Adab Sebelum Makan dan Minum dalam Islam

Adab sebelum makan merupakan salah satu bukti kesempurnaan Islam, segala sesuatu memiliki aturan yang pasti, tapi tentu saja di sana terdapat hikmah yang sangat besar, kita sebagai orang yang beriman hanya perlu mengimani apa yang disampaikan oleh Allah dan RasulNya, bukan malah menunggu bukti dari medis baru mempercayainya.

Sebagaimana kasus tentang hadits larangan makan sambil berdiri, dimana orang-orang saat itu tidak mempercayainya malah sebagian mengejeknya, "makan sambil berdiri itu lebih sehat karena lancar" namun setelah medis mengatakan "makan sambil berdiri itu bahaya untuk kesehatan", baru mereka meyakininya, la haula wala quwwata illa billah.

Adab makan dalam Islam terbagi menjadi tiga bagian, pertama adab sebelum makan, sesudah makan dan setelah makan. Nah, kali ini abanaonline.com akan menyebutkan adab-adab sebelum makan dan minum, apa saja adabnya?

Adab Sebelum Makan Menurut Islam

1. Sebelum Makan dan Minum Harus Didahului Niat yang Benar

Adab sebelum makan yang pertama yaitu hendaknya seorang muslim menghadirkan niat yang benar. Jangan sampai ia makan dengan niat atau tujuan hanya untuk melaksanakan kebiasaan sehari-hari saja atau hanya untuk merasakan kelezatan berbagai jenis makanan. Akan tetapi hendaknya ia makan dengan niat agar mendapatkan kekuatan ketika menjalankan ketaatan kepada Allah dan menjaga kesehatan.

Perlu diketahui bahwa dengan niat yang baik, maka kebiasaan makan yang kita lakukan setiap hari akan menjadi sebuah ibadah yang dapat menghasilkan pahala. Meskipun itu amalan yang mubah, tetap bisa mendapat pahala dari Allah.  Rasulullah pernah bersabda, "Sesungguhnya segala amalan tergantung pada niat. Dan setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan." (HR.Bukhari dan Muslim).

2. Hendaknya Memilih Makanan yang Halal

Kebanyakan manusia yang melampui batas kurang memperhatikan halal tidaknya makanan tersebut, dengan seenaknya mereka membiarkan dirinya memakan apa saja asal dapat mengenyangkan perutnya, padahal di antara adab nabi sebelum makan adalah memilih makanan yang halal dan thayyib.

Bahkan Allah memerintahkan kita untuk berhati-hati dalam memilih makanan dan melarang kita untuk makan makanan yang haram. Kita harus memilih makanan yang halal dan baik.

Allah berfirman dalam surat al Maidah ayat 88 dan al Baqarah ayat 168.

Sangat jelas sekali bahwa firman Allah di atas telah memerintahkan hambaNya untuk selalu memakan makanan yang halal dan baik. Namun halal di sini bukan hanya jenis makanannya saja tapi juga halal dari cara mendapatkannya. Apabila cara mendapatkannya haram, seperti mencuri, berjudi dan lain-lain maka makanan tersebut haram untuk dimakan, meskipun jenisnya halal.

Bahaya makan makanan yang haram bagi kaum muslimin ialah dapat menghalangi terkabulnya doa. Oleh sebab itu kita harus berhati-hati jangan sampai makanan yang kita makan adalah yang telah Allah haramkan. Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- bersabda:

يَا كَعْبُ بْنَ عُجْرَةَ لاَ يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحتٍ إلاَّ كَانَتِ النَّارُ أَولَى بِهِ

Artinya, "Tidaklah bertambah manfaat daging yang tumbuh dari pekerjaan yang tidak halal, melainkan neraka pantas untuknya." (HR. Tirmidzi).

3. Membaca Doa Sebelum Makan dan Minum juga Salah Satu Adab

Sebagai orang yang beriman jelas dia harus menyebut nama Allah di setiap akan memulai kegiatannya, bukan hanya saat akan makan tapi juga dalam segala urusan. Bagaimana doa sebelum makan dan minum yang benar?

Dari Umar bin Abi Salamah, ia berkata, "Waktu aku masih kecil dan berada di bawah asuhan Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam, tanganku bersileweran di nampan saat makan. Maka Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 يَا غُلاَمُ سَمِّ اللَّهَ ، وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ » . فَمَا زَالَتْ تِلْكَ طِعْمَتِى بَعْدُ

"Wahai Ghulam, bacalah "bismilillah", makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah makanan yang ada di hadapanmu." Maka seperti itulah gaya makanku setelah itu. (HR. Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)

Tapi jika kalian lupa membaca bismillah, maka bisa membaca do'a ini:


Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فَإِنْ نَسِىَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللَّهِ تَعَالَى فِى أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ بِسْمِ اللَّهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ

"Apabila salah seorang di antara kalian makan, maka hendaknya ia menyebut nama Allah Ta’ala. Jika ia lupa untuk menyebut nama Allah Ta’ala di awal, hendaklah ia mengucapkan: "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu (dengan nama Allah pada awal dan akhirnya)". (HR. Abu Daud no. 3767 dan At Tirmidzi no. 1858. At Tirmidzi mengatakan hadits tersebut hasan shahih. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits tersebut shahih)

Dari hadits ini, kita diperintahkan membaca "Bismillaahi awwalahu wa aakhirohu" jika kita lupa membaca "bismillah" di awal. [baca sumber: https://rumaysho.com/1114-sebelum-makan-bacalah-bismillah.html]

4. Tidak Makan ketika Perut Masih Kenyang

Makan dalam keadaan perut yang masih kenyang akan mengganggu pencernaan, dapat menimbulkan berbagai macam penyakit serta dapat menjadikan kita malas bergerak, sehingga syaitan pun lebih mudah menggodanya. Jadi sebaiknya kita makan jika sudah terasa membutuhkan untuk makan.

Baca juga: Hukum Makan Buah sebelum Makan yang lainnya Menurut al-Quran

5. Sebelum Makan Jangan Menggunakan Bejana Emas dan Perak

Adab dalam Islam telah memberi batasan ketika hendak makan dan munim, berupa larangan makan dan minum menggunakan perabot yang terbuat dari emas dan perak, seperti gelas, piring, sendok, garpu dan sejenisnya. Nabi kita telah mengancam orang-orang yang makan dan minum dengan menggunakan bejana emas dan perak dengan api neraka jahannam lalu dirinya akan dituangkan ke dalam perutnya.

Dari Ummu Salamah radhiallahuanha, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

الَّذِي يَشْرَبُ فِي آنِيَةِ الْفِضَّةِ إِنَّمَا يُجَرْجِرُ فِي بَطْنِهِ نَارَ جَهَنَّمَ

"Orang yang minum dari bejana perak, maka sesungguhnya dia telah memasukkan api neraka ke dalam perutnya." (HR. Bukhari dan Muslim)

6. Mengajak Makan Orang yang di Sekelilingnya

Mengajak orang di sekitar kita untuk ikut makan termasuk adab yang mulia bagi seorang muslim, entah itu tetangga kita, pembantu atau saudara. Karena bisa jadi orang yang hadir di dekat kita sedang kelaparan atau minimal ingin mencicipi makanan kita. Jangan sampai menunggu dia meminta sebab Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- telah menganjurkan umatnya untuk tidak meminta-minta, beliau bersabda dari hadits Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma:

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَسْأَلُ النَّاسَ حَتَّى يَأْتِيَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَلَيْسَ فِي وَجْهِهِ مُزْعَةُ لَحْمٍ

"Tidaklah seseorang terus meminta-minta hingga kelak pada hari kiamat ia menjumpai Allah sementara di wajahnya tak ada sekerat daging pun." [HR. Muslim No.1725].

Jadi jangan sampai kita menjadi sebab dia meminta-minta, saja kita telah membuka pintu keburukan baginya.

7. Mencuci Tangan Salah Satu Adab Sebelum Makan

Adab sebelum makan dan minum menurut Islam yang terakhir adalah mencuci tangan, jika tangan seseorang kotor maka hendaknya ia mencuci tangannya terlebih dahulu sebelum makan. Sebab mencuci tangan berguna untuk menjaga kesehatan dan menjauhkan diri dari berbagai penyakit.

Apabila kita hendak makan namun ragu-ragu apakah tangan kita dalam kondisi bersih atau terkena kotoran maka sebaiknya  kita mencuci tangan terlebih dahulu. Ini sebagai bentuk kehati-hatian agar tidak ada sesuatu yang membahayakan tubuh.

Baiklah itu saja adab sebelum makan dan minum dalam Islam, semoga bisa diajarkan oleh para pendidik kepada anak-anak serta bisa diterapkan di sekolah. Syukran [Referensi: Kitab Adab Makan dan Minum/Abu Hudzaifah ath Thalibi/Media Shalih/Cetakan 1 Mei 2015 dan situs rumaisha.com]

Baca artikel selanjutnya: Adab Makan dan Minum dalam Islam Beserta Dalilnya