Cara Bercerita pada Anak yang Baik dan Benar dalam Islam
Apakah pembaca abana suka bercerita di depan umum? Jika iya, maka langkah Anda membuka situs ini sudah tepat. Karena kami akan membahas cara-cara bercerita kepada anak dalam Islam. Tentunya maksud bercerita di sini bukan bercerita tentang sekumpulan dongeng-dongeng, akan tetapi cara bercerita tentang kisah-kisah nyata. Baik itu para nabi, sahabat, kisah teman yang kalian kenal, kisah tentang diri sendiri (pribadi) atau kisah lainnya selama tidak menyimpang dari syariat.
Pentingnya Bercerita Kisah-Kisah pada Anak Usia Dini
Peranan kisah sangat penting sekali dalam dunia pendidikan. Metode bercerita memiliki banyak kelebihan dan keistimewaan. Apa saja keutamaan berkisah?
Pertama, berkisah memiliki pengaruh besar bagi peserta didik jika dilakukan dengan cara menjiwai dan halus [baca: berkisah dapat memperbaiki adab anak]. Kedua, kisah juga bisa menjadi motivator yang mudah dihadirkan kapan saja dan cocok untuk semua usia, usia dini sampai orangtua. Ketiga, kisah adalah sebuah nasehat yang tidak menyakiti pendengarnya dan masih banyak lagi.
Dalam al-Quran sendiri, materi kisah mendominasi materi yang lainnya. Karena jumlah cerita di al-Quran mencapai sepertiganya. Maka tidak lah heran apabila Allah memerintahkan kita untuk mengambil pelajaran darinya:
لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
"Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal." (Qs.Yusuf:111)
فَاعْتَبِرُوا يَا أُولِي الْأَبْصَارِ
"Maka ambillah (kejadian itu) untuk menjadi pelajaran, hai orang-orang yang mempunyai wawasan."
Untuk itu bercerita adalah metode yang sempurna dalam dunia pendidikan. Maka, pada kesempatan kali ini abana online [situs pendidikan Islam anak], akan menuliskan metode dan cara bercerita pada anak yang baik menurut Islam. Saya mengambil dari kajian-kajian Ustadz Budi Ashari Lc dan dari tulisan-tulisan beliau serta pengalaman mengajar di Kuttab al-Fatih.
Teknik Bercerita pada Anak dalam Pembelajaran
Bagaimana teknik bercerita yang baik? Berikut ini adalah beberapa metode berkisah yang dapat kita pelajari dan mudah diamalkan.
Guru atau Orangtua Mengkaitkan Isi Kisah dengan Realita saat Bercerita
Mengaitkan isi kisah dengan kejadian-kejadian di sekitarnya merupakan salah satu konsep bercerita yang baik kepada anak. Misalnya orangtua atau pendidik sedang jalan-jalan bersama peserta didik, kemudian mereka melihat gua, maka di saat itu juga kita bisa berkisah dengan kisah Abu Bakar bersama Rasulullah di dalam gua yang saat itu Nabi dilindungi oleh Allah dengan sarang laba-laba. Hikmahnya adalah Allah Maha Penolong bagi hamba yang shalih.Setelah Bercerita, Memberikan Ibrah dan Karakter Iman
Inti dan tujuan dari berkisah adalah memberikan ibrah dan menanamkan karakter iman pada anak. Sehingga ini adalah metode bercerita pada anak yang paling penting.Adapun bagi orangtua atau guru yang merasa kesulitan untuk mengambil ibrah dan menanamkan karakter imannya pada anak, maka jangan khawatir, karena di situs abana ini kami telah menyajikan cerita-cerita yang sudah kami sesuaikan dengan kebutuhan mendidik anak. Di sana sudah disiapkan pelajaran-pelajaran yang harus disampaikan kepada anak di setiap akhir kisah. Lebih jelasnya silahkan antum baca di sini [Abana Online Menyajikan Kisah Penuh Bonus] kami rasa progam ini adalah yang pertama di Indonesia. Oleh sebab itu, mari ajak para pendidik untuk membaca kisah di sini.
Saat Bercerita Harus dengan Menjiwai Isinya
Cara bercerita yang satu ini sengaja kami letakan pada poin terakhir, karena sangat penting. Loh, kalau penting mengapa malah diletakkan di akhir? Ya, sebab biasanya poin pertama dan terakhir lah yang diingat oleh pembaca.Pendidik yang budiman, menjiwai kisah memiliki nilai tersendiri bagi pendengarnya. Terkadang bisa membuat orang tertawa,lucu, menangis, semangat, bangkit dan kadang membuat orang tak berdaya.
Menurut pengalaman pribadi biasanya jika bercerita kisah sahabat atau pribadi pada anak-anak di sekolah, kami banyak bergerak ke sana ke mari, marah jika mengandung isi yang tidak bagus, menangis jika diperlukan dan bahagia jika ada kabar gembira serta ketawa saat lucu. Itu semua bertujuan supaya kisah yang saya sampaikan tergambarkan, atau menyesuaikan siapa lawan bicaranya.
Baiklah kami cukupkan sampai sini pembahasan cara bercerita kepada anak yang baik dalam Islam. Semoga langkah-langkah di atas bisa diterapkan dengan mudah dan juga para pendidik tidak memandang rendah metode berkisah ini. Karena salah satu sebab kebangkitan Islam adalah dengan konsep berkisah. [Mujahid Pendidikan Abu Zaid]
Posting Komentar untuk "Cara Bercerita pada Anak yang Baik dan Benar dalam Islam"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran