anak"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran