Hindari Mengucapkan 8 Kalimat Ini Pada Ibu Hamil
Assalamualaikum sahabat abanaonline.com, sudah selayaknya bagi seorang muslim agar ikut bahagia saat melihat saudari atau tetangga kita yang sedang hamil, apalagi kalau dia sudah lama menanti kehamilannya. Sebab hamil merupakan pintu kebahagiaan dan keberkahan bagi keluarganya, dengan melahirkan seorang anak orangtua akan mendapat banyak keutamaan. Mulai dari sebagai penyejuk pandangan mata, penolong di akhirat, pemberi mahkota di surga dan masih banyak lagi.
Maka wajar jika kadang ibu hamil yang masih newbie (hamil pertama) memiliki perasaan yang campur aduk, antara cemas, takut dan bahagia. Atas dasar itulah kita sebagai orang yang sudah berpengalaman hamil, harus memberikan support dan ketenangan padanya, bukan malah membuatnya down, sakit hati dan semakin takut. Oleh sebab itu di sini abanaonline.com akan menyebutkan 8 komentar yang biasa ditujukan pada ibu hamil dan dianggap sepele padahal justru yang 8 kalimat ini bisa membuatnya down dan sedih.
Jadi kalimat-kalimat yang akan saya sebutkan ini tidak layak diucapkan dan selain itu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga pernah bersabda, dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, beliau berkata:
"Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah ." (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )
Lalu apa saja kalimat-kalimat yang harus dihindari untuk diucapkan pada ibu hamil?
Entah apa alasan mereka untuk membanding-bandingkan antara dirinya dan ibu hamil yang masih nubi (pemula). Yang jelas hal ini sangat tidak layak diucapkan karena secara tidak langsung mereka ingin memberikan kesan bahwa "dirinya jauh lebih hebat dan baik daripada yang sedang dikomentari". Berikut contoh kalimat yang sering kita jumpai di masyrakat umum
"Ah dulu aku pas hamil lancar dan jarang sakit ko', kamu ko sakit terus ya?!"
"Walau saya hamil, dulu masih tetap semangat dan kerja..."
"Hamil 8 bulan saja saya bisa ngajar.."
Dan masih banyak lagi, intinya saling membandingkan itu bukan memberikan solusi untuknya tapi malah bisa menjadikannya khawatir dan cemas. Toh tidak semua orang memiliki kondisi yang sama saat hamil.
Saling berbagi itu dibolehkan namun kalau sudah mengomentari itu beda lagi, kadang niat kita bercanda tapi yang namanya ibu hamil baperan itu wajar. Jadi jauhi kalimat yang serupa di bawah ini ya?!
"Kok ibunya kecil tapi perutnya terlalu besar"
"Wah kalau belum muntah berarti belum hamil biasanya"
"Kalau ibunya kurus memang bayinya sehat?!"
Saling menasehati memang baik, tapi jika kita menceramahi si bumil terus-terusan dengan tujuan mempermalukan agar dia terlihat bodoh atau biar kelihatan paling berpengalaman juga tidak baik. Setiap ibu pastinya mempunyai naluri keibuan. Jadi sudah fitrah jika setiap wanita yang lagi hamil akan berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hatinya yang di perut. Bila pun kita mau memberi informasi, maka cukuplah sesuai porsi, tidak perlu juga kan menceramahi berlebihan seperti ngajarin anak-anak.
Ibu hamil bukanlah balita, mungkin dia juga sudah cari ke sana ke mari untuk mendapat info terkait kehamilannya.
Tidak diragukan setiap perkara takhayul dan mitos bukan berasal dari Islam, jadi jangan menakut-nakuti ibu hamil dengan hal-hal berbau mitos. Misalnya, "Jangan begini nanti malah anaknya.." "Katanya kalau gini bisa-bisa..." "Jangan pakai baju merah kalau hamil muda.." dan seterusnya. Ingat semua taqdir ibu hamil ada ditangan Allah.
Tidak ada ibu hamil yang menginginkan persalinan caesar, pasti semua mengharapkan normal. Namun kita juga tidak bisa berbuat banyak kalau Allah mentaqdirkan caesar, manusia hanyalah bisa berusaha dan berdoa jadi jangan mengatakan "Lahirnya normal saja loh, jangan caesar" tapi cukup doakan "Semoga lahirnya normal dan bukan caesar".
Sebagai seorang ibu dikasih amanah mengandung saja sudah bersyukur, so hindari hal-hal yang membuatnya sedih dan cemas.
Kalimat yang keenam ini adalah yang paling kami benci, selain menyelisihi syariat kalimat ini juga bisa membuat si bumil sakit hati. Ingat banyak anak itu banyak kasih sayang dan cinta, jadi jangan dianggap banyak anak adalah musibah besar bagi seseorang. Ini sangat menyelisihi qodrat yang telah Allah tetapkan.
Lihatlah Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mempunyai anak banyak, seperti doa nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam kepada sahabat Anas bin Malik,
Ya Allah! Banyakanlah hartanya dan (banyakanlah) anaknya dan berkahilah apa yang Engkau telah berikan kepadanya” [Hadits shahih riwayat Bukhari (7/152, 154, 161, 162 dan Muslim 2/128]
Kemudian dalil yang lain,
"Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat" [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]
Ibu hamil memang selalu ingin ditemani saat kontrol, namun kadang ada juga yang rumahnya dekat dengan bidan sehingga berangkat sendiri bisa apalagi ayahnya sedang sibuk. Jadi kalau ada ayah yang tidak menemani lebih baik didoakan bukan dikompori sehingga si ibu jadi membenci ayahnya saat pulang ke rumah.
"Kok kontrol sendirian? Ayahnya mana?"
"Ayah sibuk terus ya Mba?!"
Malah ada juga yang berperasangka buruk, "Eh bu hati-hati loh, banyak suami yang selingkuh pas lagi hamil"
Baca juga: Cara Mendidik Anak dalam Kandungan Secara Islami
Masalah jenis kelamin yang sedang dikandung si ibu hamil adalah urusan Allah ta'ala, orangtua hanya bisa berdoa dan berharap. Nah kadang apa yang kita harapkan ternyata tidak sesuai, di saat itu orangtua tidak boleh sedih dan harus bersyukr. Dan buat kita yang melihatnya juga tidak boleh menurunkan semangatnya tapi berikan support yang bagus. Bukan malah mengomentari, "Wah perempuan semua nih.." "Kapam lakinya? sudah 12 anak perempuan semua"
Baca juga: 13 Mitos Ibu Hamil yang Tidak Dibenarkan Dalam Islam
Mungkin ketika mendengan kalimat tersebut si bumil hanya bisa tersenyum, namun sebenarnya dia bisa saja jadi sedih dan patah semangat. Hati-hati ya..
Alhamdulillah, itulah 8 ucapan yang tidak perlu dilontarkan pada ibu hamil apalagi dia adalah saudara atau tetangga kita. Mungkin ada yang mau menambahkan silahkan, tapi Intinya hindari perkataan yang tidak perlu dan tidak memberikannya solusi tapi malah sebaliknya. Sekian dari kami silahkan dishare jika berkenan, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Maka wajar jika kadang ibu hamil yang masih newbie (hamil pertama) memiliki perasaan yang campur aduk, antara cemas, takut dan bahagia. Atas dasar itulah kita sebagai orang yang sudah berpengalaman hamil, harus memberikan support dan ketenangan padanya, bukan malah membuatnya down, sakit hati dan semakin takut. Oleh sebab itu di sini abanaonline.com akan menyebutkan 8 komentar yang biasa ditujukan pada ibu hamil dan dianggap sepele padahal justru yang 8 kalimat ini bisa membuatnya down dan sedih.
Jadi kalimat-kalimat yang akan saya sebutkan ini tidak layak diucapkan dan selain itu Rasulullah shalallahu alaihi wassalam juga pernah bersabda, dari Abdullah bin Umar radhiallahu anhuma, beliau berkata:
المسْلِمُ مَنْ سَلِمَ المسْلِمُوْنَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ , و المهاجِرَ مَنْ هَجَرَ مَا نهَى اللهُ عَنْهُ
"Yang disebut dengan muslim sejati adalah orang yang selamat orang muslim lainnya dari lisan dan tangannya. Dan orang yang berhijrah adalah orang yang berhijrah dari perkara yang dilarang oleh Allah ." (HR. Bukhari no. 10 dan Muslim no. 40 )
Lalu apa saja kalimat-kalimat yang harus dihindari untuk diucapkan pada ibu hamil?
1. Membandingkan Antara Dirinya dan Ibu yang Sedang Hamil
Entah apa alasan mereka untuk membanding-bandingkan antara dirinya dan ibu hamil yang masih nubi (pemula). Yang jelas hal ini sangat tidak layak diucapkan karena secara tidak langsung mereka ingin memberikan kesan bahwa "dirinya jauh lebih hebat dan baik daripada yang sedang dikomentari". Berikut contoh kalimat yang sering kita jumpai di masyrakat umum
"Ah dulu aku pas hamil lancar dan jarang sakit ko', kamu ko sakit terus ya?!"
"Walau saya hamil, dulu masih tetap semangat dan kerja..."
"Hamil 8 bulan saja saya bisa ngajar.."
Dan masih banyak lagi, intinya saling membandingkan itu bukan memberikan solusi untuknya tapi malah bisa menjadikannya khawatir dan cemas. Toh tidak semua orang memiliki kondisi yang sama saat hamil.
2. Mengomentari Keadaan Ibu Hamil
Saling berbagi itu dibolehkan namun kalau sudah mengomentari itu beda lagi, kadang niat kita bercanda tapi yang namanya ibu hamil baperan itu wajar. Jadi jauhi kalimat yang serupa di bawah ini ya?!
"Kok ibunya kecil tapi perutnya terlalu besar"
"Wah kalau belum muntah berarti belum hamil biasanya"
"Kalau ibunya kurus memang bayinya sehat?!"
3. Menceramahi si Ibu Hamil Seperti Bumil adalah Gelas Kosong yang Tidak Tahu Apa-Apa
Saling menasehati memang baik, tapi jika kita menceramahi si bumil terus-terusan dengan tujuan mempermalukan agar dia terlihat bodoh atau biar kelihatan paling berpengalaman juga tidak baik. Setiap ibu pastinya mempunyai naluri keibuan. Jadi sudah fitrah jika setiap wanita yang lagi hamil akan berusaha memberikan yang terbaik untuk buah hatinya yang di perut. Bila pun kita mau memberi informasi, maka cukuplah sesuai porsi, tidak perlu juga kan menceramahi berlebihan seperti ngajarin anak-anak.
Ibu hamil bukanlah balita, mungkin dia juga sudah cari ke sana ke mari untuk mendapat info terkait kehamilannya.
4. Memberikan Data Takhayul dan Mitos pada Ibu Hamil
Tidak diragukan setiap perkara takhayul dan mitos bukan berasal dari Islam, jadi jangan menakut-nakuti ibu hamil dengan hal-hal berbau mitos. Misalnya, "Jangan begini nanti malah anaknya.." "Katanya kalau gini bisa-bisa..." "Jangan pakai baju merah kalau hamil muda.." dan seterusnya. Ingat semua taqdir ibu hamil ada ditangan Allah.
5. Jangan Caesar
Tidak ada ibu hamil yang menginginkan persalinan caesar, pasti semua mengharapkan normal. Namun kita juga tidak bisa berbuat banyak kalau Allah mentaqdirkan caesar, manusia hanyalah bisa berusaha dan berdoa jadi jangan mengatakan "Lahirnya normal saja loh, jangan caesar" tapi cukup doakan "Semoga lahirnya normal dan bukan caesar".
Sebagai seorang ibu dikasih amanah mengandung saja sudah bersyukur, so hindari hal-hal yang membuatnya sedih dan cemas.
6. Jangan Hamil Terus, KB Aja Loh
Kalimat yang keenam ini adalah yang paling kami benci, selain menyelisihi syariat kalimat ini juga bisa membuat si bumil sakit hati. Ingat banyak anak itu banyak kasih sayang dan cinta, jadi jangan dianggap banyak anak adalah musibah besar bagi seseorang. Ini sangat menyelisihi qodrat yang telah Allah tetapkan.
Lihatlah Islam sangat menganjurkan umatnya untuk mempunyai anak banyak, seperti doa nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam kepada sahabat Anas bin Malik,
اَللَّهُمَّ أَكْشِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَبَارِكْ لَهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَهُ
Ya Allah! Banyakanlah hartanya dan (banyakanlah) anaknya dan berkahilah apa yang Engkau telah berikan kepadanya” [Hadits shahih riwayat Bukhari (7/152, 154, 161, 162 dan Muslim 2/128]
Kemudian dalil yang lain,
تَزَوَّجُوا الْوَدُوْدَ الْوَلُوْدَ فَإِنِّيْ مُكَاشِرٌ بِكُمُ اْلأَنْبِيَاءَ يَومَ الْقِيَامَةِ
"Nikahilah perempuan yang penyayang dan dapat mempunyai anak banyak karena sesungguhnya aku akan berbangga dengan sebab banyaknya kamu dihadapan para Nabi nanti pada hari kiamat" [Shahih Riwayat Ahmad, Ibnu Hibban dan Sa’id bin Manshur dari jalan Anas bin Malik]
7. Mengomentari Ketidak Hadiran Ayahnya saat Periksa
Ibu hamil memang selalu ingin ditemani saat kontrol, namun kadang ada juga yang rumahnya dekat dengan bidan sehingga berangkat sendiri bisa apalagi ayahnya sedang sibuk. Jadi kalau ada ayah yang tidak menemani lebih baik didoakan bukan dikompori sehingga si ibu jadi membenci ayahnya saat pulang ke rumah.
"Kok kontrol sendirian? Ayahnya mana?"
"Ayah sibuk terus ya Mba?!"
Malah ada juga yang berperasangka buruk, "Eh bu hati-hati loh, banyak suami yang selingkuh pas lagi hamil"
Baca juga: Cara Mendidik Anak dalam Kandungan Secara Islami
8. Mengomentari Kelamin Bayi yang Dikandunginya
Masalah jenis kelamin yang sedang dikandung si ibu hamil adalah urusan Allah ta'ala, orangtua hanya bisa berdoa dan berharap. Nah kadang apa yang kita harapkan ternyata tidak sesuai, di saat itu orangtua tidak boleh sedih dan harus bersyukr. Dan buat kita yang melihatnya juga tidak boleh menurunkan semangatnya tapi berikan support yang bagus. Bukan malah mengomentari, "Wah perempuan semua nih.." "Kapam lakinya? sudah 12 anak perempuan semua"
Baca juga: 13 Mitos Ibu Hamil yang Tidak Dibenarkan Dalam Islam
Mungkin ketika mendengan kalimat tersebut si bumil hanya bisa tersenyum, namun sebenarnya dia bisa saja jadi sedih dan patah semangat. Hati-hati ya..
Alhamdulillah, itulah 8 ucapan yang tidak perlu dilontarkan pada ibu hamil apalagi dia adalah saudara atau tetangga kita. Mungkin ada yang mau menambahkan silahkan, tapi Intinya hindari perkataan yang tidak perlu dan tidak memberikannya solusi tapi malah sebaliknya. Sekian dari kami silahkan dishare jika berkenan, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
1 komentar untuk "Hindari Mengucapkan 8 Kalimat Ini Pada Ibu Hamil"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran