Khutbah Gerhana 2019: Pesan Penting Rasulullah di Saat Gerhana
Contoh khutbah gerhana bulan- Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, teks khutbah ini bisa digunakan saat gerhana bulan tepatnya tanggal 28 Juli, dengan judul "Pesan Penting Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam di Saat Gerhana"
Isi khotbah gerhana bulan di bawah ini Insya Allah tergolong singkat agar mengikuti sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
"Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham akan agama). Maka perlamalah shalat dan buat singkatlah khutbah. Karena penjelasan itu bisa mensihir." (HR. Muslim no. 869).
Baiklah di bawah ini contoh khutbah gerhana yang kebetulan akan kami gunakan juga untuk cerahma nanti malam.
Berikut ini contoh khutbah gerhana bulan atau gerhana matahari:
Segala puji bagi Allah ta'ala atas segala karunia rahmat dan nikmat. Solawat serta salam tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam. Malam ini Allah menunjukkan kekuasaanNya dengan peristiwa gerhana bulan.
Isi khutbah shalat gerhana:
Saat nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam- menjumpai gerhana, beliau segera melaksakan shalat bersama para sahabat, sebagaimana sabdanya.
"Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat." (HR. Bukhari)
Setelah shalat gerhana beliau berkhutbah dengan memberikan pesan-pesan penting pada umatnya.
Dari istri nabi Aisyah radhiyallahuanha, Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- bersabda,
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain:
"Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya dengan terjadi gerhana tersebut." (HR. Muslim, no. 901)
Dalam khutbah beliau di atas, nabi memberi pesan kuat kepada kita bahwa peristiwa gerhan matahari maupun gerhana bulan bukan hanya sebatas fenomena alam. Melainkan kekuasaan Allah untuk menakut-nakuti hambaNya. Dialah yang telah mengatur semuanya.
Maka, selayaknya kita semua merasa takut dan khawatir akan adzab Allah ta'ala. Semakin mendekatkan diri kepadaNya.
Dahulu Nabi -shalallahu alaihi wassalam- saja sangat takut, padahal kita semua tahu nabi adalah hamba yang paling dicintai Allah. Dekat dengan Allah dan selalu taat kepadaNya.
Namun, apa yang terjadi dengan sekarang? Kebanyakan manusia hari ini melihat gerhana bulan hanya sebatas ingin menyaksikan peristiwanya dengan membuat album album kenangan. Tanpa ada rasa khawatir akan dosa yang dibuatnya. Tanpa ada rasa khawatir akan Adzab-Nya.
Lalu dalam khotbahnya, nabi juga meluruskan pemahaman mengenai gerhana bulan. Bahwa pristiwa ini bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Juga bukan karena hal hal tahayul lainnya. Namun Allah ingin menunjukkan kekuasaaNya pada manusia.
Nabi juga mengajak hambaNya untuk bertakbir, banyak memuji Allah, banyak berdzikir, banyak beristighfar dan bersedakah.
"Jika melihat gerhana maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah."
Terakhir, Nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam- menutup khutbahnya dengan kalimat,
"Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina.
Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."
Maksudnya kita semua diingatkan agar menjauhi perbuatan zina. Diingatkan agar banyak menangis dan sedikit tertawa.
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Penutup khutbah gerhana:
Ditulis oleh: Abu Zaid untuk persiapan khutbah gerhana bulan di Bandar Lampung. [merangkum dari artikel-artikel Ustadz Abduh Tuwasikal MSC, pernah menjadi guru kami di MTs al-I'tisham dan sekaligus pemilik situs rumaysho.com]
Isi khotbah gerhana bulan di bawah ini Insya Allah tergolong singkat agar mengikuti sabda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
إِنَّ طُولَ صَلاَةِ الرَّجُلِ وَقِصَرَ خُطْبَتِهِ مَئِنَّةٌ مِنْ فِقْهِهِ فَأَطِيلُوا الصَّلاَةَ وَأَقْصِرُوا الْخُطْبَةَ فَإِنَّ مِنَ الْبَيَانِ سِحْراً
"Sesungguhnya panjangnya shalat seseorang dan singkatnya khotbah merupakan tanda kefaqihan dirinya (paham akan agama). Maka perlamalah shalat dan buat singkatlah khutbah. Karena penjelasan itu bisa mensihir." (HR. Muslim no. 869).
Baiklah di bawah ini contoh khutbah gerhana yang kebetulan akan kami gunakan juga untuk cerahma nanti malam.
Khutbah Gerhana Bulan "Pesan Penting dari Rasulullah di Saat Gerhana"
Berikut ini contoh khutbah gerhana bulan atau gerhana matahari:
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي هَدَانَا لِهَذَا وَمَا كُنَّا لِنَهْتَدِيَ لَوْلَا أَنْ هَدَانَا اللَّهُ لَقَدْ جَاءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّ وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ، صَدَقَ وَعْدَهُ، وَنَصَرَ عَبْدَهُ، وَأَعَزَّ جُنْدَهُ، وَهَزَمَ اْلأَحْزَابَ وَحْدَهُ، وَهُوَ الْقَائِلُ سُبْحَانَهُ: يَوْمَ يُسْحَبُونَ فِي النَّارِ عَلَى وُجُوهِهِمْ ذُوقُوا مَسَّ سَقَرَ. إِنَّا كُلَّ شَىْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ. وَمَآأَمْرُنَآ إِلاَّ وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ
وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَهُوَ خَيْرُ الْبَشَرِ، وَصَاحِبُ الْحَوْضِ الْكَوْثَرِ
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ الْمُطَهَّرِ، وَعَلَى مَنْ صَاحَبَهُ وَأَزَرَهُ وَوَقَرَ، وَعَلَى التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ فِيْ كُلِّ أَثَرٍ، إِلَى يَوْمِ الْمَحْشَرِ
أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
Segala puji bagi Allah ta'ala atas segala karunia rahmat dan nikmat. Solawat serta salam tercurahkan kepada baginda nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam. Malam ini Allah menunjukkan kekuasaanNya dengan peristiwa gerhana bulan.
Isi khutbah shalat gerhana:
Saat nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam- menjumpai gerhana, beliau segera melaksakan shalat bersama para sahabat, sebagaimana sabdanya.
فَإِذَا رَأَيْتُمُوهُمَا فَافْزَعُوا إِلَى الصَّلاَةِ
"Jika kalian melihat gerhana tersebut (matahari atau bulan), maka bersegeralah untuk melaksanakan shalat." (HR. Bukhari)
Setelah shalat gerhana beliau berkhutbah dengan memberikan pesan-pesan penting pada umatnya.
Dari istri nabi Aisyah radhiyallahuanha, Rasulullah -shalallahu alaihi wassalam- bersabda,
إن الشَّمس و القَمَر آيتانِ مِنْ آيَاتِ الله لاَ تنْخَسِفَانِ لِمَوتِ أحد. وَلاَ لِحَيَاتِهِ. فَإذَا رَأيتمْ ذلك فَادعُوا الله وَكبروا وَصَلُّوا وَتَصَدَّ قوا
"Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah. Gerhana ini tidak terjadi karena kematian seseorang atau lahirnya seseorang. Jika melihat hal tersebut maka berdo’alah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah." (HR. Bukhari)
Dalam riwayat lain:
إِنَّ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَ لاَ يَكْسِفَانِ لِمَوْتِ أَحَدٍ وَلاَ لِحَيَاتِهِ وَلَكِنَّهُمَا مِنْ آيَاتِ اللَّهِ يُخَوِّفُ اللَّهُ بِهِمَا عِبَادَهُ
"Sesungguhnya ketika tertutup cahaya matahari dan bulan (gerhana) bukanlah sebab karena ada yang mati atau karena ada yang hidup, namun itu adalah tanda kuasa Allah untuk menakut-nakuti hamba-Nya dengan terjadi gerhana tersebut." (HR. Muslim, no. 901)
Dalam khutbah beliau di atas, nabi memberi pesan kuat kepada kita bahwa peristiwa gerhan matahari maupun gerhana bulan bukan hanya sebatas fenomena alam. Melainkan kekuasaan Allah untuk menakut-nakuti hambaNya. Dialah yang telah mengatur semuanya.
Maka, selayaknya kita semua merasa takut dan khawatir akan adzab Allah ta'ala. Semakin mendekatkan diri kepadaNya.
Dahulu Nabi -shalallahu alaihi wassalam- saja sangat takut, padahal kita semua tahu nabi adalah hamba yang paling dicintai Allah. Dekat dengan Allah dan selalu taat kepadaNya.
Namun, apa yang terjadi dengan sekarang? Kebanyakan manusia hari ini melihat gerhana bulan hanya sebatas ingin menyaksikan peristiwanya dengan membuat album album kenangan. Tanpa ada rasa khawatir akan dosa yang dibuatnya. Tanpa ada rasa khawatir akan Adzab-Nya.
Lalu dalam khotbahnya, nabi juga meluruskan pemahaman mengenai gerhana bulan. Bahwa pristiwa ini bukan karena kematian atau kelahiran seseorang. Juga bukan karena hal hal tahayul lainnya. Namun Allah ingin menunjukkan kekuasaaNya pada manusia.
Nabi juga mengajak hambaNya untuk bertakbir, banyak memuji Allah, banyak berdzikir, banyak beristighfar dan bersedakah.
فَإِذَا رَأَيْتُمْ ذَلِكَ فَادْعُوا اللَّهَ وَكَبِّرُوا ، وَصَلُّوا وَتَصَدَّقُوا
"Jika melihat gerhana maka berdoalah kepada Allah, bertakbirlah, kerjakanlah shalat dan bersedekahlah."
Terakhir, Nabi Muhammad -shalallahu alaihi wassalam- menutup khutbahnya dengan kalimat,
يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ ، وَاللَّهِ مَا مِنْ أَحَدٍ أَغْيَرُ مِنَ اللَّهِ أَنْ يَزْنِىَ عَبْدُهُ أَوْ تَزْنِىَ أَمَتُهُ ، يَا أُمَّةَ مُحَمَّدٍ ، وَاللَّهِ لَوْ تَعْلَمُونَ مَا أَعْلَمُ لَضَحِكْتُمْ قَلِيلاً وَلَبَكَيْتُمْ كَثِيرًا
"Wahai umat Muhammad, demi Allah, tidak ada seorang pun yang lebih cemburu daripada Allah karena ada seorang hamba baik laki-laki maupun perempuan yang berzina.
Wahai Umat Muhammad, demi Allah, jika kalian mengetahui yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis."
Maksudnya kita semua diingatkan agar menjauhi perbuatan zina. Diingatkan agar banyak menangis dan sedikit tertawa.
الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ وَجَعَلَ الظُّلُمَاتِ وَالنُّورَ ثُمَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِرَبِّهِمْ يَعْدِلُونَ
Segala puji bagi Allah yang telah menciptakan langit dan bumi serta mengadakan gelap dan terang, namun orang-orang yang kafir mempersekutukan (sesuatu) dengan Tuhan mereka.
Penutup khutbah gerhana:
وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَانِنَا الَّذِيْنَ سَبَقُوْنَا بِالْإِيْمَانِ وَلَا تَجْعَلْ فِيْ قُلُوْبِنَا غِلًّا لِلَّذِيْنَ آمَنُوا رَبَّنَا إِنَّكَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ
اَللَّهُمَّ آمِنَّا فِيْ أَوْطَانِنَا وَأَصْلِحْ أَئِمَّتَنَا وَوُلَاةَ أُمُوْرِنَا وَاجْعَلْ وِلَايَتَنَا فِيْ مَنْ خَافَكَ وَاتَّقَاكَ وَاتَّبَعَ رِضَاكَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ. اَللَّهُمَّ وَفِّقْ وَلِيَّ أَمْرِنَا لِهُدَاكَ وَاجْعَلْ عَمَلَهُ فِيْ رِضَاكَ، وَارْزُقْهُ الْبِطَانَةَ الصَّالِحَةَ النَاصِحَةَ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدَيْنَا وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانَا صِغَارًا
رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا ذُنُوْبَنَا وَإِسْرَافَنَا فِيْ أَمْرِنَا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِيْنَ
رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
وصلى الله على نبينا محمد وعلى اله وصحبه أجمعين
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُونَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ
Ditulis oleh: Abu Zaid untuk persiapan khutbah gerhana bulan di Bandar Lampung. [merangkum dari artikel-artikel Ustadz Abduh Tuwasikal MSC, pernah menjadi guru kami di MTs al-I'tisham dan sekaligus pemilik situs rumaysho.com]
Posting Komentar untuk "Khutbah Gerhana 2019: Pesan Penting Rasulullah di Saat Gerhana"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran