Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak yang Baik
Pola asuh orang tua terhadap perilaku anak- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh setiap orang tua pasti ingin memiliki anak yang bermoral berpendidikan dan berprestasi. Supaya bisa membanggakan kedua orang tuanya dan mengharumkan nama bangsa Indonesia. Maka dari itu kita semua perlu mengetahui bagaimana pola asuh orang tua yang baik dalam mendidik anak. Namun sebelumnya, sebaiknya kita ketahui dulu apa arti dari pola asuh terhadap perilaku anak.
Pengertian pola asuh adalah: Pola berarti tata cara, sedangkan Asuh sendiri berarti merawat, mendidik atau menjaga. Sehingga maksud dari pola asuh orang tua terhadap perilaku anak yaitu sebuah sistem mendidik/menjaga yang diterapkan orang tua untuk diajarkan ke anak-anak di rumah.
Misalnya menerapkan kebiasaan-kebiasaan agar dicontoh anaknya, kalau orang tua mengajarkan kebiasaan baik maka akan membentuk kebaikan pada diri anak, namun sebaliknya apabila orang tua mengajarkan kebiasaan yang jelek maka akan membentuk pula kejelekan pada diri anak. Nah itulah pengertian dari pola asuh orang tua dalam mendidik anak. Lalu pola asuh seperti apa yang baik dan benar?
Tidak diragukan lagi bahwa pola asuh orang tua terhadap anak yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan Islam, sesuai dengan panduan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena untuk mendidik generasi tentu harus mengacu dan melihat bagaimana Rasulullah mendidik para sahabat dan generasi awal umat Islam terdahulu.
Sistem pendidikan yang diajarkan Nabi sudah menjadi hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar lagi karena telah terbukti melahirkan generasi terbaik, seperti Abu Bakar As Siddiq seorang pemimpin yang rendah hati, Umar Bin Khattab tegas namun lembut hatinya atau Utsman bin Affan yang kaya tapi tetap darmawan. Nah moral- moral baik seperti itu tidak bisa diperoleh kecuali dengan konsep Islam.
Selain itu sebagai agama yang sempurna Islam sangat memperhatikan betul masalah pendidikan. Bahkan wahyu yang turun di awal pun sangat menekankan pentingnya membaca (ayat pertama surat al-Alaq) dan menulis (surat al-Qalam), dua hal yang tidak bisa didapatkan kecuali melalui pendidikan. Jadi pola-pola asuh orang tua juga harus sesuai Islam.
Anak yang berhasil itu seperti apa sih? Mungkin setiap masing-masing dari kita memiliki jawaban yang berbeda-beda, tapi mari kita lihat, kebanyakan orangtua hari ini hanya mengukur kesuksesan seorang anak dari segi harta dan jabatan. Jika si anak tersebut sudah kuliah tingkat tinggi maka bisa disebut sukses, jika anak tersebut sudah mempunyai rumah besar mobil mewah maka bisa dianggap sukses. Padahal dari segi moral jauh sekali dari kata sukses.
Misalnya masih suka membantah orang tua, masih kurang kedekatannya dengan Tuhan, masih berkata yang jelek terhadap orang tua atau yang lainnya yang itu tentunya sangat menyedihkan bagi orangtuanya. Menurut Islam sendiri pandangan sukses itu lebih mulia dari itu semua.
Keluarga muslim mempunyai visi misi yang sangat besar dan visi misi tersebut sudah pernah kami bahas di artikel, visi misi keluarga muslim. Di sana tertulis secara jelas bahwasanya muslim yang sukses bukan hanya harta saja tapi muslim sukses adalah orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Salah satunya adalah Quran surat At Tahrim ayat 6, Allah berfirman:
Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." ( Qs. At Tahrim : 6)
Membiasakan pola asuh orang tua terhadap anak sejak usia dini memiliki pengaruh yang sangat besar, sebab kebiasaan orang kalau tersebut akan dibawa Sampai ia dewasa. Sebagaimana yang sudah pernah saya bahas di artikel "dalam mendidik anak jangan gagal di tahap ini" disana sudah dijelaskan tentang pentingnya memperhatikan pendidikan anak usia dini. Baik dari segi materi, keteladanan ataupun perkara lainnya yang bersifat edukasi.
Di abanaonline.com sendiri sudah banyak menuliskan contoh-contoh pola asuh orang tua pada anak yang sesuai ajaran agama Islam. Misalnya bisa Antum baca di artikel, "cara mendidik anak usia dini" atau bisa juga membuka daftar isinya di sini. Namun tak mengapa saya akan sedikit memberi gambaran bagaimana menerangkan pola asuh anak sesuai Islam.
Contoh pertama, apabila pasangan suami istri telah dikaruniai anak maka mulailah membentuk pribadi yang baik agar bisa menular pada anaknya kelak. Misalnya jika sebelumnya istri suka membantah suami atau kurang menganggap diri suami sebagai qowamah (pemimpin) maka mulailah untuk menjadikan suami sebagai qowamah.
Bila sang istri mau pergi belanja izin dulu sama suami, mau pergi ke pasar izin dulu sama suami atau mau main ke rumah teman izin juga sama suami. Nah kebiasaan ini Insya Allah akan mempengaruhi anak-anak kita walaupun terlihat sepele tapi sebenarnya tidak. Kami yakin jika sang istri konsisten membiasakan hal ini pada suami, bukan tidak mungkin jika anaknya nanti juga akan menghormati orang tuanya mau kemana-mana izin sama orang tuanya. Bukankah ini adalah hal yang sangat baik?
Contoh lain orang tua membiasakan anaknya menyuruh hal yang baik dan melarang hal yang buruk peserta menjelaskan alasan-alasan yang itu berdasarkan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, seperti jika anak makan dengan tangan kiri maka kita larang dan disertai alasan mengapa Islam melarang makan dengan tangan kiri.
Mungkin kalau menurut konsep pendidikan hari ini, jenis pola di atas disebut dengan pola asuh anak secara otoriter dan mereka mengatakan pola ini kurang bagus tapi sayangnya berlawanan dengan Islam. Ingat Islam sangat menganjurkan agar orang tua membiasakan hal yang baik sejak dini dan melarang hal yang buruk sejak dini pula.
Tapi yang perlu kami tekankan di sini adalah hendaknya orang tua memulai menerapkan pola asuh yang baik di rumahnya masing-masing. Karena rumah adalah pilar utama dalam pendidikan dan rumahlah yang telah menerima anak-anak pertama kali dalam keadaan fitrah. Dari Abu Hurairah Radiallahuanhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
"Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR. Muslim 4803)
Selain itu anak juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tua dirumah dibandingkan menghabiskan bersama gurunya di kelas. Apalagi bagi mereka yang masih di bawah 5 tahun, maka tentu saja di sela-sela waktu tersebut orangtua tidak boleh mengabaikannya. Tetapkanlah pola asuh pada anak yang baik sejak dini.
Alhamdulillah akhirnya usai sudah sharing dari kami tentang pola asuh orang tua terhadap perilaku anak. Sharing ini berdasarkan dalil-dalil yang ada di kitab dokter Khalid Asy Syantut dalam judul, Tarbiyatul aulad fil ahadits Asy-Syarif. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Pengertian Pola Asuh Orang Tua
Pengertian pola asuh adalah: Pola berarti tata cara, sedangkan Asuh sendiri berarti merawat, mendidik atau menjaga. Sehingga maksud dari pola asuh orang tua terhadap perilaku anak yaitu sebuah sistem mendidik/menjaga yang diterapkan orang tua untuk diajarkan ke anak-anak di rumah.
Misalnya menerapkan kebiasaan-kebiasaan agar dicontoh anaknya, kalau orang tua mengajarkan kebiasaan baik maka akan membentuk kebaikan pada diri anak, namun sebaliknya apabila orang tua mengajarkan kebiasaan yang jelek maka akan membentuk pula kejelekan pada diri anak. Nah itulah pengertian dari pola asuh orang tua dalam mendidik anak. Lalu pola asuh seperti apa yang baik dan benar?
Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak yang Baik dan Benar
Tidak diragukan lagi bahwa pola asuh orang tua terhadap anak yang baik adalah pola asuh yang sesuai dengan Islam, sesuai dengan panduan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam. Karena untuk mendidik generasi tentu harus mengacu dan melihat bagaimana Rasulullah mendidik para sahabat dan generasi awal umat Islam terdahulu.
Sistem pendidikan yang diajarkan Nabi sudah menjadi hal yang mutlak dan tidak dapat ditawar lagi karena telah terbukti melahirkan generasi terbaik, seperti Abu Bakar As Siddiq seorang pemimpin yang rendah hati, Umar Bin Khattab tegas namun lembut hatinya atau Utsman bin Affan yang kaya tapi tetap darmawan. Nah moral- moral baik seperti itu tidak bisa diperoleh kecuali dengan konsep Islam.
Selain itu sebagai agama yang sempurna Islam sangat memperhatikan betul masalah pendidikan. Bahkan wahyu yang turun di awal pun sangat menekankan pentingnya membaca (ayat pertama surat al-Alaq) dan menulis (surat al-Qalam), dua hal yang tidak bisa didapatkan kecuali melalui pendidikan. Jadi pola-pola asuh orang tua juga harus sesuai Islam.
Islam Memiliki Visi Misi Besar, Bukan Hanya Urusan Dunia
Anak yang berhasil itu seperti apa sih? Mungkin setiap masing-masing dari kita memiliki jawaban yang berbeda-beda, tapi mari kita lihat, kebanyakan orangtua hari ini hanya mengukur kesuksesan seorang anak dari segi harta dan jabatan. Jika si anak tersebut sudah kuliah tingkat tinggi maka bisa disebut sukses, jika anak tersebut sudah mempunyai rumah besar mobil mewah maka bisa dianggap sukses. Padahal dari segi moral jauh sekali dari kata sukses.
Misalnya masih suka membantah orang tua, masih kurang kedekatannya dengan Tuhan, masih berkata yang jelek terhadap orang tua atau yang lainnya yang itu tentunya sangat menyedihkan bagi orangtuanya. Menurut Islam sendiri pandangan sukses itu lebih mulia dari itu semua.
Keluarga muslim mempunyai visi misi yang sangat besar dan visi misi tersebut sudah pernah kami bahas di artikel, visi misi keluarga muslim. Di sana tertulis secara jelas bahwasanya muslim yang sukses bukan hanya harta saja tapi muslim sukses adalah orang yang sukses di dunia maupun di akhirat.
Salah satunya adalah Quran surat At Tahrim ayat 6, Allah berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا قُوا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيكُمْ نَارًا وَقُودُهَا النَّاسُ وَالْحِجَارَةُ عَلَيْهَا مَلَائِكَةٌ غِلَاظٌ شِدَادٌ لَا يَعْصُونَ اللَّهَ مَا أَمَرَهُمْ وَيَفْعَلُونَ مَا يُؤْمَرُونَ
Artinya, "Wahai orang-orang yang beriman! Peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, dan keras, yang tidak durhaka kepada Allah terhadap apa yang Dia perintahkan kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan." ( Qs. At Tahrim : 6)
Pengaruh Pola Asuh Orang Tua pada Anak Usia Dini
Membiasakan pola asuh orang tua terhadap anak sejak usia dini memiliki pengaruh yang sangat besar, sebab kebiasaan orang kalau tersebut akan dibawa Sampai ia dewasa. Sebagaimana yang sudah pernah saya bahas di artikel "dalam mendidik anak jangan gagal di tahap ini" disana sudah dijelaskan tentang pentingnya memperhatikan pendidikan anak usia dini. Baik dari segi materi, keteladanan ataupun perkara lainnya yang bersifat edukasi.
Contoh Pola Asuh Orang Tua Kepada Anak dalam Islam
Di abanaonline.com sendiri sudah banyak menuliskan contoh-contoh pola asuh orang tua pada anak yang sesuai ajaran agama Islam. Misalnya bisa Antum baca di artikel, "cara mendidik anak usia dini" atau bisa juga membuka daftar isinya di sini. Namun tak mengapa saya akan sedikit memberi gambaran bagaimana menerangkan pola asuh anak sesuai Islam.
Contoh pertama, apabila pasangan suami istri telah dikaruniai anak maka mulailah membentuk pribadi yang baik agar bisa menular pada anaknya kelak. Misalnya jika sebelumnya istri suka membantah suami atau kurang menganggap diri suami sebagai qowamah (pemimpin) maka mulailah untuk menjadikan suami sebagai qowamah.
Bila sang istri mau pergi belanja izin dulu sama suami, mau pergi ke pasar izin dulu sama suami atau mau main ke rumah teman izin juga sama suami. Nah kebiasaan ini Insya Allah akan mempengaruhi anak-anak kita walaupun terlihat sepele tapi sebenarnya tidak. Kami yakin jika sang istri konsisten membiasakan hal ini pada suami, bukan tidak mungkin jika anaknya nanti juga akan menghormati orang tuanya mau kemana-mana izin sama orang tuanya. Bukankah ini adalah hal yang sangat baik?
Pola Asuh Melarang Keburukan dan Memerintahkan Kebaikan Sejak Dini
Contoh lain orang tua membiasakan anaknya menyuruh hal yang baik dan melarang hal yang buruk peserta menjelaskan alasan-alasan yang itu berdasarkan tuntunan Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam, seperti jika anak makan dengan tangan kiri maka kita larang dan disertai alasan mengapa Islam melarang makan dengan tangan kiri.
Mungkin kalau menurut konsep pendidikan hari ini, jenis pola di atas disebut dengan pola asuh anak secara otoriter dan mereka mengatakan pola ini kurang bagus tapi sayangnya berlawanan dengan Islam. Ingat Islam sangat menganjurkan agar orang tua membiasakan hal yang baik sejak dini dan melarang hal yang buruk sejak dini pula.
Tapi yang perlu kami tekankan di sini adalah hendaknya orang tua memulai menerapkan pola asuh yang baik di rumahnya masing-masing. Karena rumah adalah pilar utama dalam pendidikan dan rumahlah yang telah menerima anak-anak pertama kali dalam keadaan fitrah. Dari Abu Hurairah Radiallahuanhu, Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam bersabda:
كُلُّ مَوْلُوْدٍ يُوْلَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ
"Setiap anak yang lahir dilahirkan di atas fitrah, maka kedua orang tuanya lah yang menjadikannya Yahudi, Majusi, atau Nasrani." (HR. Muslim 4803)
Selain itu anak juga lebih banyak menghabiskan waktu bersama orang tua dirumah dibandingkan menghabiskan bersama gurunya di kelas. Apalagi bagi mereka yang masih di bawah 5 tahun, maka tentu saja di sela-sela waktu tersebut orangtua tidak boleh mengabaikannya. Tetapkanlah pola asuh pada anak yang baik sejak dini.
Alhamdulillah akhirnya usai sudah sharing dari kami tentang pola asuh orang tua terhadap perilaku anak. Sharing ini berdasarkan dalil-dalil yang ada di kitab dokter Khalid Asy Syantut dalam judul, Tarbiyatul aulad fil ahadits Asy-Syarif. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Posting Komentar untuk "Pola Asuh Orang Tua Terhadap Perilaku Anak yang Baik"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran