Cara Mendidik Anak dalam Kandungan Secara Islami
Mendidik anak dalam kandungan merupakan langkah penting sebelum menyambut kehadirannya di dunia. Hal itu disebabkan karena menurut penelitian yang dilakukan oleh para ilmuwan dalam bidang perkembangan pralahir, bahwa ketika anak dalam kandungan dia sudah dapat belajar, mengetahui perbedaan antara gelap terang dan bisa merasakan sentuhan orangtuanya. Itulah mengapa kita perlu mendidiknya sejak masih di rahim, tapi pendidikan yang saya maksud adalah pendidikan secara Islami.
Bukan pendidikan yang diterapkan di dunia barat saat ini, seperti mendengarkan musik di perutnya, orangtuanya bermain catur dan lain sebagainya. Karena apa saja yang bertentangan dengan syariat maka hasilnya pun tidak akan berkah, meskipun bagi mereka sistemnya bagus serta terbukti meningkatkan kecerdasannya. Tapi masalah keshalihan hanya Allah yang mampu memberikannya.
Bisa jadi dia pintar namun tidak shalih atau shalihah ketika sudah dewasa sehingga suka membantah orangtuanya, moralnya rusak dan lain-lain. Mungkin jika dulu kita pernah melakukannya dan sudah terlanjur menerapkan cara tersebut pada anak sebelumnya, maka sebaiknya bertaubat dan terus memohon kepada Allah, Insyaallah Dia akan membolak balikan hatinya. Karena Allah Maha Mampu Atas Segala Sesuatu.
Pendidikan pralahir ini bisa dimulai sejak awal pembuahan yaitu sejak proses nuthfah atau setelah ditiupkan ruh (12 pekan). Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahuanhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya." [HR. Bukhari dan Muslim/Shahih].
Subhanaallah ternyata hadits di atas juga dibenarkan oleh para ilmuan hari ini. Data mencatat bahwa dengan alat-alat modern seperti alat perekam jantung bayi (elektrokardiografi/EKG untuk bayi) dan ultrasonografi (USG) perkembangan bayi bisa diketahui sedini mungkin. Dan hasilnya kehamilan antara 8 sampai 10 pekan (sekitar 56-70 hari) pembuluh darah dan sistem jantung janin mulai terbentuk. Bahkan sejak umur kehamilan 8 pekan (kira-kira 56 hari) sudah mulai terbentuk hidung, telinga, dan jari-jari dengan kepala membungkuk ke dada. Barulah 12 pekan ditiupkan ruh.
Baca juga: Cara Mendidik Anak dalam Islam yang Baik dan Benar
Apa sih manfaat mendidik bayi sejak berada di dalam rahim? Tentunya sangat banyak, dalam Islam sendiri dapat menshalihkan anak, membentuk karakter Iman pada anak dan mencerdaskan otak serta menjadikan anak cepat dalam menghafal al-Quran atau kitab lainnya. Adapun menurut penelitian, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan sebagai berikut:
Seorang profesor dari Jepang bernama Prof. Suzuki melakukan sebuah riset yang hasilnya menunjukkan bahwa ibu-ibu hamil yang rajin memberikan stimulus pada janinnya terbukti memiliki anak-anak yang lebih sehat dan lebih cerdas saat mereka dewasa kelak. [umi-online.com]
Lalu bagaimana cara mendidik anak yang masih dalam kandungan menurut Islam?
Sebenarnya inti dari mendidik anak ketika di dalam kandungan hanyalah satu, yaitu memberikan stimulasi yang edukatif. Hanya saja setiap orang mungkin stimulasinya berbeda-beda, jika menurut kurikulum barat maka didengarkan nyanyian dll, dan jika menurut Islam maka harus yang sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an merupakan penenang hati, dan hati yang tenang sangat berpengaruh pada kecerdasan seseorang:
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." [Qs. al-A'râf [7]: 200]
Tapi yang jelas semakin sering orangtua membacakan dan memperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an pada calon buah hati, akan semakin sering pula kalian memberikan stimulasi-stimulasi edukatif padanya.
Cara ini bisa diterapkan di rumah, tapi sangat disarankan jika orangtuanya langsung yang membacakannya, selain dapat pahala yang besar juga bermanfaat buat anaknya, karena suara kedua orangtuanya lebih berpengaruh daripada murottal atau kaset. Mungkin jika ada kesibukan tidak masalah.
Perintah ini ditujukan pada orangtuanya, membiasakan dan menerapkan adab Islam di setiap perbuatan. Mungkin yang sebelumnya khilaf dan tidak pernah mengamalkan adab Islami, misalnya tidak salam sebelum masuk rumah, tidak membaca hamdalah saat bersin, dan tidak berdoa setiap melakukan sesuatu maka sebaiknya segera kembali kepada Sunnah dan perintahNya.
Karena apa yang menjadi kebiasaan orangtua akan terbentuk pada karakter anak, berlatihlah sejak ia berada di dalam kandungan. Percaya atau tidak percaya bahwa sebenarnya si anak sudah dapat merespon dan merasakan. Terutama ketika kandungan sudah berusia 5 bulan.
Saat itu instrumen indra anak dalam kandungan sudah sangat potensial untuk menerima stimulasi dan sensasi dari luar rahim. Misalnya indra peraba bayi sudah bisa merasakan sentuhan dan rabaan orang tuanya, indra pendengaran bayi sudah mampu mendengar suara khas ibunya atau ayahnya, dan indra penglihatan bayi sudah mampu melihat sinar terang dan gelap di luar rahim.
Jadi dengan membiasakan hal baik, si anak juga akan mengikutinya. Silahkan baca adab-adab Islam di situs abana online ini.
Alhamdulillah pembahasan ini sudah pernah dibahas pada tahun 2016, silahkan baca, Mendidik Anak dengan Do'a dan Keteladanan
Sekian dari kami tips dan cara mendidik anak dalam kandungan secara Islami. Silahkan share jika berkenan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Bukan pendidikan yang diterapkan di dunia barat saat ini, seperti mendengarkan musik di perutnya, orangtuanya bermain catur dan lain sebagainya. Karena apa saja yang bertentangan dengan syariat maka hasilnya pun tidak akan berkah, meskipun bagi mereka sistemnya bagus serta terbukti meningkatkan kecerdasannya. Tapi masalah keshalihan hanya Allah yang mampu memberikannya.
Bisa jadi dia pintar namun tidak shalih atau shalihah ketika sudah dewasa sehingga suka membantah orangtuanya, moralnya rusak dan lain-lain. Mungkin jika dulu kita pernah melakukannya dan sudah terlanjur menerapkan cara tersebut pada anak sebelumnya, maka sebaiknya bertaubat dan terus memohon kepada Allah, Insyaallah Dia akan membolak balikan hatinya. Karena Allah Maha Mampu Atas Segala Sesuatu.
Kapan Dimulainya Mendidik Anak dalam Kandungan?
Pendidikan pralahir ini bisa dimulai sejak awal pembuahan yaitu sejak proses nuthfah atau setelah ditiupkan ruh (12 pekan). Dari Abdullah bin Mas'ud Radhiyallahuanhu, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam bersabda:
إنَّ أَحَدَكُم يُجْمَعُ خلقُهُ فِيْ بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِيْنَ يَوْمًا نُطْفَةً، ثُمَّ يَكُوْنُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يَكُوْنُ مُضْغَةً مِثلَ ذَلِكَ، ثُمَّ يُرْسَلُ إِلَيْهِ الْمَلَكُ فيَنْفُخُ فِيْهِ الرُّوْحَ، وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ: بِكَتْبِ رِزْقِهِ، وَأَجَلِهِ، وَعَمَلِهِ، وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيْدٌ،
Sesungguhnya salah seorang diantara kalian dipadukan bentuk ciptaannya dalam perut ibunya selama empat puluh hari (dalam bentuk mani) lalu menjadi segumpal darah selama itu pula (selama 40 hari), lalu menjadi segumpal daging selama itu pula, kemudian Allah mengutus malaikat untuk meniupkan ruh pada janin tersebut, lalu ditetapkan baginya empat hal: rizkinya, ajalnya, perbuatannya, serta kesengsaraannya dan kebahagiaannya." [HR. Bukhari dan Muslim/Shahih].
Subhanaallah ternyata hadits di atas juga dibenarkan oleh para ilmuan hari ini. Data mencatat bahwa dengan alat-alat modern seperti alat perekam jantung bayi (elektrokardiografi/EKG untuk bayi) dan ultrasonografi (USG) perkembangan bayi bisa diketahui sedini mungkin. Dan hasilnya kehamilan antara 8 sampai 10 pekan (sekitar 56-70 hari) pembuluh darah dan sistem jantung janin mulai terbentuk. Bahkan sejak umur kehamilan 8 pekan (kira-kira 56 hari) sudah mulai terbentuk hidung, telinga, dan jari-jari dengan kepala membungkuk ke dada. Barulah 12 pekan ditiupkan ruh.
Baca juga: Cara Mendidik Anak dalam Islam yang Baik dan Benar
Manfaat Mendidik Anak Sesuai Islam Sejak Bayi Berada di Kandungan
Apa sih manfaat mendidik bayi sejak berada di dalam rahim? Tentunya sangat banyak, dalam Islam sendiri dapat menshalihkan anak, membentuk karakter Iman pada anak dan mencerdaskan otak serta menjadikan anak cepat dalam menghafal al-Quran atau kitab lainnya. Adapun menurut penelitian, keistimewaan-keistimewaan pendidikan anak dalam kandungan sebagai berikut:
- Meningkatkan kecerdasan otak bayi
- Keseimbangan komunikasi yang baik
- Membentuk pribadi yang baik
Seorang profesor dari Jepang bernama Prof. Suzuki melakukan sebuah riset yang hasilnya menunjukkan bahwa ibu-ibu hamil yang rajin memberikan stimulus pada janinnya terbukti memiliki anak-anak yang lebih sehat dan lebih cerdas saat mereka dewasa kelak. [umi-online.com]
Lalu bagaimana cara mendidik anak yang masih dalam kandungan menurut Islam?
Pendidikan Bayi Sejak Berada di dalam Kandungan secara Islami
Sebenarnya inti dari mendidik anak ketika di dalam kandungan hanyalah satu, yaitu memberikan stimulasi yang edukatif. Hanya saja setiap orang mungkin stimulasinya berbeda-beda, jika menurut kurikulum barat maka didengarkan nyanyian dll, dan jika menurut Islam maka harus yang sesuai tuntunan Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
1. Mendengarkan Al-Quran pada Bayi yang Ada di Dalam Kandungan
Lantunan ayat-ayat Al-Qur'an merupakan penenang hati, dan hati yang tenang sangat berpengaruh pada kecerdasan seseorang:
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
"(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram." [Qs. al-A'râf [7]: 200]
Tapi yang jelas semakin sering orangtua membacakan dan memperdengarkan ayat-ayat Al-Qur'an pada calon buah hati, akan semakin sering pula kalian memberikan stimulasi-stimulasi edukatif padanya.
Cara ini bisa diterapkan di rumah, tapi sangat disarankan jika orangtuanya langsung yang membacakannya, selain dapat pahala yang besar juga bermanfaat buat anaknya, karena suara kedua orangtuanya lebih berpengaruh daripada murottal atau kaset. Mungkin jika ada kesibukan tidak masalah.
2. Mulai Membiasakan Hal Baik (Berprilaku Adab Islami)
Perintah ini ditujukan pada orangtuanya, membiasakan dan menerapkan adab Islam di setiap perbuatan. Mungkin yang sebelumnya khilaf dan tidak pernah mengamalkan adab Islami, misalnya tidak salam sebelum masuk rumah, tidak membaca hamdalah saat bersin, dan tidak berdoa setiap melakukan sesuatu maka sebaiknya segera kembali kepada Sunnah dan perintahNya.
Karena apa yang menjadi kebiasaan orangtua akan terbentuk pada karakter anak, berlatihlah sejak ia berada di dalam kandungan. Percaya atau tidak percaya bahwa sebenarnya si anak sudah dapat merespon dan merasakan. Terutama ketika kandungan sudah berusia 5 bulan.
Saat itu instrumen indra anak dalam kandungan sudah sangat potensial untuk menerima stimulasi dan sensasi dari luar rahim. Misalnya indra peraba bayi sudah bisa merasakan sentuhan dan rabaan orang tuanya, indra pendengaran bayi sudah mampu mendengar suara khas ibunya atau ayahnya, dan indra penglihatan bayi sudah mampu melihat sinar terang dan gelap di luar rahim.
Jadi dengan membiasakan hal baik, si anak juga akan mengikutinya. Silahkan baca adab-adab Islam di situs abana online ini.
3. Banyak Berdoa dan Menshalihkan Diri
Alhamdulillah pembahasan ini sudah pernah dibahas pada tahun 2016, silahkan baca, Mendidik Anak dengan Do'a dan Keteladanan
Sekian dari kami tips dan cara mendidik anak dalam kandungan secara Islami. Silahkan share jika berkenan. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
1 komentar untuk "Cara Mendidik Anak dalam Kandungan Secara Islami"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran