Kisah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di Bulan Ramadhan Lengkap
Kisah Rasulullah di bulan Ramadhan- Nanti malam seluruh kaum muslimin akan menyambut tamu yang sangat mulia, yaitu bulan Ramadhan. Bulan di mana seluruh kaum muslimin melaksanakan ibadah puasa dan beramal sholeh. Selain itu bulan Ramadhan juga merupakan bulan yang bersejarah bagi umat Islam, karena di dalam bulan ini terdapat sekumpulan kisah-kisah Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam dan peristiwa-peristiwa beliau yang penting dan patut untuk dikenang kembali agar kita bisa mengambil ibrahnya.
Nah, oleh sebab itu di sini abanaonline.com akan mengulas kumpulan kisah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Dari pertama kali beliau diangkat menjadi Nabi hingga akhir hayatnya. Baiklah berikut peristiwa-peristiwa nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan:
Setidaknya kami berhasil merangkum 6 kisah penting yang pernah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan:
Al Quran pertama kali turun di bulan Ramadhan tepatnya di 10 malam terakhir Lailatul Qadar. Sebagian Ulama sepakat bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Senin malam tanggal 21 bulan Ramadhan. Sehingga atas dasar inilah bulan Ramadhan sering disebut sebagai bulan Al Quran.
Peristiwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di bulan Ramadhan yang satu ini terjadi ketika beliau berusia genap 40 tahun (usia awal kematangan seseorang). Ketika itu beliau suka mengasingkan diri di Gua Hira tepatnya di Jabal Nur sambil membawa roti dari gandum dan air. Di Gua Hira Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menghabiskan waktunya untuk beribadah, merenungi kondisi masyarakat Makkah yang saat itu masih menyembah berhala dan merenungi keagungan alam di sekitarnya.
Rutinitas tersebut terus dilakukan setiap bulan Ramadhan, lalu tibalah saatnya Jibril turun membawa Wahyu yang mulia. Namun sebenarnya tanda-tanda nubuwwah yang menyembul dari balik kehidupan beliau sudah tampak sebelumnya. Di antara tanda-tandanya adalah mimpi yang Hakiki, yakni dikisahkan selama 6 bulan sebelum terjadi peristiwa turunnya wahyu, beliau terus bermimpi melihat sesuatu yang menyerupai fajar subuh.
Hingga kemudian akhirnya pada bulan Ramadhan tahun ketiga, Allah berkehendak untuk melimpahkan rahmatNya kepada penghuni bumi dan menurunkan Jibril kepada beliau Sallallahu Alaihi Wasallam sambil membawa ayat-ayat Al Quran.
Dari Aisyah Radhiallahuanha meriwayatkan bahwa, "Awal permulaan wahyu yang datang kepada Rasulullah ialah berupa mimpi yang hakiki. Beliau tidak melihat sesuatu di alam mimpinya melainkan ada sesuatu yang datang menyerupai fajar subuh yang menyingsing.
Kemudian beliau suka mengasingkan diri di gua Hira' dan beribadah di sana. Beliau menemui Khadijah (istrinya) dan mengambil bekal hingga datang kebenaran yang tatkala itu beliau sedang berada di Gua Hira'. Malaikat mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, "Bacalah."
Rasulullah menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Lalu Malaikat Jibril memegangi Nabi Muhammad dan merangkulnya hingga beliau merasa sesak. Kemudian Dia (malaikat) melepaskannya Seraya berkata lagi "Bacalah". Lalu nabi menjawab dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya, " Aku tidak bisa membaca". Hal ini terus terjadi hingga 3 kali dan akhirnya Malaikat berkata, (Qs. Al-Alaq 1-5).
Setelah selesai dibacakan oleh malaikat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengulang bacaannya dengan hati yang bergetar, lalu Beliau langsung pulang menemui Khadijah binti khuwailid seraya berkata "Selimutilah aku selimutilah aku" maka beliau diselimuti hingga badan beliau tidak lagi menggigil layaknya terkena demam.
"Apa yang terjadi padaku?" Beliau bertanya kepada Khadijah. Lalu Nabi menceritakan apa yang baru saja terjadi di Gua Hira. Setelah itu beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Aku khawatir terhadap keadaan diriku sendiri".
Khodijah berkata sambil menenangkan hati beliau, "Tidak demi Allah, Allah sama sekali tidak akan menghinakan mu karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan beban orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran"
Setelah itu Khadijah membawa beliau pergi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza (anak paman Khadijah) seorang Nasrani tua dan buta. Khadijah binti khuwailid berkata kepada Waroqoh, "Wahai sepupuku, dengarkanlah kisah dari saudaramu (Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam)".
Maka Waraqah pun bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang telah engkau lihat saudaraku?" Lalu Nabi menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Akhirnya Waraqah berkata, "Ini adalah namus (Malaikat Jibril) yang pernah diturunkan Allah kepada Musa, andaikan saja aku masih muda pada, andai saja aku masih hidup tatkala kaum mu mengusirmu".
"Benarkah mereka akan mengusirku?" Rasul bertanya.
"Benar, tidak seorangpun yang pernah membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi, andai aku masih hidup pada masamu nanti tentu aku akan membantumu secara sungguh-sungguh". Tapi Waraqah meninggal dunia pada saat turun Wahyu (Hadits shohih, riwayat al-Bukhori, 1/2-3 dalam kitabnya).
Peristiwa perang Badar merupakan salah satu peristiwa Rasulullah yang paling terkenal yang terjadi di bulan Ramadhan tanggal 2 di tahun ke 2 H. Badar adalah sebuah lembah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Selain itu, perang Badar adalah perang besar pertama kali dalam Islam yang terjadi di bulan suci Ramadhan.
Perang Badar ini diikuti oleh 300 kaum muslimin melawan 1000 pasukan kafir. Padahal dari segi kelengakapan senjata dan tenaga, kaum muslimin lebih lemah dibandingkan kafir Quraisy. Hal itu disebabkan karena waktu itu kaum muslimin masih sangat sedikit dan ditambah lagi mereka sedang puasa.
Subhanallah puasa tidak menjadikan mereka malas. Bahkan mereka semakin semangat dalam meraih Ridha Allah di dalam perang ini. Akhirnya, dengan kesungguhan mereka dan keimanan mereka kepada Allah dan RasulNya, kaum muslimin yang terlihat lemah meraih kemenangan yang luar biasa. Yang pasti kisah ini sangat menarik dan penuh hikmah, jadi silahkan baca selengkapnya di sini: Sejarah Perang Badar bersama Nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam-.
Sejarah fathu makkah menjadi salah satu sejarah terbesar dalam Islam di bulan Ramadhan, yang dengannya Allah mensucikan ka'bah dari berhala dan memenangkan para pasukan kaum muslimin pada saat itu. Peristiwa ini benar-benar membuat manusia berbondong-bondong masuk Islam, sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan keceriaan.
Fathu Makkah terjadi pada pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 H, atau lebih tepatnya setelah pengkhianatan perjanjian Hudaibiyah dari suku Baker dan kafir Quraisy. Tatkala itu kaum muslimin berhasil menaklukkan para musuh dengan jumlah pasukan sekitar 10.000 pasukan gabungan dari Muhajirin dan Anshar.
Setelah berhasil ditaklukkan, makkah kembali disucikan dengan dihancurkannya 360 berhala yang berada di sekeliling Ka'bah, selain itu Rasulullah juga mengirim Khalid bin Walid untuk pergi ke Nakhla dalam rangka menghancurkan berhala yang paling besar bernama al Uzza. Maka tanpa ragu Khalid bin Walid pun menaati perintah Nabi dan langsung menuju Nakhla untuk menghancurkan berhala al Uzza.
Untuk kisah lengkapnya silahkan baca: kisah fathul makkah bersama Nabi Muhammmad di bulan Ramadhan
Kisah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di bulan Ramadhan selanjutnya ialah tersebarnya Islam ke negri Yaman. Tepatnya pada tahun ke 10 H bulan Ramadhan, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mengutus Ali bin Abi Thalib untuk pergi ke Yaman dengan membawa surat dari beliau.
Isi surat tersebut berupa ajakan Nabi kepada penduduk Yaman agar mereka masuk Islam. Ternyata ajakan Rasulullah tersebut mendapat respon yang baik dari penduduk Yaman, mereka semua masuk Islam tanpa adanya peperangan. Mereka masuk Islam dengan aman di bawah petunjuk Rasulullah shallallahualaihi wassalam. Subhaanallah
Thaif adalah kota yang pernah dikunjungi Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam saat masih awal-awal menyebarkan dakwah Islam. Akibatnya beliau diusir bahkan malah dilempari batu oleh anak-anak Thaif. Sampai-sampai para Malaikat menawarkan nabi untuk menghancurkan kota Thaif, namun dengan kesabaran dan kelembutan hatinya, beliau memilih mendoakannya.
Setelah Rasulullah berhasil menaklukan kota Makkah, penduduk Thaif tetap tidak mau menerima dakwah Islam, mereka tetap berpegang teguh pada kemusyrikan. Sampai akhirnya Rasulullah dan para sahabat mengepung Thaif, yang akhirnya tak lama kemudian penduduk Thaif menyerah dan mereka semua berbondong bondong masuk Islam.
Tragedi kisah ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 H setelah penaklukkan kota Makkah.
Itulah sekumpulan peristiwa atau kisah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan. Tulisan ini dirangkum dari kitab perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berjudul Ar Rahiqul Makhtum karya Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakfury. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Abu Zaid
Nah, oleh sebab itu di sini abanaonline.com akan mengulas kumpulan kisah Rasulullah SAW di bulan Ramadhan. Dari pertama kali beliau diangkat menjadi Nabi hingga akhir hayatnya. Baiklah berikut peristiwa-peristiwa nabi Muhammad Sallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan:
Peristiwa dan Kisah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di Bulan Ramadhan
Setidaknya kami berhasil merangkum 6 kisah penting yang pernah dilakukan Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan:
1. Peristiwa Pertama Kali Turunnya Wahyu
Al Quran pertama kali turun di bulan Ramadhan tepatnya di 10 malam terakhir Lailatul Qadar. Sebagian Ulama sepakat bahwa peristiwa itu terjadi pada hari Senin malam tanggal 21 bulan Ramadhan. Sehingga atas dasar inilah bulan Ramadhan sering disebut sebagai bulan Al Quran.
Peristiwa Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam di bulan Ramadhan yang satu ini terjadi ketika beliau berusia genap 40 tahun (usia awal kematangan seseorang). Ketika itu beliau suka mengasingkan diri di Gua Hira tepatnya di Jabal Nur sambil membawa roti dari gandum dan air. Di Gua Hira Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam menghabiskan waktunya untuk beribadah, merenungi kondisi masyarakat Makkah yang saat itu masih menyembah berhala dan merenungi keagungan alam di sekitarnya.
Rutinitas tersebut terus dilakukan setiap bulan Ramadhan, lalu tibalah saatnya Jibril turun membawa Wahyu yang mulia. Namun sebenarnya tanda-tanda nubuwwah yang menyembul dari balik kehidupan beliau sudah tampak sebelumnya. Di antara tanda-tandanya adalah mimpi yang Hakiki, yakni dikisahkan selama 6 bulan sebelum terjadi peristiwa turunnya wahyu, beliau terus bermimpi melihat sesuatu yang menyerupai fajar subuh.
Hingga kemudian akhirnya pada bulan Ramadhan tahun ketiga, Allah berkehendak untuk melimpahkan rahmatNya kepada penghuni bumi dan menurunkan Jibril kepada beliau Sallallahu Alaihi Wasallam sambil membawa ayat-ayat Al Quran.
Kisah Turunnya Wahyu di Bulan Ramadhan
Dari Aisyah Radhiallahuanha meriwayatkan bahwa, "Awal permulaan wahyu yang datang kepada Rasulullah ialah berupa mimpi yang hakiki. Beliau tidak melihat sesuatu di alam mimpinya melainkan ada sesuatu yang datang menyerupai fajar subuh yang menyingsing.
Kemudian beliau suka mengasingkan diri di gua Hira' dan beribadah di sana. Beliau menemui Khadijah (istrinya) dan mengambil bekal hingga datang kebenaran yang tatkala itu beliau sedang berada di Gua Hira'. Malaikat mendatangi Nabi Muhammad dan berkata, "Bacalah."
Rasulullah menjawab, "Aku tidak bisa membaca". Lalu Malaikat Jibril memegangi Nabi Muhammad dan merangkulnya hingga beliau merasa sesak. Kemudian Dia (malaikat) melepaskannya Seraya berkata lagi "Bacalah". Lalu nabi menjawab dengan jawaban yang sama seperti sebelumnya, " Aku tidak bisa membaca". Hal ini terus terjadi hingga 3 kali dan akhirnya Malaikat berkata, (Qs. Al-Alaq 1-5).
Setelah selesai dibacakan oleh malaikat Rasulullah Shallallahu Alaihi Wa Sallam mengulang bacaannya dengan hati yang bergetar, lalu Beliau langsung pulang menemui Khadijah binti khuwailid seraya berkata "Selimutilah aku selimutilah aku" maka beliau diselimuti hingga badan beliau tidak lagi menggigil layaknya terkena demam.
"Apa yang terjadi padaku?" Beliau bertanya kepada Khadijah. Lalu Nabi menceritakan apa yang baru saja terjadi di Gua Hira. Setelah itu beliau Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda, "Aku khawatir terhadap keadaan diriku sendiri".
Khodijah berkata sambil menenangkan hati beliau, "Tidak demi Allah, Allah sama sekali tidak akan menghinakan mu karena engkau suka menyambung tali persaudaraan, ikut membawakan beban orang lain, memberi makan orang miskin, menjamu tamu dan menolong orang yang menegakkan kebenaran"
Setelah itu Khadijah membawa beliau pergi menemui Waraqah bin Naufal bin Asad bin Abdul Uzza (anak paman Khadijah) seorang Nasrani tua dan buta. Khadijah binti khuwailid berkata kepada Waroqoh, "Wahai sepupuku, dengarkanlah kisah dari saudaramu (Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam)".
Maka Waraqah pun bertanya kepada Rasulullah, "Apa yang telah engkau lihat saudaraku?" Lalu Nabi menceritakan apa saja yang telah dilihatnya. Akhirnya Waraqah berkata, "Ini adalah namus (Malaikat Jibril) yang pernah diturunkan Allah kepada Musa, andaikan saja aku masih muda pada, andai saja aku masih hidup tatkala kaum mu mengusirmu".
"Benarkah mereka akan mengusirku?" Rasul bertanya.
"Benar, tidak seorangpun yang pernah membawa seperti yang engkau bawa melainkan akan dimusuhi, andai aku masih hidup pada masamu nanti tentu aku akan membantumu secara sungguh-sungguh". Tapi Waraqah meninggal dunia pada saat turun Wahyu (Hadits shohih, riwayat al-Bukhori, 1/2-3 dalam kitabnya).
2. Kisah Perang Badar Rasulullah di Bulan Ramadhan
Peristiwa perang Badar merupakan salah satu peristiwa Rasulullah yang paling terkenal yang terjadi di bulan Ramadhan tanggal 2 di tahun ke 2 H. Badar adalah sebuah lembah yang terletak antara Makkah dan Madinah. Selain itu, perang Badar adalah perang besar pertama kali dalam Islam yang terjadi di bulan suci Ramadhan.
Perang Badar ini diikuti oleh 300 kaum muslimin melawan 1000 pasukan kafir. Padahal dari segi kelengakapan senjata dan tenaga, kaum muslimin lebih lemah dibandingkan kafir Quraisy. Hal itu disebabkan karena waktu itu kaum muslimin masih sangat sedikit dan ditambah lagi mereka sedang puasa.
Subhanallah puasa tidak menjadikan mereka malas. Bahkan mereka semakin semangat dalam meraih Ridha Allah di dalam perang ini. Akhirnya, dengan kesungguhan mereka dan keimanan mereka kepada Allah dan RasulNya, kaum muslimin yang terlihat lemah meraih kemenangan yang luar biasa. Yang pasti kisah ini sangat menarik dan penuh hikmah, jadi silahkan baca selengkapnya di sini: Sejarah Perang Badar bersama Nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam-.
3. Peristiwa Fathu Makkah di Bulan Ramadhan
Sejarah fathu makkah menjadi salah satu sejarah terbesar dalam Islam di bulan Ramadhan, yang dengannya Allah mensucikan ka'bah dari berhala dan memenangkan para pasukan kaum muslimin pada saat itu. Peristiwa ini benar-benar membuat manusia berbondong-bondong masuk Islam, sehingga wajah bumi berseri-seri memancarkan keceriaan.
Fathu Makkah terjadi pada pada tanggal 10 Ramadhan tahun 8 H, atau lebih tepatnya setelah pengkhianatan perjanjian Hudaibiyah dari suku Baker dan kafir Quraisy. Tatkala itu kaum muslimin berhasil menaklukkan para musuh dengan jumlah pasukan sekitar 10.000 pasukan gabungan dari Muhajirin dan Anshar.
Setelah berhasil ditaklukkan, makkah kembali disucikan dengan dihancurkannya 360 berhala yang berada di sekeliling Ka'bah, selain itu Rasulullah juga mengirim Khalid bin Walid untuk pergi ke Nakhla dalam rangka menghancurkan berhala yang paling besar bernama al Uzza. Maka tanpa ragu Khalid bin Walid pun menaati perintah Nabi dan langsung menuju Nakhla untuk menghancurkan berhala al Uzza.
Untuk kisah lengkapnya silahkan baca: kisah fathul makkah bersama Nabi Muhammmad di bulan Ramadhan
4. Islam Masuk ke Yaman
Kisah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di bulan Ramadhan selanjutnya ialah tersebarnya Islam ke negri Yaman. Tepatnya pada tahun ke 10 H bulan Ramadhan, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam mengutus Ali bin Abi Thalib untuk pergi ke Yaman dengan membawa surat dari beliau.
Isi surat tersebut berupa ajakan Nabi kepada penduduk Yaman agar mereka masuk Islam. Ternyata ajakan Rasulullah tersebut mendapat respon yang baik dari penduduk Yaman, mereka semua masuk Islam tanpa adanya peperangan. Mereka masuk Islam dengan aman di bawah petunjuk Rasulullah shallallahualaihi wassalam. Subhaanallah
5. Masuk Islamnya Penduduk Thaif
Thaif adalah kota yang pernah dikunjungi Nabi Muhammad shalallahu alaihi wassalam saat masih awal-awal menyebarkan dakwah Islam. Akibatnya beliau diusir bahkan malah dilempari batu oleh anak-anak Thaif. Sampai-sampai para Malaikat menawarkan nabi untuk menghancurkan kota Thaif, namun dengan kesabaran dan kelembutan hatinya, beliau memilih mendoakannya.
Setelah Rasulullah berhasil menaklukan kota Makkah, penduduk Thaif tetap tidak mau menerima dakwah Islam, mereka tetap berpegang teguh pada kemusyrikan. Sampai akhirnya Rasulullah dan para sahabat mengepung Thaif, yang akhirnya tak lama kemudian penduduk Thaif menyerah dan mereka semua berbondong bondong masuk Islam.
Tragedi kisah ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 9 H setelah penaklukkan kota Makkah.
Itulah sekumpulan peristiwa atau kisah Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam di bulan Ramadhan. Tulisan ini dirangkum dari kitab perjalanan hidup Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam yang berjudul Ar Rahiqul Makhtum karya Syekh Shafiyurrahman al-Mubarakfury. Semoga bermanfaat, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Abu Zaid
Posting Komentar untuk "Kisah Rasulullah Shalallahu Alaihi Wassalam di Bulan Ramadhan Lengkap"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran