Kisah Nabi Yunus dan Ikan Paus Raksasa yang Penuh Hikmah
Kisah Nabi Yunus dimulai dari sebuah daerah bernama al-Muwasil yang berpenduduk seratus ribu lebih kaum Nainawi. Di sana telah lahir Yunus bin Matta yang dijuluki sebagai Dzun Nun, beliau adalah seorang nabi dari keturunan Nabi Ishaq, sedangkan Nabi Ishaq sendiri merupakan keturunan Bani Israil.
Yunus bin Matta yang dijuluki dengan nama Dzun Nun, seorang Nabi yang berasal dari keturunan Nabi Ishaq. Beliau berasal dari keturunan bani Israil.
Allah telah menceritakan ini di dalam Al Quran tentang gambaran jumlah kaumnya saat itu, "Dan Kami utus ia (Yunus) kepada seratus ribu orang atau lebih." (QS. shaffat: 147)
Kisah Keutamaan Nabi Yunus
Sebelum bercerita bagaimana Nabi Yunus ditelan ikan paus raksasa, alangkah baiknya terlebih dahulu kita mengetahui keutamaan-keutamaan beliau alaihissalam supaya kita semua mengerti betapa mulianya kedudukan Nabi Yunus di sisi Allah Taala dan para nabi khususnya nabi Muhammad Shalallahu alaihi wassalam.
Salah satu keutamaan Nabi Yunus adalah, Allah telah menyebut nama beliau bersama beberapa nabi yang mulia di dalam al-Quran, yaitu di surat an-Nisa: 163 dan al-An'am: 86.
Keutamaan selanjutnya adalah pujian Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- kepada Nabi Yunus. Atas sikap kerendah hatian dan ketawadhuan Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- beliau kagum dan memuji Nabi Yunus karena Nabi Yunus telah bertaubat kepada Allah atas kesalahan yang dilakukannya. Meskipun dia seorang nabi, tetapi dia tetap bertaubat kepada Allah untuk mendapatkan ampunan dan rahmat Allah.
Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dalam pembahasan "para nabi" bab "sesungguhnya Yunus benar-benar seorang Rasulu" 6/519. Dan diriwayatkan juga oleh Muslim dalam pembahasan "keutamaan-keutamaan" 4/1843.
Dari Abu Hurairah, Nabi -shalallahu alaihi wassalam- bersabda, "Tidak sepatutnya bagi seorang hamba mengatakan, 'aku lebih baik dari Yunus ibnu Matta'. (HR. Bukhari dan Muslim)
Kisah Kemarahan Nabi Yunus Atas Kaumnya kerena Menolak Kebenaran
Saat itu, kondisi kaum Nainawi sangat jauh dari kebenaran, mereka menyembah berhala-berhala yang tidak bisa mendatangkan manfaat maupun madharat, kemudian Nabi Yunus berdakwah kepada kaumnya, beliau mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah semata, tidak berbuat syirik sedikitpun, akan tetapi kaum Nainawi malah menentang dan melawan Nabi Yunus.
Nabi Yunus tidak sanggup lagi melihat kekufuran dan penentangan kaumnya, sehingga Nabi Yunus marah terhadap ulah kaumnya, maka beliau pun pergi meninggalkan mereka dan berdoa kepada Allah agar diturunkan adzab kepada mereka.
Beliau pergi meninggalkan desa al-Muwasil dengan menaiki kapal yang berlayar mengangkut para penumpang, sedangkan kaum Nainawi mengetahui bahwa Nabi Yunus marah. Mereka juga tahu Nabi Yunus berdoa kepada Allah agar diturunkan adzab.
Kisah Taubatnya Kaum Nabi Yunus
Setelah Nabi Yunus pergi meninggalkan kaumnya mereka benar-benar menyaksikan adzab Allah tapi Allah mengilhamkan untuk kembali ke jalan yang lurus. Akhirnya kaum Nainawi bertaubat, mereka menyesali apa yang telah mereka perbuat terhadap nabi mereka.
Kaum Nainawi langsung bermunajat kepada Allah, bertaubat menundukkan diri kepadaNya, baik kalangan laki-laki maupun perempuan anak-anak maupun orang tua. Semua menangis dan menyesali kekhilafan mereka. Bahkan semua hewan ternak seperti kerbau, sapi, kambing, unta dan hewan lainnya ikut bersedih, merintih, melenguh dan menangis, seakan mereka memelas seraya memohon agar kiranya Allah mengampuni mereka dan mencurahkan kasih sayangNya di tengah kepungan adzab yang akan ditimpakan kepada mereka.
Allah yang Maha Pengampun telah mengampuni mereka dan menghalau kepungan adzab yang sudah ada di atas mereka. Sungguh adzab tersebut bagai gelombang badai di kegelapan malam. Allah berfirman, Qs. Yunus 98:
فَلَوْلَا كَانَتْ قَرْيَةٌ آمَنَتْ فَنَفَعَهَا إِيمَانُهَا إِلَّا قَوْمَ يُونُسَ لَمَّا آمَنُوا كَشَفْنَا عَنْهُمْ عَذَابَ الْخِزْيِ فِي الْحَيَاةِ الدُّنْيَا وَمَتَّعْنَاهُمْ إِلَىٰ حِينٍ
"Maka mengapa tidak ada (penduduk) suatu negeri pun yang beriman, lalu imannya itu bermanfaat kepadanya selain kaum Yunus? Ketika mereka (kaum Yunus itu) beriman, Kami hilangkan dari mereka azab yang menghinakan dalam kehidupan dunia, dan Kami beri kesenangan kepada mereka sampai waktu tertentu." (Yunus:98)
Kisah Nabi Yunus dan Ikan Paus serta Taubatnya kepada Allah
Nabi Yunus terlanjur marah pada mereka, nabi Yunus meninggalkan mereka sebelum datangnya adzab, tanpa adanya wahyu dan izin dari Allah. Setelah Nabi Yunus pergi turunlah adzab kepada kaum Nainawi.
Nabi Yunus pergi berlayar dengan kapal yang sangat banyak muatannya. Akibatnya ketika di tengah-tengah pelayaran kapal yang ditumpangi Nabi Yunus hampir tenggelam. Akhirnya nahkoda kapal itu memutuskan untuk mengurangi muatan kapal tersebut dengan menjatuhkan salah satu dari penumpang ke dalam laut.
Para penumpang kapal melakukan musyawarah untuk mengadakan undian dan mereka semua sepakat bahwa siapa yang memperoleh undian maka ia akan dilempar ke laut untuk mengurangi beban. Saat undian dimulai ternyata yang mendapat undian adalah Nabi Yunus, maka secara otomatis beliau yang terpilih untuk dijatuhkan ke dalam lautan.
Namun, para penumpang kapal tidak rela kalau Nabi Yunus yang harus dijatuhkan ke dalam laut. Mereka memutuskan untuk mengulang undian. ketika undian diulang untuk kedua kalinya yang muncul adalah nama Nabi Yunus lagi, mereka tetap menolak dan meminta untuk diulang ketiga kalinya. Undian pun dilakukan, namun lagi-lagi nama Nabi Yunus lah yang keluar. Akhirnya Nabi Yunus menjatuhkan dirinya ke dalam laut.
Ini adalah atas kehendak Allah untuk suatu perkara yang besar, Allah berfirman Qs. Ash-Shaffat 139-142:
"Dan sungguh, Yunus benar-benar termasuk salah seorang rasul, (139) (ingatlah) ketika dia lari, ke kapal yang penuh muatan, (140) kemudian dia ikut diundi ternyata dia termasuk orang-orang yang kalah (dalam undian). (141) Maka dia ditelan oleh ikan besar dalam keadaan tercela. (142)" [Qs. Ash-Shaffat 139-142]
Setelah berada di lautan, Allah mengirimkan seekor ikan besar yang menelan Nabi Yunus, beliau mencoba untuk menggerakan tubuhnya dan ternyata dengan izin Allah masih bisa bergerak sehingga beliau yakin masih hidup. Nabi Yunus tidak termakan ikan tersebut, namun hanya tertelan ikan paus dan masih hidup di dalam perut ikan paus raksasa.
Nabi Yunus berada di dalamnya selama beberapa waktu, para ulama ada yang mengatakan 3 hari sampai 7 hari atau bahkan ada yang mengatakan 40 hari (pendapat Said ibnu Abu al-Hasan, dalam kitab Qososul Anbiya', Qisthi Press/378). Tapi hanya Allah yang mengetahui berapa lama Nabi Yunus di dalam perut ikan paus besar.
Yang jelas ketika beliau di dalam perut ikan paus, beliau dibawa mengelilingi lautan yang cukup luas. Dan atas izin Allah, Nabi Yunus dapat mendengar suara tasbih dari seluruh makhluq yang ada di lautan tersebut. Mulai dari ikan besar, ikan kecil bahkan beliau mendengar suara tasbih telur-telur ikan yang tak terhitung banyaknya. Mereka bertasbih kepada Allah yang telah menumbuhkan biji-bijian, menciptakan tujuh langit tujuh lapis bumi dan yang memiliki keagungan dan kekuatan. Subhanaallah
Inilah mukjizat yang Allah berikan kepada Nabi Yunus. Beliau tidak hancur ketika ditelan ikan yang besar. Sebagai hamba Allah yang shalih, Nabi Yunus tidak menyia-nyiakan kesempatan ini. Di dalam kegelapan perut ikan beliaupun bersujud memohon ampun kepada Allah, menyesali kesalahan yang dilakukannya.
Setelah berdoa dengan ikhlas dan penuh penyesalan, Allah selamatkan Nabi Yunus. Dengan seizin Allah ikan yang besar itu memuntahkan Nabi Yunus di sebuah tepian pantai yang tandus. Andai saja ketika di dalam perut ikan paus Nabi Yunus tidak berasbih dan mengakui kesalahannya (bertaubat) niscaya beliau akan tetap tinggal di dalam perut ikan itu sampai hari kiamat. (perkataan Said ibu Jubair)
Allah berfirman, Qs.Ash-Shaffat 143-144:
فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ
"Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir (bertasbih) kepada Allah,"
لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ
"niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari kebangkitan."
Setelah Nabi Yunus selamat dari perut ikan, beliau kembali melanjutkan dakwahnya sebagai Nabi dan Rasul, mengajak manusia agar kembali ke jalan Allah, mengajak mereka untuk beribadah hanya kepada Allah semata dan tidak berbuat syirik. [sumber: Qososul Anbiya' Kisah Para Nabi, Ibnu Katsir/Qisthi Press, 1/Januari 2016 dan Kisah 25 Nabi dan Rasul/Nizar Saad Jabal Lc/Qids] Baca juga tag hafalan dan RPA di bawah ini:
Tag Hafalan
- Nabi Yunus bin Matta berasal dari keturunan Nabi Ishaq alaihissalam yakni keturunan Bani Israil
- Nabi Yunus alaihissalam dijuluki Dzun Nun
- Kaum Nabi Yunus bernama kaum Nainawi
- Nabi Yunus meninggalkan kaumnya di desa al Muwashil dalam keadaan marah
- Rasulullah Muhammad shallallohualaihi wassalam memuji Nabi Yunus karena taubatnya yang sunguh-sungguh
- Nabi Yunus tetap bertaubat kepada Allah meskipun beliau seorang Nabi dan Rasul
- Nabi Yunus tidak hancur di dalam perut ikan paus
- Allah telah mengilhamkan kaum Nainawi agar bertaubat kepada Allah
RPA
Apa RPA? Baca Abana Online Menyajikan Kisah Penuh Bonus
- Pendidik menerangkan kepada anak, keimanan kepada Allah yang Maha Pengampun dan Mampu Atas Segala Sesuatu ketika membacakan Adzab yang diberikan kepada kaum Nainawi.
- Orangtua mengatakan pada anak, "setiap hamba yang beriman dan bertaubat pasti akan selamat, sebagaimana Allah merahmati kaum Nainawi setelah bertaubat"
- Ayah Bunda menanamkan karakter iman tentang semua makhluk hidup selain Jin dan Manusia baik yang ada di darat maupun di laut bertasbih kepada Allah yang telah menumbuhkan biji-bijian, menciptakan tujuh langit tujuh lapis bumi dan yang memiliki keagungan dan kekuatan. Subhanaallah
- Ayah Bunda membacakan fakta tentang paus, salah satu makhluk Allah yang taat. Dimana ikan paus biru mahluk terbesar yang masih ada sampai sekarang beratnya jika digambarkan adalah seberat 30 gajah dewasa dan panjangnya itu melebihi 2 bis sekolah. Bahkan panjang seekor gajah (dari belalai sampai ekor) sama dengan panjang lidah seekor paus dewasa ! Betapa besarnya makhluk ciptaan Allah yang satu ini. Kemudian paus betina melahirkan 1 bayi setelah 1 tahun kehamilan, dan berat bayi paus biru yang baru dilahirkan sekitar 3 ton dan panjang sekitar 8 meter. (wiki)
Baik, itu saja kisah nabi yunus dan ikan paus raksasa yang penuh hikmah, pelajaran dan karakter iman. Silahkan ayah bunda menambahkan sendiri RPA di atas.
1 komentar untuk "Kisah Nabi Yunus dan Ikan Paus Raksasa yang Penuh Hikmah"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran