Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Pendiam dan Pemalu Secara Islami
Mengatasi anak pemalu dan pendiam- Sejak tahun 2012 sampai sekarang, kami telah terjun ke dalam dunia pendidikan. Sehingga kami pun sudah banyak menghadapi anak-anak dengan berbagai macam karakter. Ada yang pemberani, penakut, cengeng, pemalu, pendiam dan lain sebagainya. Namun seorang guru yang baik adalah mereka yang bisa memahami karakter masing-masing anak di kelasnya, sebagaimana orang tua memahami karakter anaknya sendiri.
Sebab untuk mengatasi perilaku mereka, seorang guru harus menyesuaikan karakter mereka masing-masing dan tidak semua murid diperlakukan dengan perlakuan yang sama. Sehingga seorang guru pun harus tahu bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu. Bagaimana cara mengatasi anak yang pendiam. Bagaimana cara mengatasi anak yang penakut. Dan bagaimana cara mengatasi anak yang cengeng.
Oleh sebab itu di sini abanaonline.com ingin berbagi pengalaman terkait cara mengatasi anak pemalu dan anak pendiam. Selain itu kita juga akan menyebutkan penyebab-penyebab mengapa si anak memiliki karakter pemalu. Baiklah apa saja penyebab dan cara menangani anak pendiam atau pemalu?
Ketika sang buah hati kita terlahir di dunia ini, seiring berjalannya waktu ia akan belajar dari lingkungannya. Apabila anak termasuk tipe pemalu yang sangat berlebihan maka bisa jadi sifat tersebut adalah hasil dari proses belajar si anak di rumah bersama ibu atau ayahnya. Berikut poin-poin penyebab anak pemalu dan pendiam:
Kurangnya percaya diri anak akan berimbas pada perilakunya, seperti saat dia ingin melakukan suatu hal namun takut mendapat penilaian yang memalukan dari teman-temannya atau si anak tersebut memang sadar akan kekurangannya. Baik kekurangan fisik maupun kecerdasan.
Sejak anak masih di usia 0 - 2 tahun, otak mereka sudah bisa menangkap apa yang disampaikan dan dialami oleh orang tuanya. Nah di usia tersebut kita harus sering mengajaknya berinteraksi, tapi tentunya dengan interaksi-interaksi iman sebagaimana yang sudah kami bahas di dalam artikel cara mendidik anak usia balita sampai 2 tahun.
Selain itu, anak juga harus sering diajak keluar rumah dan berintraksi dengan masyarakat sekitar khususnya saat usia sudah 5 tahun ke atas. Sebab apabila si anak selalu dikekang di dalam rumah dan jarang diajak bermain di luar, bisa membuatnya jadi anak yang pendiam dan pemalu. Hal itu disebabkan karena dia kurang mengalami hubungan sosial dengan masyarakat dan masyarakat sekitar menjadi asing bagi dirinya. Akibatnya dia akan cenderung menyembunyikan diri dan lebih banyak diam serta selalu ingin bersama orang tuanya saja.
Nah itulah 2 poin penyebab anak menjadi pendiam dan pemalu. Bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki buah hati pemalu maka jangan bingung dan gelisah. Karena kita sebagai orang tua dan guru masih bisa merubah karakter anak tersebut dan mengatasinya dengan baik. Ingat, sifat pemalu itu bukan bagian dari perkembangan si anak, akan tetapi bagian dari hasil pola pembelajarannya di lingkungannya jadi kita hanya perlu merubah pola-polanya.
Lalu bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu? Adakah tips terbaik agar anak menjadi aktif dan tidak memiliki sifat pendiam yang berlebihan?
Dalam menangani anak pemalu, biasanya saya menerapkan cara-cara di bawah ini. Dan saya rasa cukup efektif dan bekerja dengan baik. Ditambah lagi metodenya sesuai apa yang diajarkan oleh Rasulullah.
Baca juga: cara mengatasi anak hiperaktif dalam Islam
Ya cara pertama mengatasi anak pemalu adalah dengan menumbuhkan kepercayaan diri pada mereka. Bagaimana caranya? Caranya ada banyak sekali, pertama Antum bisa membiasakan anak untuk mengambil sesuatu. Misalnya menyuruh anak mengambil penghapus, mengambil pensil atau yang lainnya. Bagi kami, trik ini sangat baik untuk diterapkan, sebab anak jadi merasa mendapat kepercayaan dari gurunya sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat padanya.
Yang kedua yaitu sering memuji si anak. Hal ini juga dapat memberikan kepercayaan diri pada anak. Bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para ulama terdahulu sering menerapkan metode yang satu ini. Dari Abu Munzir Ubay bin ka'ab berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abu Mundzir Ayat apa yang paling agung dalam Al Quran?
Aku menjawab: 'Allah subhanahu wa ta'ala dan RasulNya yang lebih tahu.'
Rasulullah bertanya lagi: 'Wahai Abu Mundzir apakah kamu tahu Ayat apa yang paling agung dalam Al Quran?'
Abu Mundzir menjawab:
(Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum)
Rasulullah pun menepuk dadaku dan berkata: 'Selamat, semoga engkau hidup nyaman dengan ilmu wahai Abu Mundzir" (HR. Muslim)
Jadi kesimpulan dari hadits di atas adalah menganjurkan para guru dan orang tua agar tidak malas dan sungkan untuk memuji kebaikan si anak. Pujilah saat anak berhasil dalam melakukan suatu hal. Pujilah saat anak berhasil menjawab dalam suatu hal, walaupun sebenarnya apa yang anak lakukan hanyalah perbuatan sepele. Tapi Insyaallah cara ini sangat membantu anak jadi semakin percaya diri.
Cara mengatasi anak pemalu berikutnya adalah dengan menghargai prestasinya. Rasulullah pernah membariskan Abdullah bin Abbas, Ubaidillah dan sejumlah anak-anak pamannya (al-Abbas) lainnya dalam suatu barisan. Kemudian beliau bersabda: "Siapa saja yang paling dahulu sampai kepadaku dia akan mendapatkan hadiah ini"
Lalu mereka pun berlomba lari menuju tempat Rasulullah berada, sampai di tempat beliau ada yang memeluk punggung dan ada pula yang memeluk dada beliau. Kemudian Rasul menciumi mereka semua serta menempati janji pada mereka" (Majmu'uz Zawaid: IX, 17)
Menjaga penampilan fisik anak juga penting, hendaknya orang tua selalu merapikan atau memberikan wewangian pada pakaiannya setiap akan berangkat sekolah. Hal ini berdasarkan hadits Nafi dan Ibnu Umar bahwa Rasulullah melihat seorang anak kecil yang telah dicukur sebagian sisi kepalanya dan dibiarkan di sisi yang lainnya beliau pun melarang hal itu dan bersabda, "Cukurlah semua atau biarkanlah semua."
Hadits lain dari Abdullah bin Ja'far bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengurungkan diri untuk mendatangi keluarga Ja'far sebanyak 3 kali lalu Beliau mendatangi mereka dan bersabda, "Janganlah kalian menangisi saudaraku setelah hari ini." Beliau bermaksud agar hari berkabung disudahi, kemudian beliau bersabda, "panggilkan lah keponakan keponakanku kemari." Maka kami pun datang dan rasa takut kami seperti hilang. Beliau bersabda, "Panggillah tukang cukur kepadaku. "Maka beliau menyuruhnya agar mencukur rambut kami. (Abu Dawud, Kitab Tarajul, 3660)
Selain itu para ulama terdahulu seperti Imam Malik dan Imam Syafi'i juga selalu berpakaian rapi adab menuntut ilmu. Sejak kecil ibunya selalu memberi wewangian dan pakaian yang bersih mereka berdua. Untuk lengkapnya baca kisah Imam Malik dan Imam Syafii.
Mencaci anak saat gagal tidak akan memecahkan masalah tapi malah akan membuatnya kurang percaya diri dan minder. Lihatlah kesaksian Anas bin Malik bersama nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam,
"Aku melayani Rasulullah selama 10 tahun demi Allah beliau tidak pernah menanyakan 'Mengapa engkau lakukan itu?!' dan tidak pula mengatakan 'Mengapa engkau tidak melakukan itu?'. (HR. Muttafaq Alaih) Subhanallah, hanya menanyakan saja tidak pernah apalagi mencelanya?
Sekian penjelasan dari kami tentang penyebab dan cara mengatasi anak pemalu atau anak pendiam yang sudah diterapkan pada anak kami di kelas Kuttab. Semoga tulisan ini bermanfaat buat diri kami pribadi dan teman-teman sekalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Sumber: Modul Kuttab 1, Ar Rasul Al Muallim, Abu Ghuddah]
Sebab untuk mengatasi perilaku mereka, seorang guru harus menyesuaikan karakter mereka masing-masing dan tidak semua murid diperlakukan dengan perlakuan yang sama. Sehingga seorang guru pun harus tahu bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu. Bagaimana cara mengatasi anak yang pendiam. Bagaimana cara mengatasi anak yang penakut. Dan bagaimana cara mengatasi anak yang cengeng.
Oleh sebab itu di sini abanaonline.com ingin berbagi pengalaman terkait cara mengatasi anak pemalu dan anak pendiam. Selain itu kita juga akan menyebutkan penyebab-penyebab mengapa si anak memiliki karakter pemalu. Baiklah apa saja penyebab dan cara menangani anak pendiam atau pemalu?
Penyebab Anak Menjadi Pemalu dan Pendiam
Ketika sang buah hati kita terlahir di dunia ini, seiring berjalannya waktu ia akan belajar dari lingkungannya. Apabila anak termasuk tipe pemalu yang sangat berlebihan maka bisa jadi sifat tersebut adalah hasil dari proses belajar si anak di rumah bersama ibu atau ayahnya. Berikut poin-poin penyebab anak pemalu dan pendiam:
1. Anak Kurang Percaya Diri
Kurangnya percaya diri anak akan berimbas pada perilakunya, seperti saat dia ingin melakukan suatu hal namun takut mendapat penilaian yang memalukan dari teman-temannya atau si anak tersebut memang sadar akan kekurangannya. Baik kekurangan fisik maupun kecerdasan.
2. Kurang Berintraksi Dengan si Anak
Sejak anak masih di usia 0 - 2 tahun, otak mereka sudah bisa menangkap apa yang disampaikan dan dialami oleh orang tuanya. Nah di usia tersebut kita harus sering mengajaknya berinteraksi, tapi tentunya dengan interaksi-interaksi iman sebagaimana yang sudah kami bahas di dalam artikel cara mendidik anak usia balita sampai 2 tahun.
Selain itu, anak juga harus sering diajak keluar rumah dan berintraksi dengan masyarakat sekitar khususnya saat usia sudah 5 tahun ke atas. Sebab apabila si anak selalu dikekang di dalam rumah dan jarang diajak bermain di luar, bisa membuatnya jadi anak yang pendiam dan pemalu. Hal itu disebabkan karena dia kurang mengalami hubungan sosial dengan masyarakat dan masyarakat sekitar menjadi asing bagi dirinya. Akibatnya dia akan cenderung menyembunyikan diri dan lebih banyak diam serta selalu ingin bersama orang tuanya saja.
Nah itulah 2 poin penyebab anak menjadi pendiam dan pemalu. Bagi Anda yang sudah terlanjur memiliki buah hati pemalu maka jangan bingung dan gelisah. Karena kita sebagai orang tua dan guru masih bisa merubah karakter anak tersebut dan mengatasinya dengan baik. Ingat, sifat pemalu itu bukan bagian dari perkembangan si anak, akan tetapi bagian dari hasil pola pembelajarannya di lingkungannya jadi kita hanya perlu merubah pola-polanya.
Lalu bagaimana cara mengatasi anak yang pemalu? Adakah tips terbaik agar anak menjadi aktif dan tidak memiliki sifat pendiam yang berlebihan?
Cara Mengatasi Anak Pemalu dan Pendiam
Dalam menangani anak pemalu, biasanya saya menerapkan cara-cara di bawah ini. Dan saya rasa cukup efektif dan bekerja dengan baik. Ditambah lagi metodenya sesuai apa yang diajarkan oleh Rasulullah.
Baca juga: cara mengatasi anak hiperaktif dalam Islam
1. Menumbuhkan Kepercayaan Diri pada Anak
Ya cara pertama mengatasi anak pemalu adalah dengan menumbuhkan kepercayaan diri pada mereka. Bagaimana caranya? Caranya ada banyak sekali, pertama Antum bisa membiasakan anak untuk mengambil sesuatu. Misalnya menyuruh anak mengambil penghapus, mengambil pensil atau yang lainnya. Bagi kami, trik ini sangat baik untuk diterapkan, sebab anak jadi merasa mendapat kepercayaan dari gurunya sehingga akan menumbuhkan kepercayaan diri yang kuat padanya.
2. Sering Memberi Pujian
Yang kedua yaitu sering memuji si anak. Hal ini juga dapat memberikan kepercayaan diri pada anak. Bahkan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam dan para ulama terdahulu sering menerapkan metode yang satu ini. Dari Abu Munzir Ubay bin ka'ab berkata Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bertanya kepadaku: "Wahai Abu Mundzir Ayat apa yang paling agung dalam Al Quran?
Aku menjawab: 'Allah subhanahu wa ta'ala dan RasulNya yang lebih tahu.'
Rasulullah bertanya lagi: 'Wahai Abu Mundzir apakah kamu tahu Ayat apa yang paling agung dalam Al Quran?'
Abu Mundzir menjawab:
اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ
(Allahu La ilaha illa huwal hayyul qoyyum)
Rasulullah pun menepuk dadaku dan berkata: 'Selamat, semoga engkau hidup nyaman dengan ilmu wahai Abu Mundzir" (HR. Muslim)
Jadi kesimpulan dari hadits di atas adalah menganjurkan para guru dan orang tua agar tidak malas dan sungkan untuk memuji kebaikan si anak. Pujilah saat anak berhasil dalam melakukan suatu hal. Pujilah saat anak berhasil menjawab dalam suatu hal, walaupun sebenarnya apa yang anak lakukan hanyalah perbuatan sepele. Tapi Insyaallah cara ini sangat membantu anak jadi semakin percaya diri.
3. Hargai Prestasi Mereka
Cara mengatasi anak pemalu berikutnya adalah dengan menghargai prestasinya. Rasulullah pernah membariskan Abdullah bin Abbas, Ubaidillah dan sejumlah anak-anak pamannya (al-Abbas) lainnya dalam suatu barisan. Kemudian beliau bersabda: "Siapa saja yang paling dahulu sampai kepadaku dia akan mendapatkan hadiah ini"
Lalu mereka pun berlomba lari menuju tempat Rasulullah berada, sampai di tempat beliau ada yang memeluk punggung dan ada pula yang memeluk dada beliau. Kemudian Rasul menciumi mereka semua serta menempati janji pada mereka" (Majmu'uz Zawaid: IX, 17)
4. Jaga Penampilan Fisik Anak
Menjaga penampilan fisik anak juga penting, hendaknya orang tua selalu merapikan atau memberikan wewangian pada pakaiannya setiap akan berangkat sekolah. Hal ini berdasarkan hadits Nafi dan Ibnu Umar bahwa Rasulullah melihat seorang anak kecil yang telah dicukur sebagian sisi kepalanya dan dibiarkan di sisi yang lainnya beliau pun melarang hal itu dan bersabda, "Cukurlah semua atau biarkanlah semua."
Hadits lain dari Abdullah bin Ja'far bahwa Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengurungkan diri untuk mendatangi keluarga Ja'far sebanyak 3 kali lalu Beliau mendatangi mereka dan bersabda, "Janganlah kalian menangisi saudaraku setelah hari ini." Beliau bermaksud agar hari berkabung disudahi, kemudian beliau bersabda, "panggilkan lah keponakan keponakanku kemari." Maka kami pun datang dan rasa takut kami seperti hilang. Beliau bersabda, "Panggillah tukang cukur kepadaku. "Maka beliau menyuruhnya agar mencukur rambut kami. (Abu Dawud, Kitab Tarajul, 3660)
Selain itu para ulama terdahulu seperti Imam Malik dan Imam Syafi'i juga selalu berpakaian rapi adab menuntut ilmu. Sejak kecil ibunya selalu memberi wewangian dan pakaian yang bersih mereka berdua. Untuk lengkapnya baca kisah Imam Malik dan Imam Syafii.
5. Jangan Caci Maki Anak Walau Gagal
Mencaci anak saat gagal tidak akan memecahkan masalah tapi malah akan membuatnya kurang percaya diri dan minder. Lihatlah kesaksian Anas bin Malik bersama nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam,
"Aku melayani Rasulullah selama 10 tahun demi Allah beliau tidak pernah menanyakan 'Mengapa engkau lakukan itu?!' dan tidak pula mengatakan 'Mengapa engkau tidak melakukan itu?'. (HR. Muttafaq Alaih) Subhanallah, hanya menanyakan saja tidak pernah apalagi mencelanya?
Sekian penjelasan dari kami tentang penyebab dan cara mengatasi anak pemalu atau anak pendiam yang sudah diterapkan pada anak kami di kelas Kuttab. Semoga tulisan ini bermanfaat buat diri kami pribadi dan teman-teman sekalian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. [Sumber: Modul Kuttab 1, Ar Rasul Al Muallim, Abu Ghuddah]
2 komentar untuk "Penyebab dan Cara Mengatasi Anak Pendiam dan Pemalu Secara Islami"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran