Kisah Jabir bin Abdullah Al-Anshari Saksi Mukjizat Nabi Muhammad
Kisah Jabir bin Abdullah Al-Anshari. Bercerita tentang sahabat didikan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, seperti Abdullah bin Abbas, Usamah bin Zaid dan masih banyak lagi. Beliau menerima Islam di usia yang masih kecil bahkan belum dewasa. Kisah Jabir bin Abdullah masuk Islam dimulai saat sebuah rombongan melangkahkan kaki dari Yatsrib menuju kota Makkah, untuk melaksanakan pertemuan yang agung dengan Rasulullah (Baiat Aqobah). Mereka pergi ke Makkah dengan penuh semangat, hasrat dan rasa bahagia.
Di antara rombongan tersebut, ada seorang laki-laki tua yang mempunyai 10 anak, yaitu 9 anak perempuan dan 1 anak laki-laki, dan satu anak laki-laki tersebut lah yang dibawa oleh laki-laki tua bersama rombongan menuju Makkah. Siapa laki-laki tua dan anak laki-lakinya itu?? Laki-laki tua itu adalah Abdullah bin Amru al-Khazarazi al-Anshari. Sedangkan anaknya adalah Jabir bin Abdullah itu sendiri. Kadang beliau di panggil Ibnu Abdullah (Anaknya Abdullah)
Setelah rombongan tersebut bertemu Nabi Muhammad, mereka meletakkan tangannya di tangan Rasulullah, mereka membaiat untuk taat kepada Rasulullah dan mendengarkan, mendukung rasul dan menolong serta membelanya. Pada akhirnya, Islam menyentuh hati Jabir bin Abdullah yang masih kecil seperti embun yang menyentuh kelopak bunga lalu ia pun merekah dan merebakkan bau harum semerbak nan wangi.
Tatkala Rasulullah pergi ke Madinah sebagai Muhajir, Jabir bin Abdullah langsung menemui Rasulullah dan berguru dengan beliau. Dia adalah salah satu murid terbaik dari lulusan akademi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Pemahaman beliau tentang ilmu agama dan periwayatan terhadap hadist nabi sangat lah baik. Cukup bagi Anda untuk mengetahui bahwa Musnad Jabir bin Abdullah berisi 1540 (seribu lima ratus empat puluh) hadits. Murid yang sangat berbakat ini menghafalnya lalu meriwayatkan untuk kaum muslimin.
Bahkan imam Bukhari dan imam Muslim menetapkan kurang lebih 200 hadits Jabir bin Abdullah dalam kitab shahih mereka.
Allah telah memanjangkan umurnya sehingga ia hidup hampir satu abad. Dengan umur yang sangat panjang, Jabir bin Abdullah menjadi sumber hidayah kaum muslimin dan manusia pada umumnya. Mengarahkan kebenaran dan mengajarkan ilmu-ilmu dari Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Subhanallah. Selain Jabir, ada juga murid nabi yang memiliki prestasi mengagumkan, dan kisahnya pun tidak kalah menarik dengan ini. Bisa Antum baca:
Kisah Abdullah bin Abbas dan Kisah Usamah bin Zaid
Jabir bin Abdullah mengikuti semua perang bersama nabi, kecuali perang Badar dan Uhud, karena pada saat itu ia masih anak-anak, selain itu juga, ayahnya memerintahkan jabir untuk di rumah menjaga saudari-saudarinya. Ayah Jabir bin Abdullah berwasiat kepadanya dan berkata, "Aku yakin bahwa aku akan gugur bersama sahabat-sahabat Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam. Sesungguhnya aku tidak meninggalkan sesuatu yang paling berharga bagiku setelah Rasulullah kecuali dirimu. Aku memikul hutang maka bayarlah hutangku itu. Sayangilah saudari-saudarimu, aku berwasiat kepadamu agar kamu berbuat baik pada mereka." Begitulah perkataan ayahnya sebelum berangkat untuk perang Uhud.
Perangpun terjadi, dan ternyata ayahnya menjadi orang pertama yang memperoleh syahadah dalam perang tersebut. Lalu Jabir bin Abdullah menguburkannya. Usai menguburkan, Jabir datang kepada Nabi dan berkata, "Ya Rasulullah, sesungguhnya ayahku meninggalkan hutang padahal aku tidak mempunyai sesuatu yang bisa melunasi hutangnya selain hasil kebunnya. Kalau aku menggunakan hasil kebun itu untuk melunasi hutangnya niscaya belum akan lunas selama bertahun-tahun. Sementara aku tidak mempunyai harta lain untuk menafkahi saudari-saudariku."
Kemudian Rasulullah berdiri dan mengajak Jabir ke tempat penyimpanan kurma keluarga Jabir, lalu beliau bersabda kepada Jabir bin Abdullah, "Panggil orang-orang yang pernah memberi hutang kepada ayahmu." Jabir pun memanggil mereka. Lalu Nabi menakar kurma tersebut sehingga Allah melunasi hutang-hutang ayahnya seluruhnya. Setelah selesai, Jabir memeriksa tempat penyimpanan kurmanya, dan Masyaallah, kurmanya tidak berkurang sedikit pun. Ini lah keberkahan Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.
Kisah Jabir bin Abdullah Ketikika Perang Khandaq dan Menyaksikan Keberkahan Rasulullah
Untuk kisah Jabir bin Abdullah kali ini, biarkan beliau sendiri yang bercerita:
"Di perang Khandaq kami menggali parit, tiba-tiba sebuah batu besar menghalangi proses penggalian, kami tidak kuasa menghancurkannya. Kami datang kepada Rasulullah dan berkata, 'Wahai Rasulullah, penggalian kami terhadang oleh sebongkah batu padas yang kokoh, kapak-kapak kami tumpul menghadapinya.'
Maka Nabi bersabda, 'Biarkan ia, aku akan turun menanganinya.' Kemudian beliau bangkit, saat itu beliau mengganjal perutnya dengan batu karena rasa lapar yang sangat. Karena selama tiga hari kami tidak mencicipi makanan. Nabi mengambil kapak dan menghantamkannya ke batu tersebut hingga batu itu pecah. Saat itu aku sangat sedih melihat keadaan Rasulullah yang sedang menahan lapar. Lantas aku menemuinya dan berkata, 'Apakah engkau mengizinkanku untuk pulang sebentar ya Rasulullah?' Nabi menjawab, 'Silakan.'
Maka akupun pulang, setibaku di rumah aku bertanya pada istriku, 'Apakah kamu mempunyai sedikit makanan, sungguh aku sangat sedih melihat rasa lapar yang menimpa Rasulullah Shalallahu alaihi wassalam, di mana tidak akan ada orang yang bisa menahannya.'
Istrinya menjawab, 'Sedikit gandum dan seekor domba kecil.' Lalu aku menyembelih domba itu, menggulitinya dan memotong-motongnya, aku meletakkannya di sebuah bejana, lalu aku mengambil gandum, menggilingnya dan menyerahkannya pada istriku agar dibuatkan adonan. Ketika aku melihat daging hampir matang, adonan pun sudah mulai mengembang, aku meninggalkan rumah menuju Rasulullah. Aku berkata kepada beliau, 'Wahai Rasulullah, ada sedikit makanan yang kami buat. Silakan engkau datang bersama satu atau dua orang.'
Beliau bertanya, 'Berapa banyak makananmu?' Maka aku jelaskan keadaan yang sebenarnya. Tatkala Nabi mengetahui kadar makanan kami, beliau bersabda:
'Wahai orang-orang yang sedang menggali parit, sesungguhnya Jabir telah membuat makanan untuk kalian, marilah kita menyantapnya.' Kemudian Nabi berkata kepadaku, 'Pulanglah dulu dan katakan kepada istrimu jangan menurunkan bejana dari tungku dan jangan membuka adonannya sampai aku datang.'
Aku pun pulang dengan perasaan malu, benar-benar malu, malu yang hanya diketahui Allah. Aku berkata dalam diriku, 'Apakah para penggali parit itu semua akan hadir untuk menyantap satu sha' gandum dan seekor domba kecil?' Aku segera masuk rumah dan berkata pada istriku, 'Celaka, aku benar-benar malu, Rasulullah membawa seluruh orang-orang Khandaq kepada kita.' Istri ku bertanya, 'Apakah beliau bertanya berapa banyak makananmu?' 'Ya' Jawabku.
Rasulullah malah berkata, 'Berbahagialah, Allah dan RasulNya lebih mengetahui.' Kata-kata istriku membuat kecemasanku sirna. Tidak lama kemudian Rasulullah datang bersama orang-orang Muhajirin dan Anshar. Beliau bersabda, 'Masuklah dan jangan berdesak-desakkan.' Kemudian beliau bersabda, 'Panggillah orang lain untuk membuat roti bersamamu, jangan menurunkan bejanamu dari tungku, cukup bagimu menciduknya.'
Lalu Nabi memotong-motong roti, meletakkan daging di atasnya dan menyuguhkannya kepada seluruh sahabat. Mereka semua makan dengan kenyang.
Aku bersumpah dengan nama Allah, ketika orang banyak meninggalkan rumahku saat itu bejanaku masih mendidih penuh dengan daging sedangkan adonanku masih seperti sedia kala. Kemudian Nabi bersabda pada istriku, 'Makanlah dan hadiahkanlah.' Maka dia makan dan membagi-bagikannya pada orang lain."
Subhanaallah, dalam sepenggal kisah Jabir bin Abdullah ketika perang Khandaq ini menuai hikmah iman yang luar biasa.Iman kepada Rasul Allah. Maka sudah saatnya kita semua mencintai Rasulullah dan para sahabatnya.
Sahabat abana, kisah Jabir bin Abdullah belum selesai sampai di sini, karena masih ada kisah lain yang mengagumkan dari beliau dan bisa kita petik hikmahnya. Apa itu?
Kisah Jabir bin Abdullah Perang Melawan Pasukan Ramawi
Suatu saat Jabir bin Abdullah berangkat ke Romawi untuk berjihad di jalan Allah. Pasukannya dipimpin oleh Malik bin Abdullah al-Khats ‘amir. Malik berkeliling memeriksa pasukannya untuk mengetahui keadaan mereka, memompa semangat mereka dan memberikan perhatian kepada para pemukanya sesuai dengan kedudukan mereka.
Malik melihat Jabir berjalan kaki, dia menuntun seekor baghl dan memegang tali kekangnya. Malik bertanya, "Mengapa engkau tidak berkendaraan wahai Abu Abdullah? Bukankah Allah telah memudahkan bagimu kendaraan yang bisa engkau tunggangi?"
Maka Jabir menjawab, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa kedua kakinya berdebu di jalan Allah niscaya Allah akan mengharamkannya atas neraka."
Maka Malik meninggalkan Jabir dan berjalan sampai depan pasukannya. Kemudian dia berbalik menghadap pasukannya dan berteriak, "Wahai Abu Abdullah, mengapa engkau tidak berkendara padahal ia ada di tanganmu?"
Jabir mengerti maksud pertanyaan tersebut, dia menjawab dengan suara tinggi, "Aku mendengar Rasulullah bersabda, 'Barangsiapa kedua kakinya berdebu di jalan Allah niscaya Allah akan mengharamkannya atas neraka."
Maka orang banyakpun turun dari kendaraan mereka. Semua orang ingin meraih pahala tersebut. Tidak ada pasukan dengan pejalan kaki paling banyak dibanding dengan pasukan Malik.
Sekian kisah Jabir bin Abdullah. Subhanaallah, manakala para sahabat mendengar hadist dari Rasulullah, mereka langsung mengimani dan mengamalkannya. Allahuakabr.. Allahuakbar.
Jabir bin Abdullah wafat di Madinah pada tahun, 74 H. (Syarh Umdatul Ahkam Syaikh Utsaimin, Penjelasan Rawi, hadist 35, Bab al-Ghsl minal janazah).
Jangan lupa baca juga RPA nya di bawah ini.
Penulis: Mujahid Pendidikan Abu Zaid Al Amir
Referensi:
- Shuwaru min Hayatis Shahabah Dr. Abdurrahman Rafat Basya. Edisi Indo Mereka Para Sahabat At-Tibyan, XI:2015
- Syarh Umdatul Ahkam Syaikh Utsaimin
Tag Hafalan:
- Jabir bin Abdullah adalah seorang laki-laki dari ayah yang bernama Abdullah bin Amru al-Khazraji al-Anshari.
- Jabir bin Abdullah salah satu pemuda sentuhan Rasulullah. Beliau juga ikut baiat Aqabah bersama ayahnya dalam rombongan Yatsrib.
- Jabir bin Abdullah telah meriwayatkan hadits dari Rasulullah sebanyak seribu lima ratus empat puluh hadits.
- Jabir bin Abdullah mengikuti semua peperangan di masa Rasulullah kecuali Badar dan Uhud karna waktu itu ia masih kecil.
- Jabir bin Abdullah wafat di Madinah, 74 H
RPA
Apa RPA? Baca Bonus Abana RPA dan Tag Hafalan
- Ayah Bunda menumbuhkan keimanan kepada anak anak terhadap Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam, beliau lah nabi terakhir dan bukan tukang syair atau dukun yang seperti dikatakan oleh kafir Quraisy
- Ayah Bunda mengambil faidah dari semangat belajarnya Jabir bin Abdullah, sehingga beliau menjadi salah satu lulusan terbaik akademi Nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam. Tanamkan semangat belajar pada anak
Baik itu saja, dan sampai di sini kisah Jabir bin Abdullah Al-Anshari, semoga bisa kita petik hikmah dan pelajarannya.
1 komentar untuk "Kisah Jabir bin Abdullah Al-Anshari Saksi Mukjizat Nabi Muhammad"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran