Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Drama Anak Sekolah Tentang Ibu

Drama anak sekolah yang akan kami bagikan ini sangat cocok untuk anak-anak setingkat SD, SDIT atau sekolah Islam lainnya.dan mungkin bisa juga untuk jenjang yang lebih tinggi seperti SMP. Dalam teks drama ini dimainkan oleh 6 murid. Namun bisa juga dikurangi menjadi 5 atau ditambah menjadi 7-8 anak.

Tokoh drama terdiri dari, ibu dan anak, guru dan teman-temannya di sekolah. Insyaallah sedikit menyentuh hati. Sebab tokoh utamanya suka marah dan membantah orangtua namun pada akhirnya dia meminta maaf setelah mendengar kisah Uwais Al-Qorny (orang yang sangat berbakti kepada orangtua) Baiklah biar lebih jelas langsung saja berikut contoh naskah drama anak-anak yang kami buat untuk siswa di sekolah maupun di TPA.

Tokoh Drama Anak


Pemain: Alif, Ibu Alif, Ustadz Mansyur dan teman-temannya (Fatimah, Zaid dan Khalid)

Intisari Drama Anak di Sekolah


Memberikan nasihat agar selalu berbakti kepada orangtua walaupun keadaannya tidak seperti yang diinginkan anaknya.

Drama Anak Sekolah Adegan Pertama


Drama Anak Sekolah Ibu Maafkan Aku

Di sebuah kampung terdapat rumah kecil yang terbuat dari bambu dan hanya di huni oleh dua orang, yaitu ibu dan anak. Anak tersebut bernama Alif, ayahnya sudah lama meninggal karena penyakit. Saat ini dia sedang duduk di bangku sekolah Kuttab Awal 1.

Alif adalah anak yang suka membantah ibunya, tidak taat sama ibunya. Hal itu disebabkan karena Alif menganggap ibunya orang yang tidak mampu (miskin) bahkan saking miskinnya, mau makan saja susah.

Ibu Alif hanyalah seorang penggembala kambing, namun kambing yang ia gembalakan bukanlah miliknya sendiri akan tetapi kambing tetangga yang menyewa jasanya. Dengan pekerjaannya kadang dia mendapat upah 20 ribu dan kadang juga 30 ribu perhari (tidak menentu) sehingga ibunya terpaksa mencari penghasilan tambahan melalui "jualan sayuran di jalan".

Suatu hari, Alif hendak berangkat ke sekolah dan terjadilah percakapan antara dia dan ibunya:

Alif: Umi, hari ini Alif gak makan pagi ya?
Umi: Iya Lif, maafkan umi ya?
Alif: Alif tu sering kelaparan mi, umi kapan jadi orang kaya? Miskin terus tidak enak.
Umi: Aliif, omongannya kok jelek banget sih? Berdoa aja sama Allah dan syukuri yang sudah ada.
Alif: Tapi kan laper mi, tadi malam cuma makan dikit (bantah Alif)
Umi: Gakpapa lif yang sabar, di dalam tas sudah umi bawakan roti. Nanti umi cari uang lagi buat makan siang nanti.
Alif: Yaudah umi nyari yang banyak biar kita gak kelaperan terus.

Drama Anak Sekolah Adegan Kedua


Drama Anak Sekolah Ibu Maafkan Aku

Akhirnya Ibu Alif mengantarkan anaknya ke Kuttab, di kuttab sudah ada ustadz Manshur dan murid-muridnya, Alif pun langsung masuk kelas dan mengikuti pelajaran ustadz Manshur.

Ustadz Manshur: Assalamualaikum warahmatullahi wa barakaatuuh (membuka kelas)

Murid-murid: Waalaikumussalam warahmatullahi wa barakaatuuh

Ustadz Manshur: Anak-anak sebelum memulai pelajaran adabnya yang rapi. (melihat Alif belum tertib, sang ustadz pun menegurnya) Alif kalau kamu tidak tertib, Alif keluar saja..! Istaiddu..(artinya:bersiaplah. Isyarat murid harus sudah tenang)

Murid-murid: Labbaik......(jawab murid-murid)

Ustadz Manshur: Yuk murajaah surat al-Ikhlas dengan tahsin yang bagus

Setelah itu murid-murid murajaah bersama ustadznya di kelas. Kemudian singkat cerita setelah selesai murajaah anak-anak istirahat dan akan kudapan di kelas bersama ustadznya, masing-masing mereka bercrita tentang sarapan paginya di rumah.

Drama Anak Sekolah Adegan Ketiga


Yazid: Aku tadi serapan ikan tongkol segede gini (sambil mengangkat lengannya)
Fatimah: Aku sarapan nasi uduk
Khalid: Aku sarapan rendang sama telur bebek, bebeknya masih muda lagi.

Mereka semua tertawa, tapi tiba-tiba saja sorotan mereka semua menuju ke arah Alif.

Yazid: Alif kalau kamu sarapan apa? (tanya Yazid)

Alif: Ibuku gak nyariin aku makan, ibuku miskin..

Saat Ustadz Manshur mendengar omongannya Alif, sepontan dia langsung menasehati Alif: Alif tidak boleh begitu, yang memberi makan dan tidaknya itukan Allah, makanya Alif harus banyak berdoa buat ibu kamu, jangan menjelek-jelekkan ibumu.

Akhirnya merekapun selesai kegiatan belajar mengajar (KBM) dan mereka kembali ke rumah masing-masing. Kebetulan saja, hari ini ibunya Alif terkena musibah sehingga tidak bisa menggembala kambing seperti biasa, oleh karena itu dia belum membeli makan siang untuk Alif.

Drama Anak Sekolah Adegan Keempat


Alif: Umii....laper,,kok di dapur gak ada makanan? (sambil menangis)

Umi: Alif....hari ini kebetulan umi gak kerja, nanti umi nyari makan yaa...

Alif: Ah umi ni aku kan laper belum makan (sambil nangis) masa cuma makan roti dan kudapan dari teman-teman. Umi kok jahat sama Alif..

Umi: Alif gak boleh gitu, yaudah umi jualan sayur dulu nanti kalau udah dapat uang, umi beliin beras dan dimasak..

Akhirnya Ibu Alif pergi dan jualan sayur, berjalan keliling ke kampung-kampung namun apalah hasilnya?! Dia hanya mendapat uang Rp.10.000. Tapi tetap saja umu Alif sangat bersyukur, "Alhamdulillah, walau sedikit. Uang ini bisa buat beli beras" Setelah membeli beras, Umi Alif pun pulang ke rumah. Dan saat itu sudah sore hari

Drama Anak Sekolah Ibu Maafkan Aku

Namun apa yang terjadi? Alif sudah tidur pulas. Sambil memasak nasi uminya berkata dalam hati, "Wah ternyata nasinya cuma sedikit, kalau dimakan berdua pasti tidak cukup. Saya hari ini tidak usah makan aja, yang penting Alif kenyang" Ujarnya dalam hati.

Umi Alif mengambil gelas dan beliau hanya meminum air putih. Setelah nasi dan sayur matang, Umi Alif membangunkannya:

Umi: Alif bangun, sudah sore..

Alif: Ah umi mana nasinya? "Alif kaget dan langsung menagih makanan"

Umi: Ini lif, dimakan ya?!

Alif: Ih ko dikit banget mi? Kan Alif laper banget, pasti nasinya sudah dimakan sama umi setengahnya ya?!

Umi: Tidak Alif, sudah dimakan dan disyukuri aja ya.

Singkat cerita, Alif pun makan dan dengan izin Allah dia bisa merasakan kenyang. Keesokan harinya, Alif melakukan kegiatan seperti biasa yaitu sekolah di Kuttab. Saat itu kebetulan Ustadz Mansyur sedang berkisah tentang anak yang berbakti kepada orangtuanya. Yaitu Uwais Al-Qorni.

Drama Anak Sekolah Adegan Kelima


Drama Anak Sekolah Ibu Maafkan Aku

Ustadz mansyur: Anak-anak ustadz hari ini akan berkisah tentang Uwais al-Qorni... (Sang ustadz berkisah dan anak-anak mendengarkan dengan seksama) Beliau berkisah dengan penuh penghayatan.

Begini isi kisah yang diceritakan Ustadz Mansyur:

Kisahnya adalah berawal dari pertemuaannya dengan Umar bin Al Khattab radhiyallahu anhu. 
Umar bin Al Khattab ketika didatangi oleh serombongan pasukan dari Yaman, ia bertanya, "Apakah di tengah-tengah kalian ada yang bernama Uwais bin Amir?"
Lalu Umar mendatangi Uwais dan bertanya, "Apakah benar engkau adalah Uwais bin Amir?" 
Uwais menjawab, "Iya, benar."
Umar bertanya lagi,"Benar engkau dari Murod, dari Qarn?"
Uwais menjawab, "Iya." 
Umar bertanya lagi, "Benar engkau dahulu memiliki penyakit kulit lantas sembuh kecuali sebesar satu dirham."
Uwais menjawab, "Iya." 
Umar bertanya lagi, "Benar engkau punya seorang ibu?"
Uwais menjawab, "Iya."
Umar berkata, "Aku sendiri pernah mendengar Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda: 'Nanti akan datang seseorang bernama Uwais bin Amir bersama serombongan pasukan dari Yaman. Ia berasal dari Murad kemudian dari Qarn. Ia memiliki penyakit kulit kemudian sembuh darinya kecuali bagian satu dirham. Ia punya seorang ibu dan sangat berbakti padanya. Seandainya ia mau bersumpah pada Allah, maka akan diperkenankan yang ia pinta. Jika engkau mampu agar ia meminta pada Allah supaya engkau diampuni, mintalah padanya."
Umar pun berkata, "Mintalah pada Allah untuk mengampuniku." Kemudian Uwais mendoakan Umar dengan meminta ampunan pada Allah. 
Umar pun bertanya pada Uwais, "Engkau hendak ke mana?" Uwais menjawab, "Ke Kufah".
Umar pun mengatakan pada Uwais, "Bagaimana jika aku menulis surat kepada penanggung jawab di negeri Kufah supaya membantumu?" 
Uwais menjawab, "Aku lebih suka menjadi orang yang lemah (miskin)." (HR. Muslim no. 2542)
Apa sih amalan Uwais sampai-sampai dijamin oleh nabi doanya terkabul? (tanya ustadz Mansyur pada murid)
Amalannya adalah berbakti kepada orangtua, Uwais sangat berbakti, tidak durhaka sama orangtua dan selalu taat dengannya. Bahkan dia rela menggendong ibunya dari Yaman ke Makkah hanya untuk menunaikan ibadah haji Ibunya. Subhanallah.. 
Uwais Al Qarni hanyalah pemuda yatim yang miskin, jadi saat ibunya meminta naik haji, pikirannya menjadi kalut karena untuk naik haji membutuhkan perbekalan dan kendaraan, sedangkan unta saja mereka tidak punya. Namun Uwais Al Qarni tidak ingin mengecewakan ibunya.

Maka Uwais Al Qarni pun mencari cara untuk mengabulkan permintaan ibunya.
Lalu muncullah ide yang aneh. Uwais Al Qarni membuatkan sebuah kandang di puncak bukit untuk seekor anak lembu miliknya. Untuk memberi makan dan mengembalikan lembu ke kandang, Uwais Al Qarni harus menggendong lembu itu naik-turun bukit. 
Hal itu dilakukannya setiap hari selama delapan bulan. Saat musim haji tiba, lembu Uwais Al Qarni telah berbobot 100 kg, dan tubuh Uwais Al Qarni sendiri menjadi lebih berotot dan lebih kuat akibat latihannya menggendong lembu naik-turun bukit setiap harinya selama delapan bulan.
 Kisah selesai...

Setelah berkisah Alif menangis dan terus menangis. Sampai-sampai ketika istirahat dia pergi ke belakang sekolah dan menangis lagi. Dalam hati dia sangat menyesali berbuatannya pada uminya.

Sepulang kuttab, Alif menangis dan minta maaf sama uminya. (Sambil memeluk uminya)

Alif: Umi.. maafkan Alif yang tidak seperti Uwais al Qorni.. Umi maafkan Alif yang tidak sebaik Uwais al Qorni.. Bahkan Alif tidak pernah menggendong Umi..Umi maafkan Alif yang selama ini suka membantah perintah umi, marah-marah dan sudah banyak membuat umi jengkel...Umi mulai sekarang aku akan berusaha menjadi Uwais al Qorny..(Alif meminta maaf sambil memeluk uminya)

Umi: Menangiis....

Selesai..

Nah itulah naskah drama anak sekolah yang bisa dilakukan oleh 6,7 atau 8 orang. Antum bisa merubah menambahi atau mengurangi. Sekian semoga kelima adegan di atas bisa menambah iman dan akhlak kita serta bisa diambil hikmah dan pelajarannya. Amiin

Posting Komentar untuk "Drama Anak Sekolah Tentang Ibu"