Kumpulan Hadits Tentang Mendidik Anak Beserta Artinya
Hadits Tentang Mendidik Anak- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Teman-teman jika biasanya abanaonline.com membahas tentang panduan-panduan mendidik anak, cara mengajar di kelas, metode Tahfidz Al Quran atau kisah-kisah, maka di hari libur ini kami ingin menulis pembahasan yang ringan dan sederhana. Yaitu kumpulan hadits mendidik anak usia dini.
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam Islam sangat memperhatikan pendidikan khususnya untuk anak usia dini, bahkan ayat pertama kali turun membahas tentang pendidikan, membaca (Al-Alaq) dan menulis (Al-Qalam). Sehingga banyak sekali hadits-hadits yang membahas tentang pendidikan anak.
Mulai dari hadits tentang mengajarkan shalat, hadits kasih sayang pada anak, hadits tentang menghukum anak dan masih banyak lagi lainnya yang Insyaallah akan ditulis di pembahasan ini. Dengan begitu sebagai generasi muslim sejati harus mengacu kepada konsep yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Mutlak tidak boleh ditawar, ia terbukti telah melahirkan generasi terbaik (generasi sahabat).
Apa saja hadits nabi yang membahas pendidikan anak?
Hadits mendidik anak sangatlah banyak, tapi di sini kami merangkum permasalahan-permasalahan yang sangat penting dalam mendidik.
Dari Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma, nabi bersabda: "Kalian semua adalah pemimpin, dan masing masing kalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya." [HR. al-Bukhari no. 893, 5188, 5200 dan Muslim no. 1829]
Hadits pendidikan anak usia dini terkait shalat diriwayatkan oleh Amar bin Syu'aib:
Artinya: "Dari Amar bin Syu'aib, dari ayahnya dari kakeknya radiyallahuanhu ia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wassalam Bersabda: "Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)". [HR.Abu Daud (no. 495) dalam kitab sholat, Ahmad (II/180, 187) dengan sanad hasan]
Hadits mendidik anak perempuan diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahuanha, ia berkata,
"Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa 2 anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Kemudian aku berikan sebuah kurma tersebut padanya. Wanita tersebut menerima kurmanya dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya.
Lalu wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shalallahualaihi wasallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka (H.R Muslim 2629)
Dari sahabat Anas bin Malik, nabi bersabda:
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
Dalam mendidik anak menurut Islam orang tua dilarang berbohong meski main-main:
"Sesungguhnya kebohongan itu tidak pantas dilakukan dengan sungguh-sungguh ataupun main-main. Dan juga seorang ayah berjanji kepada anaknya kemudian janji itu tidak dipenuhi" (HR. Al Hakim)
"Barangsiapa yang berkata kepada anak kecil "kemarilah" -ambilah ini- akan tetapi dia tidak memberikannya, maka sungguh perbuatan itu termasuk dusta" (HR. Ahmad)
Memang menghukum anak diperbolehkan, malah seorang ayah atau ibu boleh memukulnya di kondisi tertentu. Namun para orang tua sebaiknya tidak melupakan untuk memberi kasih sayang padanya.
Hadits mendidik anak dengan kasih sayang di riwayatkan oleh Aisyah radiyallahuanha, beliau berkata :
Datang seorang arab badui kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Apakah kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium mereka". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari hatimu (HR Al-Bukhari no 5998 dan Muslim no 2317)
Hadits lain diriwayatkan oleh sahabat nabi, Abu Hurairah radiyallahuanhu:
"Nabi shallallahualaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro' berkata, "Aku memiliki 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium" Maka Rasulullah shallallahualaihi wasallampun melihat kepada Al-Aqro lalu nabi berkata, "Barangsiapa yang tidak merahmati atau menyayangi maka ia tidak akan dirahmati" (HR Al-Bukhari no 5997 dan Muslim no 2318)
Pandangan orang tua terhadap mendidik anak hari ini harus sepenuhnya dengan kasih sayang dan tidak boleh memukul atau memarahi sebab dianggap sebagai kekerasan. Padahal Islam sendiri adalah agama yang tengah-tengah. Dalam keadaan tertentu kita boleh memukul atau bahkan Nabi Muhammad memerintahkan untuk menggantung cambuk di atap rumahnya.
Baca: cara mengatasi anak nakal yang baik dan benar
Sebagaimana hadits di no 2. Dari Amar bin Syuaib, nabi bersabda:
Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)". (HR.Abu Daud (no. 495)
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:
Gantungkanlah cambuk di tempat yang mudah dilihat anggota keluarga (anak anak), karena demikian ini merupakan pendidikan bagi mereka. (HR. Ath-Thabarani Al-Mu'jamul Kabir no. 10671, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1447)
Tapi ingat dalam menghukum ada aturan dan batasannya. Silahkan baca cara menghukum anak yang benar dan mendidik di situs ini.
Di zamannya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah mendidik atau menasehati seorang anak saat hendak makan. Dari Umar bin Abi Salamah, nabi bersabda:
Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari no. 5376, Muslim no. 2022)
Itulah hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang membahas tentang pendidikan anak usia dini. Sebenarnya masih banyak sekali hadits-hadits lainnya. Insya Allah akan diupdate di lain waktu biar lebih lengkap. Bila ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar. Syukran. [Referensi, tarbiyaatul aulad, Dr. Khalid Syantut]
Seperti yang sudah kita ketahui bahwa dalam Islam sangat memperhatikan pendidikan khususnya untuk anak usia dini, bahkan ayat pertama kali turun membahas tentang pendidikan, membaca (Al-Alaq) dan menulis (Al-Qalam). Sehingga banyak sekali hadits-hadits yang membahas tentang pendidikan anak.
Mulai dari hadits tentang mengajarkan shalat, hadits kasih sayang pada anak, hadits tentang menghukum anak dan masih banyak lagi lainnya yang Insyaallah akan ditulis di pembahasan ini. Dengan begitu sebagai generasi muslim sejati harus mengacu kepada konsep yang diajarkan oleh Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Mutlak tidak boleh ditawar, ia terbukti telah melahirkan generasi terbaik (generasi sahabat).
Apa saja hadits nabi yang membahas pendidikan anak?
Hadits Tentang Mendidik Anak Dalam Islam
Hadits mendidik anak sangatlah banyak, tapi di sini kami merangkum permasalahan-permasalahan yang sangat penting dalam mendidik.
1. Hadits Kewajiban Orang Tua Terhadap Pendidikan Anak
Pertama terkait dengan kewajiban orangtua untuk mendidik anak. Hadits ini diriwayatkan oleh Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma:
عن عبد الله بن عمر رضي الله عنهما عن النبي صلى الله عليه وسلم قال: (أَلَا كُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، فَالْأَمِيرُ الَّذِي عَلَى النَّاسِ رَاعٍ، وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ، وَالرَّجُلُ رَاعٍ عَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ، وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُمْ، وَالْمَرْأَةُ رَاعِيَةٌ عَلَى بَيْتِ بَعْلِهَا وَوَلَدِهِ، وَهِيَ مَسْئُولَةٌ عَنْهُمْ، وَالْعَبْدُ رَاعٍ عَلَى مَالِ سَيِّدِهِ وَهُوَ مَسْئُولٌ عَنْهُ، أَلَا فَكُلُّكُمْ رَاعٍ، وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ) متفق عليه
Dari Abdullah bin Umar radiyallahuanhuma, nabi bersabda: "Kalian semua adalah pemimpin, dan masing masing kalian bertanggung jawab atas orang yang dipimpinnya. Seorang Amir (raja) adalah pemimpin, seorang suami pun pemimpin atas keluarganya, dan isteri juga pemimpin bagi rumah suaminya dan anak-anaknya. Kamu sekalian adalah pemimpin dan kamu sekalian akan diminta pertanggungjawabannya atas kepemimpinannya." [HR. al-Bukhari no. 893, 5188, 5200 dan Muslim no. 1829]
2. Hadits Tentang Mendidik Anak untuk Shalat Usia 7 Tahun
Hadits pendidikan anak usia dini terkait shalat diriwayatkan oleh Amar bin Syu'aib:
عَنْ عَمْرِو بْنِ شُعَيْبٍ عَنْ أَبِيهِ عَنْ جَدِّهِ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Artinya: "Dari Amar bin Syu'aib, dari ayahnya dari kakeknya radiyallahuanhu ia berkata: Rasulullah shalallahu alaihi wassalam Bersabda: "Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)". [HR.Abu Daud (no. 495) dalam kitab sholat, Ahmad (II/180, 187) dengan sanad hasan]
3. Hadits Tentang Mendidik Anak Perempuan Mendapat Janji Surga
Hadits mendidik anak perempuan diriwayatkan dari Aisyah radhiyallahuanha, ia berkata,
جَاءَتْنِى امْرَأَةٌ وَمَعَهَا ابْنَتَانِ لَهَا فَسَأَلَتْنِى فَلَمْ تَجِدْ عِنْدِى شَيْئًا غَيْرَ تَمْرَةٍ وَاحِدَةٍ فَأَعْطَيْتُهَا إِيَّاهَا فَأَخَذَتْهَا فَقَسَمَتْهَا بَيْنَ ابْنَتَيْهَا وَلَمْ تَأْكُلْ مِنْهَا شَيْئًا ثُمَّ قَامَتْ فَخَرَجَتْ وَابْنَتَاهَا فَدَخَلَ عَلَىَّ النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- فَحَدَّثْتُهُ حَدِيثَهَا فَقَالَ النَّبِىُّ-صلى الله عليه وسلم- « مَنِ ابْتُلِىَ مِنَ الْبَنَاتِ بِشَىْءٍ فَأَحْسَنَ إِلَيْهِنَّ كُنَّ لَهُ سِتْرًا مِنَ النَّارِ
"Ada seorang wanita yang datang menemuiku dengan membawa 2 anak perempuannya. Dia meminta-minta kepadaku, namun aku tidak mempunyai apapun kecuali satu buah kurma. Kemudian aku berikan sebuah kurma tersebut padanya. Wanita tersebut menerima kurmanya dan membaginya menjadi dua untuk diberikan kepada kedua anaknya, sementara dia sendiri tidak ikut memakannya.
Lalu wanita itu bangkit dan keluar bersama anaknya. Setelah itu Nabi shalallahualaihi wasallam datang dan aku ceritakan peristiwa tadi kepada beliau, maka Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: "Barangsiapa yang diuji dengan anak-anak perempuan, kemudia dia berbuat baik kepada mereka, maka anak-anak perempuan tersebut akan menjadi penghalang dari siksa api neraka (H.R Muslim 2629)
Dari sahabat Anas bin Malik, nabi bersabda:
مَنْ عَالَ جَارِيَتَيْنِ حَتَّى تَبْلُغَا جَاءَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ أَنَا وَهُوَ وَضَمَّ أَصَابِعَهُ
"Barangsiapa yang mengayomi dua anak perempuan hingga dewasa maka ia akan datang pada hari kiamat bersamaku" (Anas bin Malik berkata : Nabi menggabungkan jari-jari jemari beliau). (HR Muslim 2631)
4. Hadits Larangan Berbohong pada Anak Meski Main-Main
Dalam mendidik anak menurut Islam orang tua dilarang berbohong meski main-main:
إن الكذب لا يصلح منه جد ولا هزل ، ولا أن يعد الرجل ابنه ثم لا ينجز له
"Sesungguhnya kebohongan itu tidak pantas dilakukan dengan sungguh-sungguh ataupun main-main. Dan juga seorang ayah berjanji kepada anaknya kemudian janji itu tidak dipenuhi" (HR. Al Hakim)
قال النبي صلى الله عليه وسلم: من قال لصبي: تعال هاك: .. ثم لم يعطه شيئا فهي كذبة
"Barangsiapa yang berkata kepada anak kecil "kemarilah" -ambilah ini- akan tetapi dia tidak memberikannya, maka sungguh perbuatan itu termasuk dusta" (HR. Ahmad)
5. Mendidik Anak Dengan Kasih Sayang
Memang menghukum anak diperbolehkan, malah seorang ayah atau ibu boleh memukulnya di kondisi tertentu. Namun para orang tua sebaiknya tidak melupakan untuk memberi kasih sayang padanya.
Hadits mendidik anak dengan kasih sayang di riwayatkan oleh Aisyah radiyallahuanha, beliau berkata :
جَاءَ أَعْرَابِى إِلَى النَّبِى صلى الله عليه وسلم فَقَالَ : تُقَبِّلُونَ الصِّبْيَانَ ، فَمَا نُقَبِّلُهُمْ ، فَقَالَ النَّبِى صلى الله عليه وسلم أَوَأَمْلِكُ لَكَ أَنْ نَزَعَ اللَّهُ مِنْ قَلْبِكَ الرَّحْمَةَ
Datang seorang arab badui kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam lalu berkata, "Apakah kalian mencium anak-anak laki-laki?, kami tidak mencium mereka". Maka Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Aku tidak bisa berbuat apa-apa kalau Allah mencabut rasa rahmat/sayang dari hatimu (HR Al-Bukhari no 5998 dan Muslim no 2317)
Hadits lain diriwayatkan oleh sahabat nabi, Abu Hurairah radiyallahuanhu:
قَبَّلَ النَّبِىّ صلى الله عليه وسلم الْحَسَنَ بْنَ عَلِىٍّ ، وَعِنْدَهُ الأقْرَعُ بْنُ حَابِسٍ التَّمِيمِىُّ جَالِسًا ، فَقَالَ الأقْرَعُ : إِنَّ لِى عَشَرَةً مِنَ الْوَلَدِ مَا قَبَّلْتُ مِنْهُمْ أَحَدًا ، فَنَظَرَ إِلَيْهِ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم، ثُمَّ قَالَ : مَنْ لا يَرْحَمُ لا يُرْحَمُ
"Nabi shallallahualaihi wa sallam mencium Al-Hasan bin Ali, dan di sisi Nabi ada Al-Aqro bin Haabis At-Tamimiy yang sedang duduk. Maka Al-Aqro' berkata, "Aku memiliki 10 orang anak, tidak seorangpun dari mereka yang pernah kucium" Maka Rasulullah shallallahualaihi wasallampun melihat kepada Al-Aqro lalu nabi berkata, "Barangsiapa yang tidak merahmati atau menyayangi maka ia tidak akan dirahmati" (HR Al-Bukhari no 5997 dan Muslim no 2318)
6. Hadits Tentang Menghukum Anak Memukul dan Menggantungkan Cambuk
Pandangan orang tua terhadap mendidik anak hari ini harus sepenuhnya dengan kasih sayang dan tidak boleh memukul atau memarahi sebab dianggap sebagai kekerasan. Padahal Islam sendiri adalah agama yang tengah-tengah. Dalam keadaan tertentu kita boleh memukul atau bahkan Nabi Muhammad memerintahkan untuk menggantung cambuk di atap rumahnya.
Baca: cara mengatasi anak nakal yang baik dan benar
Sebagaimana hadits di no 2. Dari Amar bin Syuaib, nabi bersabda:
قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّه عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مُرُوا أَوْلادَكُمْ بِالصَّلاةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ سَبْعِ سِنِينَ وَاضْرِبُوهُمْ عَلَيْهَا وَهُمْ أَبْنَاءُ عَشْرٍ وَفَرِّقُوا بَيْنَهُمْ فِي الْمَضَاجِعِ
Perintahlah anak-anakmu mengerjakan salat ketika berusia tujuh tahun, dan pukullah mereka karena meninggalkan salat bila berumur sepuluh tahun, dan pisahlah tempat tidur mereka (laki-laki dan perempuan)". (HR.Abu Daud (no. 495)
Rasulullah shalallahu alaihi wassalam bersabda:
عَلِّقُوا السَّوْطَ حَيْثُ يَرَاهُ أَهْلُ الْبَيْتِ، فَإِنَّهُ لَهُمْ أَدَبٌ
Gantungkanlah cambuk di tempat yang mudah dilihat anggota keluarga (anak anak), karena demikian ini merupakan pendidikan bagi mereka. (HR. Ath-Thabarani Al-Mu'jamul Kabir no. 10671, dihasankan oleh Asy-Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah no. 1447)
Tapi ingat dalam menghukum ada aturan dan batasannya. Silahkan baca cara menghukum anak yang benar dan mendidik di situs ini.
7. Hadits Mendidik Anak Sejak Dini
Di zamannya Rasulullah sallallahu alaihi wasallam pernah mendidik atau menasehati seorang anak saat hendak makan. Dari Umar bin Abi Salamah, nabi bersabda:
عَنْ عُمَرَ بْنِ أَبِي سَلَمَةَ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ادْنُ بُنَيَّ فَسَمِّ اللَّهَ وَكُلْ بِيَمِينِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيكَ
Wahai anak, sebutlah nama Allah, dan makanlah dengan tangan kananmu, serta makanlah yang ada di hadapanmu.” (HR. Bukhari no. 5376, Muslim no. 2022)
Itulah hadits-hadits Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang membahas tentang pendidikan anak usia dini. Sebenarnya masih banyak sekali hadits-hadits lainnya. Insya Allah akan diupdate di lain waktu biar lebih lengkap. Bila ada pertanyaan silahkan tulis di kolom komentar. Syukran. [Referensi, tarbiyaatul aulad, Dr. Khalid Syantut]
8 komentar untuk "Kumpulan Hadits Tentang Mendidik Anak Beserta Artinya"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran