Mudahnya Mengingatkan Anak Setelah Ditanamkan Karakter Iman
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh sudah lama sekali kami tidak memposting artikel. Itu semua karena kesibukan admin di bulan Ramadhan sampai setelah Idul Fitri. Hari ini abanaonline.com akan bercerita sebuah kisah nyata dari seorang ibu dan bapak yang memiliki dua anak laki-laki. Anak pertama berusia 1.7 tahun dan anak kedua berusia satu bulan.
Mereka menceritakan sebuah hasil dari proses penanaman imannya sejak anak pertama lahir sampai di usia sekarang ini. Mereka mengatakan bahwa ternyata anaknya sangat mudah diingatkan hanya dengan menyebut nama Allah dengan sifat-sifatNya. Baiklah untuk lebih lengkapnya silahkan baca kutipan kisah yang penuh pelajaran di bawah ini:
Seperti yang sudah sering ditulis di dalam situs ini. Bahwa urutan pertama pendidikan anak adalah penanaman karakter iman. Metode yang dimiliki Islam ini telah membawa Kemuliaan bagi pengikutnya. Saya tak ragu akan itu semua...
Sejak anak kami lahir, kami selalu menyebutkan nama Allah di setiap peristiwa, baik hujan, malam, angin, petir dan lain-lain. Misalnya, "Nak, lihatlah Allah telah memberi kita air yang melimpah. Tanpa air kita tidak bisa minum nak" Padahal sampai sekarang sebenarnya anak kami belum bisa bicara.
Sambil dibawakan ayat-ayat Allah yang ada di dalam al-Quran dengan disertai penanaman karakter imannya. Pengenalan terhadap Sang Pencipta, pengenalan terhadap makhluk Allah yang mulia seperti malaikat, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan karakter iman lainnya. Malah saat di rumah kakenya (mbahnya), kami selaku orangtua juga mengajak atau mengingatkan pada kakenya agar menanamkan keimanan saat dimomong (diajak main/digendong).
Baca juga: Panduan Menanamkan Iman pada Anak Berdasarkan Wahyu
"Bapak, kalau lihat pohon, si A dikasih tau pak kalau pohon itu Allah yang menumbuhkan" ucapku pada kake anak saya.
Qodarullah, meskipun anak saya belum bisa berbicara tapi kami selaku orangtua sudah merasakan hasil yang luar biasa. Terkadang anak saya menangis dengan kencang karena memegang gunting tapi kami larang. Saat dilarang, kadang dia malah nangis sekeras-kerasnya.
Kami sudah mencoba menenangkan, tapi apa daya anaknya tetap nangis. Akhirnya kami mencoba menenangkan dengan cara iman.
"Nak, kamu menangis tapi nangisnya karena tidak menuruti perintah orangtua. Allah tidak suka, Allah yang Maha Besar bisa marah, mau Surga Allah apa Neraka?" Ucapku.
Spontan anak kami, "Allah" triaknya. Memang sih, anak kami sudah bisa mengucapkan Allah sejak bisa bicara "Abi". Tapi kali ini, dia mengucapkan sambil berhenti menangis.
Yang itu hanyalah sebagian kisah yang kami alami. Tentu saja masih ada kisah lainnya. Semoga lain kali bisa berbagi lagi melalui situs abanaonline.com.
Buat para orang tua, tanamkan terus karakter iman. Jika sedang main air, jangan dilarang tapi berikan nasihat iman bahwa air adalah karunia Allah. Maka dia pun merasa selalu diliputi kenikmatan yang Allah berikan. :) By: Hamba Allah.
Nah itulah sepenggal kisah nyata yang menggambarkan mudahnya mengingatkan anak anak jika sudah ditanamkan keimanan.
Sebenarnya admin juga punya cerita loh. Tapi belum bisa cerita sekarang. Sebagai guru Kutta Al Fatih, kami sudah mengejarkan kurikulum iman sebelum Quran pada anak-anak. Dan kami pun sudah biasa merasakan bagaimana murid kami yang mudah menuruti perintah ustadznya hanya dengan mengingatkan keimanan. Sebab pengenalan tentang Rabbnya sudah menjadi makanan sehari-hari. Semakin kenal dengan Allah maka semakin takut pula kepadaNya. Jika ingin membaca artikel-artikel iman, silakan klik di sini atau klik di sini.
Mereka menceritakan sebuah hasil dari proses penanaman imannya sejak anak pertama lahir sampai di usia sekarang ini. Mereka mengatakan bahwa ternyata anaknya sangat mudah diingatkan hanya dengan menyebut nama Allah dengan sifat-sifatNya. Baiklah untuk lebih lengkapnya silahkan baca kutipan kisah yang penuh pelajaran di bawah ini:
Kisah Nyata: Mudahnya Mengingatkan Anak yang Sudah Ditanamkan Karakter Iman
Seperti yang sudah sering ditulis di dalam situs ini. Bahwa urutan pertama pendidikan anak adalah penanaman karakter iman. Metode yang dimiliki Islam ini telah membawa Kemuliaan bagi pengikutnya. Saya tak ragu akan itu semua...
Sejak anak kami lahir, kami selalu menyebutkan nama Allah di setiap peristiwa, baik hujan, malam, angin, petir dan lain-lain. Misalnya, "Nak, lihatlah Allah telah memberi kita air yang melimpah. Tanpa air kita tidak bisa minum nak" Padahal sampai sekarang sebenarnya anak kami belum bisa bicara.
Sambil dibawakan ayat-ayat Allah yang ada di dalam al-Quran dengan disertai penanaman karakter imannya. Pengenalan terhadap Sang Pencipta, pengenalan terhadap makhluk Allah yang mulia seperti malaikat, Rasulullah shalallahu alaihi wassalam dan karakter iman lainnya. Malah saat di rumah kakenya (mbahnya), kami selaku orangtua juga mengajak atau mengingatkan pada kakenya agar menanamkan keimanan saat dimomong (diajak main/digendong).
Baca juga: Panduan Menanamkan Iman pada Anak Berdasarkan Wahyu
"Bapak, kalau lihat pohon, si A dikasih tau pak kalau pohon itu Allah yang menumbuhkan" ucapku pada kake anak saya.
Qodarullah, meskipun anak saya belum bisa berbicara tapi kami selaku orangtua sudah merasakan hasil yang luar biasa. Terkadang anak saya menangis dengan kencang karena memegang gunting tapi kami larang. Saat dilarang, kadang dia malah nangis sekeras-kerasnya.
Kami sudah mencoba menenangkan, tapi apa daya anaknya tetap nangis. Akhirnya kami mencoba menenangkan dengan cara iman.
"Nak, kamu menangis tapi nangisnya karena tidak menuruti perintah orangtua. Allah tidak suka, Allah yang Maha Besar bisa marah, mau Surga Allah apa Neraka?" Ucapku.
Spontan anak kami, "Allah" triaknya. Memang sih, anak kami sudah bisa mengucapkan Allah sejak bisa bicara "Abi". Tapi kali ini, dia mengucapkan sambil berhenti menangis.
Yang itu hanyalah sebagian kisah yang kami alami. Tentu saja masih ada kisah lainnya. Semoga lain kali bisa berbagi lagi melalui situs abanaonline.com.
Buat para orang tua, tanamkan terus karakter iman. Jika sedang main air, jangan dilarang tapi berikan nasihat iman bahwa air adalah karunia Allah. Maka dia pun merasa selalu diliputi kenikmatan yang Allah berikan. :) By: Hamba Allah.
Nah itulah sepenggal kisah nyata yang menggambarkan mudahnya mengingatkan anak anak jika sudah ditanamkan keimanan.
Sebenarnya admin juga punya cerita loh. Tapi belum bisa cerita sekarang. Sebagai guru Kutta Al Fatih, kami sudah mengejarkan kurikulum iman sebelum Quran pada anak-anak. Dan kami pun sudah biasa merasakan bagaimana murid kami yang mudah menuruti perintah ustadznya hanya dengan mengingatkan keimanan. Sebab pengenalan tentang Rabbnya sudah menjadi makanan sehari-hari. Semakin kenal dengan Allah maka semakin takut pula kepadaNya. Jika ingin membaca artikel-artikel iman, silakan klik di sini atau klik di sini.
Posting Komentar untuk "Mudahnya Mengingatkan Anak Setelah Ditanamkan Karakter Iman"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran