Penyebab dan Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Islam
Mengatasi Masa Remaja dalam Islam- Dalam Islam, masa remaja adalah masa yang sangat istimewa. Oleh sebab itu, pembahasan tentang remaja akan kembali saya tulis meskipun sebenarnya sudah pernah saya bahas di sini, yaitu Aku Bukan Remaja Amerika dan Remaja Harapan Masyarakat Islam. Tapi ternyata artikel di atas kurang terindex oleh google.
Remaja zaman sekarang, khususnya remaja di Indonesai sudah menjadi simbol yang menakutkan bagi orangtua. Orangtua selalu harap-harap cemas tentang perkembangan anaknya menuju masa remaja.
Pergaulan seperti apa yang akan diambil oleh anak ku?
Apakah anak ku nanti akan membantah perintahku? Atau meninggalkan solat?
Apakah anak saya akan merokok atau tidak?
Kalimat di atas menggambarkan seolah-olah masa remaja itu adalah masa yang sangat berbahaya, dia takut akan pergaulan anaknya di era globalisasi. Entah di sekolah atau di tempat lain. Maka tidak jarang para orangtua yang menitipkan anak-anaknya ke pesantren-pesantren sebagai wujud kekhawatiran mereka.
Tahukah wahai orangtua? Masa remaja adalah bagian dari urutan kehidupan setelah masa anak-anak dan sebelum masa orangtua yang penuh dengan keistimewaannya serta harapan suatu negara. Perhatikan ayat di bawah ini:
اللَّهُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ ضَعْفٍ ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ ضَعْفٍ قُوَّةً ثُمَّ جَعَلَ مِنْ بَعْدِ قُوَّةٍ ضَعْفًا وَشَيْبَةً ۚ يَخْلُقُ مَا يَشَاءُ ۖ وَهُوَ الْعَلِيمُ الْقَدِيرُ
"Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban. Dia menciptakan apa yang dikehendaki-Nya dan Dialah Yang Maha Mengetahui lagi Maha Kuasa." (Qs.Ar-Rum 45)
Masa remaja berada di antara dua kelemahan. Kelemahan pertama terjadi di fase anak-anak, karna mereka lemah fisik, kekuatan, pengalaman, dan lain-lain.
Kelemahan kedua terjadi pada usia tua, fisik yang semakin melemah, semangat menurun,tenaga dan kemampuan-kemampuan yang lain semakin melemah.
Sehingga pemuda adalah sumber kekuatan, harapan masyarakat Islam. Akan menjadi sangat berbahaya jika orangtua gagal mendidik anak saat sudah tumbuh dewasa. Karna jika kekuatannya ia gunakan untuk hal tidak bermanfaat bahkan bisa merusak. Allahumustaan...
Baik, setelah melihat fakta-fakta yang ada tentang kenakalan dan kekhawatiran masa remaja, kita akan melihat sebab-sebab kenakalan remaja di bawah ini:
Faktor-Faktor Kenakalan Remaja
Salah Mengambil Rujukan atau Referensi
Faktor pertama kenakalan remaja adalah orantua salah mengambil rujukan. Setiap orangtua pasti sudah tau jika Amerika sebagai negara adikuasa telah memegang peran besar di dalam bidang pendidikan ataupun lainnya. Mulai pendidikan anak-anak sampai pendidikan remaja yang sedang kita bahas ini
Dari mereka sudah banyak yang memberikan teori-teori pendidikan remaja. Lebih disayangkan lagi, ada dari kalangan umat Islam yang ikut andil dalam penyebaran konsep mereka lalu dikemas secara Islami. Namun isi dan intinya, murni dari konsep mereka (di luar Islam).
Jika kita melihat pemuda Amerika, sebagian besar mereka memang sudah rusak moralnya. Memiliki pergaulan bebas dan masih banyak lagi. Berbeda dengan pemuda Islam. Orangtua bisa melihat sendiri sejarah-sejara pemuda Islam yang ada di situs Abana ini. Teman-teman akan mendapati pemuda-pemuda Islam jauh lebih baik moralnya jauh lebih mulia kedudukannya daripada pemuda Amerika.
Baca:
Bekal Keluarga Muslim dalam Berumah Tanggai
Lalu apa maksud dari rujukan yang salah?
Rujukan yang salah adalah pola pikir kita mengikuti pola pikir yang salah. Artinya, pola pikir orangtua zaman sekarang mengikuti pola pikir skuler ala negara adikuasa Amerika. Bukan secara Islami menurut Al-Qur'an dan As-Sunnah.
Di bawah ini contoh pola pikir orangtua yang salah, kalimat orangtua saat melihat kenakalan remaja:
"Maklum, namanya juga remaja"
"Sudah biasa remaja kaya gitu..mencari jati diri"
"Jangan ambil pusing, masih remaja memang begitu, nakal dah biasa"
Luar biasa, ini bukan membuat-buat, tapi memang terjadi di masyarakat kita.
Kiblat mana yang mereka ambil? sampai-sampai melegalkan kemaksiatan mereka?!
Jika kalimat tersebut dilontarkan oleh orangtua dari Amerika maka wajar-wajar saja. Karna di sana memang demikian adanya, sebagian besar kenakalan remaja di situ semua. Mulai dari pergaulan bebas, kriminal, dan banyak lagi penyakit-penyakit yang bisa menjatuhkan ke dalam kehinaan. Naudzubillah...
Ada lagi konsep yang lain, yang telah kita jadikan kiblat, yaitu konsep "Dilarang mengucapkan kalimat larangan (contoh:Jangan ribut, Jangan keluar malam) kepada anak-anak, meskipun anak itu menyimpang dari norma-norma Islam"
Jika saya membaca itu, sangat sakit rasanya. Karna di samping itu, para orangtua ditampilkan data-data dari stasiun televisi terhadap persoalan kenakalan remaja, moral yang sudah tidak karuan dan memperburuk generasi bangsa.
Namun, di sisi lain, mereka mengeluarkan konsep jangan berkata kalimat larangan kepada anak-anak.
Ini tidak adil! Kita sebagai orangtua harus berbuat apa? Bagaimana menghadapi kenakalannya?
Bukannya mereka mempertimbangkan orangtua yang mulai khawatir terhadap anak-anaknya di saat remaja, justru asyik menampilkan data-data yang mengerikan tersebut. Bingung kan? Bingung menghadapi kenakalan masa remaja.
Coba sekarang kita bandingkan dengan konsep remaja menurut agama Islam. Kita akan menemukan perbedaan 180%.
Melihat Kiblat Remaja Islam dalam Sejarah
Berikut fakta remaja dalam Islam:
- Sangat Mudah Menerima Hidayah
Loh, ko' beda dengan konsep Barat yang menggambarkan masa remaja adalah masa kenakalan dan susah menerima hidaya??
Mari simak bersama-sama.
Bukti pemuda Islam itu lebih mudah menerima hidayah yaitu, kebanyakan orang Quraisy yang mengikuti ajaran Rasul Nya Shalallahu alaihi wassalam adalah pemuda.
Adapun orangtua dari Kafir Quraisy kebanyakan mereka tetap bertahan dalam kekafirannya dan tidak masuk Islam kecuali sedikit. (dinukil dari tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al-Kahfi ayat 13)
Berikut adalah daftar Sahabat beserta umur mereka ketika menerima hidayah (As Sabiqunal Awwalun). Merekah adalah 10 Sahabat yang dijamin masuk Surga:
Data mengatakan:
-Dari sahabat di atas, yang berumur 30+ tahun ada tiga sahabat Radiyallahuanhum
-Berumur 20+ ada 2 sahabat Radiyallahuanhum
-Di bawah 20 tahun ada 5 sahabat Radiyallahuanhum
Masyaallah, ini baru 10 sahabat yang dijamin masuk Surga, belum sahabat-sahabat yang lainnya. Belum lagi pemudah-pemudah dalam Al-Qur'an. Ashabul Kahfi, Ibrahim, Musa, dan masih banyak lagi.
Setelah mempertimbangkan antara dua kiblat, kiblat Islam dan kiblat barat. Sekarang saatnya melihat bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja menurut Islam. Insyaallah sangat mudah diterapkan.
Berkata Qatadah dalam tafsir Ibnu Katsir Kalimat (“قُوا Quu”) diartikan mengantisipasi keluarga kita. menjaga dan memperhatikan prilaku keluarga kita. Jika mulai ada tanda-tanda kemaksiatan maka dicegah. (Tafsir Ibnu Katsir Qs.At-Tahrim:6)
Mengawasi prilaku anak kita. Bagaimana dia bergaul, bersosial dan kebiasaan-kebiasaan mereka bisa kita perhatikan.
Apa yang akan terjadi jika para orangtua kurang pengawasan dan tidak ada antisipasinya?
Apabila sudah terjadi hal yang tidak diinginkan, mereka akan kalangkabut, akan bingung sendiri. Sebagaimana jika warga tidak antisipasi DBD lalu ada keluarganya yang terkena DBD, maka dia akan repot sendiri. Bingung, gelisah, takut serta merasa tidak tenang.
Kesimpulan: Menjaga keluarga dari api Neraka dengan cara antisipasi.
Tolak Ukur Antisipasi Orangtua
Misalnya anak kita awalnya baik, jarang bertingkah aneh-aneh lalu tiba-tiba anak mulai ada perubahan negatif maka orangtua harus banyak bertanya dan mencari tahu, apa yang membuatnya berubah?
Poin ini lebih kepada orangtua yang mempunyai anak kecil berumur 6-12 tahun. Sebelum menginjak masa remaja, sebaiknya kita bekali anak-anak kita dengan konsep-konsep Islam. Pendalaman iman dan Qur'an. Mendidik generasi gemilang.
Untuk jenjang pendidikan anak usia 5-12 tahun, bisa dimasukan ke Kuttab Al-Fatih. Alhamdulillah saat ini 2016 sudah ada di 17 kota. Insyaallah tahun depannya bisa lebih banyak lagi.
Info selebihnya silahkan akses www.kuttabalfatih.com, jika belum mengerti lembaga Kuttab, silahkan akses link di bawah ini:
Apa itu Kuttab? Mengenal Kuttab Lebih Dalam
Saya akhiri pembahasan kami tentang Penyebab dan Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Islam.
Salah satu adab adalah memberi link web abana jika ada yang ingin copas artikel. Penulis: Mujahid Pendidikan Kuttab Al-Fatih Abu Zaid. Editor: Ifan S1 Sastra Bahasa UTI
Referensi:
Mari simak bersama-sama.
Bukti pemuda Islam itu lebih mudah menerima hidayah yaitu, kebanyakan orang Quraisy yang mengikuti ajaran Rasul Nya Shalallahu alaihi wassalam adalah pemuda.
Adapun orangtua dari Kafir Quraisy kebanyakan mereka tetap bertahan dalam kekafirannya dan tidak masuk Islam kecuali sedikit. (dinukil dari tafsir Ibnu Katsir dalam surat Al-Kahfi ayat 13)
Berikut adalah daftar Sahabat beserta umur mereka ketika menerima hidayah (As Sabiqunal Awwalun). Merekah adalah 10 Sahabat yang dijamin masuk Surga:
- Abu Bakar As-Shidiq 37 tahun
- Umar bin Khattab 27 tahun
- Utsman bin Affan 34 tahun
- Ali bin Abi Thalib 10 tahun
- Thalhah bin Ubaidillah 14 tahun
- Zubair bin Awwam 16 tahun
- Saad bin Abi Waqqas 7 tahun
- Said bin Zaid 15 tahun
- Abu Ubaidah bin Jarroh 27 tahun
- Abdurrahman bin Auf 30 tahun
Data mengatakan:
-Dari sahabat di atas, yang berumur 30+ tahun ada tiga sahabat Radiyallahuanhum
-Berumur 20+ ada 2 sahabat Radiyallahuanhum
-Di bawah 20 tahun ada 5 sahabat Radiyallahuanhum
Masyaallah, ini baru 10 sahabat yang dijamin masuk Surga, belum sahabat-sahabat yang lainnya. Belum lagi pemudah-pemudah dalam Al-Qur'an. Ashabul Kahfi, Ibrahim, Musa, dan masih banyak lagi.
Cara Mengatasi Kenakalan Remaja Bagi Orangtua
Setelah mempertimbangkan antara dua kiblat, kiblat Islam dan kiblat barat. Sekarang saatnya melihat bagaimana cara mengatasi kenakalan remaja menurut Islam. Insyaallah sangat mudah diterapkan.
Antisipasi dan Mengawasi Perubahan Sifat Anak
Yang pertama adalah mengawasi dan menjaga pergerakan anak kita. Dalam istilah kedokteran disebut antisipasi. Misalnya antisipasi demam berdarah. Pak RT memberikan progam kepada warga untuk 3 M. Meskipun belum ada warga yang terkena DBD.
Dalam Qs. At-Tahrim :6 Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (Qs.At-Tahrim 6)
Berkata Qatadah dalam tafsir Ibnu Katsir Kalimat (“قُوا Quu”) diartikan mengantisipasi keluarga kita. menjaga dan memperhatikan prilaku keluarga kita. Jika mulai ada tanda-tanda kemaksiatan maka dicegah. (Tafsir Ibnu Katsir Qs.At-Tahrim:6)
Mengawasi prilaku anak kita. Bagaimana dia bergaul, bersosial dan kebiasaan-kebiasaan mereka bisa kita perhatikan.
Apa yang akan terjadi jika para orangtua kurang pengawasan dan tidak ada antisipasinya?
Apabila sudah terjadi hal yang tidak diinginkan, mereka akan kalangkabut, akan bingung sendiri. Sebagaimana jika warga tidak antisipasi DBD lalu ada keluarganya yang terkena DBD, maka dia akan repot sendiri. Bingung, gelisah, takut serta merasa tidak tenang.
Kesimpulan: Menjaga keluarga dari api Neraka dengan cara antisipasi.
Tolak Ukur Antisipasi Orangtua
Misalnya anak kita awalnya baik, jarang bertingkah aneh-aneh lalu tiba-tiba anak mulai ada perubahan negatif maka orangtua harus banyak bertanya dan mencari tahu, apa yang membuatnya berubah?
Apakah HP? Nonton TV? atau bisa jadi akibat pergaulan yang salah. Jika memang itu penyebabnya, sebaiknya Ayah/Bunda stop saja, demi mengamalkan ayat di atas.
Memilih Pendidikan yang Berkonsep Islam
Poin ini lebih kepada orangtua yang mempunyai anak kecil berumur 6-12 tahun. Sebelum menginjak masa remaja, sebaiknya kita bekali anak-anak kita dengan konsep-konsep Islam. Pendalaman iman dan Qur'an. Mendidik generasi gemilang.
Untuk jenjang pendidikan anak usia 5-12 tahun, bisa dimasukan ke Kuttab Al-Fatih. Alhamdulillah saat ini 2016 sudah ada di 17 kota. Insyaallah tahun depannya bisa lebih banyak lagi.
Info selebihnya silahkan akses www.kuttabalfatih.com, jika belum mengerti lembaga Kuttab, silahkan akses link di bawah ini:
Apa itu Kuttab? Mengenal Kuttab Lebih Dalam
Saya akhiri pembahasan kami tentang Penyebab dan Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Islam.
Salah satu adab adalah memberi link web abana jika ada yang ingin copas artikel. Penulis: Mujahid Pendidikan Kuttab Al-Fatih Abu Zaid. Editor: Ifan S1 Sastra Bahasa UTI
Referensi:
- Al-Qur'an Al-Karim
- Tafsir Ibnu Katsir
- Pemuda Hijaz dan Amerika Ustadz Budi Ashari Lc.
- Ceramah Ustadz Budi Ashari Lc
2 komentar untuk "Penyebab dan Cara Mengatasi Kenakalan Remaja dalam Islam"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran