Isa al-Masih Anak Tuhan dan Sebutan Kafir pada Non Muslim (Bagaimana Tanggapan Islam?)
Fenomena kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahox telah menjadikan penduduk Indonesia jadi lebih sensitif terhadap permasalahan agama. Apalagi ditambah dengan fatwa MUI terkait haramnya mengucapkan natal dan menggunakan atribut-atribut natal.
Dari sanalah, mulai bermunculan perdebatan-perdebatan di sosial media, facebook, twitter dan lain sebagainya. Umat Islam menyerang kebatilan-kebatilan Jesus atau Isa al-Masih sebagai tuhan. Begitu juga umat Kristen yang menyerang ulama-ulama Islam dan ajarannya.
Dari semua ini, tentunya ada sisi buruk dan baiknya, sisi buruknya adalah mereka saling mencela bahkan menggunakan kata-kata yang tidak layak. Hal ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Adapun sisi baiknya, umat Kristiani sebagai agama minoritas di Indonesia semakin banyak yang mencari kebenaran-kebenaran terhadap tuhan-tuhan yang mereka sembah selama ini. Buktinya, banyak kabar-kabar orang yang muallaf (non muslim masuk Islam) dan sedikit dari mereka yang mencari di google dengan kata kunci "Siapa sebenarnya Jesus itu?" atau "Apakah Isa al-Masih Anak Tuhan?"
Dari sanalah, mulai bermunculan perdebatan-perdebatan di sosial media, facebook, twitter dan lain sebagainya. Umat Islam menyerang kebatilan-kebatilan Jesus atau Isa al-Masih sebagai tuhan. Begitu juga umat Kristen yang menyerang ulama-ulama Islam dan ajarannya.
Dari semua ini, tentunya ada sisi buruk dan baiknya, sisi buruknya adalah mereka saling mencela bahkan menggunakan kata-kata yang tidak layak. Hal ini sangat tidak dianjurkan dalam Islam. Adapun sisi baiknya, umat Kristiani sebagai agama minoritas di Indonesia semakin banyak yang mencari kebenaran-kebenaran terhadap tuhan-tuhan yang mereka sembah selama ini. Buktinya, banyak kabar-kabar orang yang muallaf (non muslim masuk Islam) dan sedikit dari mereka yang mencari di google dengan kata kunci "Siapa sebenarnya Jesus itu?" atau "Apakah Isa al-Masih Anak Tuhan?"
Rasa ingin tahu umat Kristiani terhadap tuhan-tuhan mereka tentu saja karena adanya perdebatan-perdebatan tadi. Sampai-sampai ada yang membuat meme dengan gambar ilustrasi Nabi Isa yang bertuliskan. "Kalau saya Anak Tuhan, siapa Bidannya" dan masih banyak lagi. Logika yang masuk akal ini membuat kelompok Kristiani berfikir ulang tentang pemahamannya terhadap Isa. Karena selama ini yang mereka yakini, Isa al-Masih atau Jesus adalah anak tuhan yang lahir tanpa ayah dan memiliki banyak kemampuan serta menebus dosa. Mereka beranggapan Jesus dilahirkan di dalam kandang domba di musim dingin.
Oleh sebab itu, di sini kami ingin menjelaskan kepada seluruh penduduk Indonesia terutama pemeluk agama Kristen tentang siapa sebenarnya Isa al-Masih sebenarnya menurut keyakinan agama Islam. Semoga saja hal ini bisa menambah wawasan umat kirtiani dalam mengenal Isa al-Masih.
Dalam agama Islam, Isa adalah putra Maryam yang lahir tanpa ayah. Hal ini sangatlah mungkin bagi Allah. Cukup Allah mengatakan "Jadilah" maka semua akan terjadi. Sebagaimana Nabi Adam yang lahir tanpa ayah dan ibu. Siti Hawa yang lahir tanpa Ibu. Sebagaimana dalam surat al-Imran Allah berfirman:
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. [al-Imran:47]
Jadi siapa Isa al-Masih? Maka jawaban al-Quran adalah dia manusia biasa seperti kita, hanya saja Isa adalah hamba pilihan dan utusan Allah yang disebut dengan Nabi dan Rasul Allah. Jadi, dia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Bahkan Allah Ta‘āla telah membantah di banyak ayat-Nya bahwa Dia menjadikan Isa sebagai putra-Nya:
Maryam berkata: "Ya Tuhanku, betapa mungkin aku mempunyai anak, padahal aku belum pernah disentuh oleh seorang laki-lakipun". Allah berfirman (dengan perantaraan Jibril): "Demikianlah Allah menciptakan apa yang dikehendaki-Nya. Apabila Allah berkehendak menetapkan sesuatu, maka Allah hanya cukup berkata kepadanya: "Jadilah", lalu jadilah dia. [al-Imran:47]
Jadi siapa Isa al-Masih? Maka jawaban al-Quran adalah dia manusia biasa seperti kita, hanya saja Isa adalah hamba pilihan dan utusan Allah yang disebut dengan Nabi dan Rasul Allah. Jadi, dia bukan anak Tuhan dan bukan Tuhan itu sendiri. Bahkan Allah Ta‘āla telah membantah di banyak ayat-Nya bahwa Dia menjadikan Isa sebagai putra-Nya:
وَأَنَّهُۥ تَعَـٰلَىٰ جَدُّ رَبِّنَا مَا ٱتَّخَذَ صَـٰحِبَةًۭ وَلَا وَلَدًۭا
"Dan bahwasannya Maha Tinggi kebesaran Tuhan kami, Dia tidak beristri dan tidak (pula) beranak" (QS al-Jinn [72]: 3).
Di ayat lain, Allah mengabarkan bahwa Dia (Tuhan) Maha Kaya dan Dia tidak butuh mengangkat seorang anak dari makhluk-Nya.
قَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱللَّهُ وَلَدًۭا ۗ سُبْحَـٰنَهُۥ ۖ هُوَ ٱلْغَنِىُّ ۖ لَهُۥ مَا فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَمَا فِى ٱلْأَرْضِ ۚ إِنْ عِندَكُم مِّن سُلْطَـٰنٍۭ بِهَـٰذَآ ۚ أَتَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُونَ
"Mereka (orang-orang Yahudi dan Nasrani) berkata: "Allah mempunyai anak." Maha Suci Allah; Dialah Yang Maha Kaya; kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Kamu tidak mempunyai hujah tentang ini. Pantaskah kamu mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?" (QS Yūnus [10]: 68)
Itulah keyakinan kami umat Islam, maka tidak heran apabila kita menganggap kelompok Kristiani sebagai kelompok yang lancang terhadap Allah Ta'ala. Sebab dia telah mensifati hamba atau makhluknya dengan sifat-sifat Tuhan Pencipta Alam. Bahkan, dalam al-Quran mengatakan, hampir-hampir langit dan bumi pecah karena ucapan mereka yang menganggap Isa adalah tuhan.
وَقَالُوا۟ ٱتَّخَذَ ٱلرَّحْمَـٰنُ وَلَدًۭا ﴿٨٨﴾ لَّقَدْ جِئْتُمْ شَيْـًٔا إِدًّۭا ﴿٨٩﴾ تَكَادُ ٱلسَّمَـٰوَٰتُ يَتَفَطَّرْنَ مِنْهُ وَتَنشَقُّ ٱلْأَرْضُ وَتَخِرُّ ٱلْجِبَالُ هَدًّا ﴿٩٠﴾ أَن دَعَوْا۟ لِلرَّحْمَـٰنِ وَلَدًۭا ﴿٩١﴾ وَمَا يَنۢبَغِى لِلرَّحْمَـٰنِ أَن يَتَّخِذَ وَلَدًا ﴿٩٢﴾ إِن كُلُّ مَن فِى ٱلسَّمَـٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ إِلَّآ ءَاتِى ٱلرَّحْمَـٰنِ عَبْدًۭا
"Dan mereka berkata: 'Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak.' Sesungguhnya kamu telah mendatangkan sesuatu perkara yang sangat mungkar. Hampir-hampir langit pecah karena ucapan itu, dan bumi belah, dan gunung-gunung runtuh, karena mereka mendakwa Allah Yang Maha Pemurah mempunyai anak. Dan tidak layak bagi Tuhan Yang Maha Pemurah mengambil (mempunyai) anak. Tidak ada seorang pun di langit dan di bumi, kecuali akan datang kepada Tuhan Yang Maha Pemurah selaku seorang hamba" (QS Maryam [19]: 88–93).
Bahkan hampir-hampir langit dan bumi pecah karena ucapan mereka yang menganggap Isa adalah tuhan.
Mengapa Non Muslim Disebut 'Kafir' oleh Orang Islam (Muslim)?
Sejauh ini, masalah penyebutan "Kafir" terhadap golongan non muslim seperti Kristen dan Budha juga banyak dipermasalahkan oleh mereka. Dengan alasan mereka masih memiliki tuhan jadi tidak pantas disebut "Kafir". Baiklah, supaya umat Kristiani paham akan hakikat penyebutan "Kafir" kepada mereka, sebaiknya kalian pahami alasan di bawah ini.
Jadi, karena tuhan yang mengatakan maka kami sebagai Hamba Allah akan selalu taat kepadaNya. Maka jangan lah marah.
Umat muslim hanya mengikuti pedoman mereka, yaitu Al-Quran dan Sunnah. Secara tegas Allah telah menyatakan "kafir" para penganut ajaran Trinitas dan non muslim pada umumnya.
لَقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ هُوَ ٱلْمَسِيحُ ٱبْنُ مَرْيَمَ ۖ وَقَالَ ٱلْمَسِيحُ يَـٰبَنِىٓ إِسْرَٰٓءِيلَ ٱعْبُدُوا۟ ٱللَّهَ رَبِّى وَرَبَّكُمْ ۖ إِنَّهُۥ مَن يُشْرِكْ بِٱللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ ٱللَّهُ عَلَيْهِ ٱلْجَنَّةَ وَمَأْوَىٰهُ ٱلنَّارُ ۖ وَمَا لِلظَّـٰلِمِينَ مِنْ أَنصَارٍۢ ﴿٧٢﴾ لَّقَدْ كَفَرَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓا۟ إِنَّ ٱللَّهَ ثَالِثُ ثَلَـٰثَةٍۢ ۘ وَمَا مِنْ إِلَـٰهٍ إِلَّآ إِلَـٰهٌۭ وَٰحِدٌۭ ۚ وَإِن لَّمْ يَنتَهُوا۟ عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُوا۟ مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ
"Sesungguhnya telah kafirlah orang-orang yang berkata: 'Sesungguhnya Allah ialah al-Masih putra Maryam', padahal al-Masih (sendiri) berkata: 'Hai Bani Isra’il, sembahlah Allah Tuhanku dan Tuhanmu.' Sesungguhnya orang yang mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya Surga, dan tempatnya ialah Neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolong pun. Sesungguhnya kafirlah orang-orang yang mengatakan: 'Bahwasanya Allah salah seorang dari yang tiga', padahal sekali-kali tidak ada Tuhan selain dari Tuhan Yang Esa. Jika mereka tidak berhenti dari apa yang mereka katakan itu, pasti orang-orang yang kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yang pedih" (QS al-Mā’idah [5]: 72–73).
Inilah alasan mereka menyebut kalian "Kafir" dan bukankah kalian juga menyebut orang selain agama kalian dengan "Domba yang tersesat"? Namun, bagi kami, kita tidak sedang tersesat.
Baiklah kami cukupi penjelasan Isa al-Masih Anak Tuhan dan Sebutan 'Kafir' pada Non Muslim. Semoga bisa memberi hidyah bagi penganut agama Kristen. Amiin. Diringkas dari tulisan Ust. Abu Ubaidah Yusuf As Sidawi dari situs muslim.or.id
5 komentar untuk "Isa al-Masih Anak Tuhan dan Sebutan Kafir pada Non Muslim (Bagaimana Tanggapan Islam?)"
Mengapa mereka mengimani manusia sebagai tuhan. Jawaban mereka kira-kira seperti ini
...Kami beriman tidak seperti cara orang muslim beriman. Kami beragama dengan iman sedangkan muslim beragama dengan akal...
Mareka beriman dengan taklid buta. Oke, Saya kira saya telah menemukan dimana letak kekeliruan keyakinan mereka.
Semoga pengalaman saya dapat membrikan manfaat.
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran