Sepercik Keajaiban di Camping Kuttab Al Fatih Swadaya 1
Kemarin, Kamis/19/10/2017 adalah hari yang berbeda bagi sekolah kami Kuttab Al Fatih Swadaya 1. Aku mandi lebih pagi. Lalu mengambil kunci motor sebagai tanda siap untuk menuju ridha ilahi.
Pagi itu langit begitu cerah memandangi bumi. Udara sedikit dingin menusuk setiap pori-pori. Aku berdiri dan menatap pintu berwarna putih dengan ukuran standar. Sambil menggoyangkan bibir untuk melantunkan doa-doa sebelum meninggalkan persinggahan.
"Breeeeemmmm" kuhidupkan tombol starter motor dan menjalankannya. Sesampai di Kuttab Al Fatih, aku melihat anak-anak begitu riang. Wajah wajah bahagia berbeda dari hari biasa. Bergilir satu demi satu mendatangiku.
"Assalamualaikum, ust" semua murid mengucapkan salam dan mengangkat tangan kanan. Ku balas dengan menyodorkan tanganku agar mereka bisa menggenggam dan menciumnya.
"Wah, semangat sekali Nak" ucapku pada salah satu anak Kuttab Al Fatih.
"Ust ust, kampingnya jam berapa?" tanya salah satu murid. "Iya Ust, kapan berangkat?" satu murid lainnya menyambung pertanyaan.
"Sabar Nak, bentar lagi kok. Nikmati dulu pagi yang cerah ini" jawaku secara singkat.
Setelah itu saya melangkahkan kedua kakiku menuju pintu masuk gedung baru Kuttab Swadaya 1. Saya berjalan pelan sambil mengayunkan kaki kanan dan kiri. Lalu merogoh kantung baju yang di dalamnya ada kertas putih bercoretan tinta hitam "Susunan Acara Mukhayyam Kuttab Al Fatih".
Kertas putih yang sudah agak sedikit kusut tersebut saya bentangkan. Kemudian kubaca di bagian paling atas.
"Wah ini sudah masuk pukul 07.30 dan anak anak juga sudah berkumpul, sepertinya sudah saatnya kami buka acaranya" kataku dalam hati setelah melihat jadwal yang tertulis di susunan acara.
Singkat cerita, sebagai PJ umum camping, saya membuka agenda besar dengan ikrar yang biasa kami lakukan di setiap pagi pukul 07.15 sampai 07.30. Di kesempatan ini, saya banyak menyampaikan potongan-potongan nasihat pada anak-anak.
Pertama saya mengingatkan pentingnya acara ini, kedua tujuan dari acara ini dan ditutup dengan adab-adab perjalanan menuju lokasi perkemahan.
Seperti yang sudah dirapatkan sebelumnya, PJ acara memanggil masing-masing kelompok untuk menuju mobil berangkat secara bersamaan. Namun, saya dan teman-teman panitia inti berangkat terlebih dahulu menggunakan kuda besi berwarna merah.
Tidak lama kemudian, sekitar 20 menit. Akhirnya anak-anak sampai di lokasi camping Alam Wawai. Dengan izin Allah cuaca saat itu sangat bersahabat dengan kami. Dari mulai anak-anak menuju lokasi sampai tiba di lokasi. Cuaca cukup cerah dan menyenangkan. Seolah-olah Matahari sedang menyapa kegembiraan kami.
Melihat cuaca seperti ini, saya langsung memerintahkan anak-anak untuk membawa turun barang-barang menuju lapangan pendirian tenda. Perlahan-lahan ku bawa barang barang perlengkapan panitia bersama mentor dan anak-anak. Lalu diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Setelah mereka semua berkumpul di satu arena perkemahan, tiba saatnya kami memulai acara paling inti. Yaitu penyampaian tema besar dari camping perdana ini beserta tujuan-tujuan yang harus kita capai setelah camping.
Panas menyengat. Rasa lelah yang hebat akibat turun membawa barang-barang dari atas, tidak membuat kami turun semangat. Yang kulihat dari wajah anak-anak adalah wajah yang antusias untuk menunggu agenda agenda selanjutnya dari panitia.
"Naaak, semua berkumpul ke tengah lapangan" teriakku pada mereka yang sedang bersantai di atas lapisan bumi perkemahan. Mendengar teriakanku, santri Kuttab Al Fatih berlari menuju sumber suara dengan sangat riang umpama mendapat mutiara dari karang.
Setelah mereka berbaris rapih, ketua umum langsung memberi sambutan sekaligus menjelaskan tema besarnya. "Meningkatkan Keimanan, Melatih Kemandirian".
Dengan gaya dan intonasi Bung Karno kami sampaikan tema tersebut, lalu dilanjutkan pembacaan tata tertib dan sambutan dari kepala Kuttab Al Fatih Bandar Lampung, Ustadz Adi.
Sinar panas terus menyertai kami, dari mulai awal kami berkumpul sampai akhir acara. Namun apa yang terjadi setelahnya?
Setelah selesai penutupan dan ingin mendirikan tenda, "Biyyyuuuuur" tiba tiba hujan turun deras tanpa kompromi. Tapi meski demikian, hati-hati kami bagaikan daun talas yang tidak takut dengan nikmat dan karunia Allah yang satu ini.
Yang pertama anak anak lakukan adalah menutup tas-tas menggunakan jas hujan supaya barang-barang di dalamnya tidak basah. Setelah itu anak anak menuju Aula.
Dari sini mulai terlihat sepercik keajaiban. Dari mulai panas yang sangat, lalu tiba tiba Allah memberikan rahmat berupa hujan deras. Sedangkan kami saat itu sudah selesai menyampaikan hajatnya (memberi penjelasan tema kamping dan arahan penting).
Setelah berjalan 15 menit hujan menyerang bumi, saya mengarahkan anak-anak untuk berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar acara yang akan dilaksanakan hari tersebut berjalan lancar. Berdoa kepada Allah semoga hujan yang penuh rahmat ini membawa manfaat.
Mendengar intruksi dari kami, anak-anak langsung mengangkat kedua telapak tangannya sejajar dengan muka. Mereka mulai berdoa seperti yang saya ucapkan.
Masya Allah, Laa Haula Wala Quwwata illa Billah. Dari yang awalnya hujan lebat, setelah kami semua berdoa lambat laun hujan mereda. Hingga akhirnya kami bisa kembali melakukan rangkaian acara kamping perdana.
Anak-anak mulai mendirikan tenda bawaan, kemudian lomba memasak menu hidangan makan malam, sholat di tengah lapangan dan murajaah hafalan. Kemudian jalan-jalan malam di tempat yang sudah ditentukan.
Segenap ustadz dan ustadzah bersama dengan anak-anak terus merenungkan betapa besar kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di ujung acara kami terus mereview kembali dan mengambil manfaat dari agenda ini.
Ini bukan kebetulan belaka, semua adalah kehendak dan pertolongan Allah ta'ala. Alhamdulillah rangkaian acara demi acara telah kami lalui. Hingga akhirnya para panitia dan anak-anak kembali dengan selamat.
Sebagai tambahan informasi, Bumi Perkemahan Alam Wawai adalah tempat yang sangat strategis. Kita bisa mentadabburi alam dengan mudah. Dari atas bukit ini terlihat hamparan lautan yang luas, gunung-gunung yang berdiri tegak dan langit dengan gugusan bintang-bintang yang nampak.
Baca juga: Kepemimpinan Santri Kuttab Al Fatih Bak Kumpulan Domba
Di sana juga terdapat banyak tumbuhan-tumbuhan yang bermacam macam, batu-batu besar sebagai tambahan aksesoris bumi perkemahan. Sekian dari kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Abu Zaid Al Amir, guru Al Quran Kuttab Al Fatih Bandar Lampung.
Pagi itu langit begitu cerah memandangi bumi. Udara sedikit dingin menusuk setiap pori-pori. Aku berdiri dan menatap pintu berwarna putih dengan ukuran standar. Sambil menggoyangkan bibir untuk melantunkan doa-doa sebelum meninggalkan persinggahan.
"Breeeeemmmm" kuhidupkan tombol starter motor dan menjalankannya. Sesampai di Kuttab Al Fatih, aku melihat anak-anak begitu riang. Wajah wajah bahagia berbeda dari hari biasa. Bergilir satu demi satu mendatangiku.
"Assalamualaikum, ust" semua murid mengucapkan salam dan mengangkat tangan kanan. Ku balas dengan menyodorkan tanganku agar mereka bisa menggenggam dan menciumnya.
"Wah, semangat sekali Nak" ucapku pada salah satu anak Kuttab Al Fatih.
"Ust ust, kampingnya jam berapa?" tanya salah satu murid. "Iya Ust, kapan berangkat?" satu murid lainnya menyambung pertanyaan.
"Sabar Nak, bentar lagi kok. Nikmati dulu pagi yang cerah ini" jawaku secara singkat.
Setelah itu saya melangkahkan kedua kakiku menuju pintu masuk gedung baru Kuttab Swadaya 1. Saya berjalan pelan sambil mengayunkan kaki kanan dan kiri. Lalu merogoh kantung baju yang di dalamnya ada kertas putih bercoretan tinta hitam "Susunan Acara Mukhayyam Kuttab Al Fatih".
Kertas putih yang sudah agak sedikit kusut tersebut saya bentangkan. Kemudian kubaca di bagian paling atas.
"Wah ini sudah masuk pukul 07.30 dan anak anak juga sudah berkumpul, sepertinya sudah saatnya kami buka acaranya" kataku dalam hati setelah melihat jadwal yang tertulis di susunan acara.
Singkat cerita, sebagai PJ umum camping, saya membuka agenda besar dengan ikrar yang biasa kami lakukan di setiap pagi pukul 07.15 sampai 07.30. Di kesempatan ini, saya banyak menyampaikan potongan-potongan nasihat pada anak-anak.
Pertama saya mengingatkan pentingnya acara ini, kedua tujuan dari acara ini dan ditutup dengan adab-adab perjalanan menuju lokasi perkemahan.
Seperti yang sudah dirapatkan sebelumnya, PJ acara memanggil masing-masing kelompok untuk menuju mobil berangkat secara bersamaan. Namun, saya dan teman-teman panitia inti berangkat terlebih dahulu menggunakan kuda besi berwarna merah.
![]() |
Tata tertib camping |
Tidak lama kemudian, sekitar 20 menit. Akhirnya anak-anak sampai di lokasi camping Alam Wawai. Dengan izin Allah cuaca saat itu sangat bersahabat dengan kami. Dari mulai anak-anak menuju lokasi sampai tiba di lokasi. Cuaca cukup cerah dan menyenangkan. Seolah-olah Matahari sedang menyapa kegembiraan kami.
Melihat cuaca seperti ini, saya langsung memerintahkan anak-anak untuk membawa turun barang-barang menuju lapangan pendirian tenda. Perlahan-lahan ku bawa barang barang perlengkapan panitia bersama mentor dan anak-anak. Lalu diletakkan pada tempat yang sudah ditentukan sebelumnya.
Setelah mereka semua berkumpul di satu arena perkemahan, tiba saatnya kami memulai acara paling inti. Yaitu penyampaian tema besar dari camping perdana ini beserta tujuan-tujuan yang harus kita capai setelah camping.
Panas menyengat. Rasa lelah yang hebat akibat turun membawa barang-barang dari atas, tidak membuat kami turun semangat. Yang kulihat dari wajah anak-anak adalah wajah yang antusias untuk menunggu agenda agenda selanjutnya dari panitia.
"Naaak, semua berkumpul ke tengah lapangan" teriakku pada mereka yang sedang bersantai di atas lapisan bumi perkemahan. Mendengar teriakanku, santri Kuttab Al Fatih berlari menuju sumber suara dengan sangat riang umpama mendapat mutiara dari karang.
![]() |
Anak Kuttab berkumpul di halaman |
Setelah mereka berbaris rapih, ketua umum langsung memberi sambutan sekaligus menjelaskan tema besarnya. "Meningkatkan Keimanan, Melatih Kemandirian".
Dengan gaya dan intonasi Bung Karno kami sampaikan tema tersebut, lalu dilanjutkan pembacaan tata tertib dan sambutan dari kepala Kuttab Al Fatih Bandar Lampung, Ustadz Adi.
Sinar panas terus menyertai kami, dari mulai awal kami berkumpul sampai akhir acara. Namun apa yang terjadi setelahnya?
Setelah selesai penutupan dan ingin mendirikan tenda, "Biyyyuuuuur" tiba tiba hujan turun deras tanpa kompromi. Tapi meski demikian, hati-hati kami bagaikan daun talas yang tidak takut dengan nikmat dan karunia Allah yang satu ini.
Yang pertama anak anak lakukan adalah menutup tas-tas menggunakan jas hujan supaya barang-barang di dalamnya tidak basah. Setelah itu anak anak menuju Aula.
Dari sini mulai terlihat sepercik keajaiban. Dari mulai panas yang sangat, lalu tiba tiba Allah memberikan rahmat berupa hujan deras. Sedangkan kami saat itu sudah selesai menyampaikan hajatnya (memberi penjelasan tema kamping dan arahan penting).
Setelah berjalan 15 menit hujan menyerang bumi, saya mengarahkan anak-anak untuk berdoa kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala agar acara yang akan dilaksanakan hari tersebut berjalan lancar. Berdoa kepada Allah semoga hujan yang penuh rahmat ini membawa manfaat.
![]() |
Anak akan shalat ashar |
Mendengar intruksi dari kami, anak-anak langsung mengangkat kedua telapak tangannya sejajar dengan muka. Mereka mulai berdoa seperti yang saya ucapkan.
Masya Allah, Laa Haula Wala Quwwata illa Billah. Dari yang awalnya hujan lebat, setelah kami semua berdoa lambat laun hujan mereda. Hingga akhirnya kami bisa kembali melakukan rangkaian acara kamping perdana.
![]() |
Lomba masak mentor Ustadz Ibnu |
![]() |
Olah raga pagi dipandu Ustadz Ilmi |
Anak-anak mulai mendirikan tenda bawaan, kemudian lomba memasak menu hidangan makan malam, sholat di tengah lapangan dan murajaah hafalan. Kemudian jalan-jalan malam di tempat yang sudah ditentukan.
Segenap ustadz dan ustadzah bersama dengan anak-anak terus merenungkan betapa besar kuasa Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Di ujung acara kami terus mereview kembali dan mengambil manfaat dari agenda ini.
Ini bukan kebetulan belaka, semua adalah kehendak dan pertolongan Allah ta'ala. Alhamdulillah rangkaian acara demi acara telah kami lalui. Hingga akhirnya para panitia dan anak-anak kembali dengan selamat.
![]() |
Pemandangan Alam wawai, laut terlihat |
Sebagai tambahan informasi, Bumi Perkemahan Alam Wawai adalah tempat yang sangat strategis. Kita bisa mentadabburi alam dengan mudah. Dari atas bukit ini terlihat hamparan lautan yang luas, gunung-gunung yang berdiri tegak dan langit dengan gugusan bintang-bintang yang nampak.
Baca juga: Kepemimpinan Santri Kuttab Al Fatih Bak Kumpulan Domba
Di sana juga terdapat banyak tumbuhan-tumbuhan yang bermacam macam, batu-batu besar sebagai tambahan aksesoris bumi perkemahan. Sekian dari kami. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh. Abu Zaid Al Amir, guru Al Quran Kuttab Al Fatih Bandar Lampung.
Posting Komentar untuk "Sepercik Keajaiban di Camping Kuttab Al Fatih Swadaya 1"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran