Adab Meludah dan Adab Bersendawa Menurut Islam
Adab meludah dan bersendawa-Melanjutkan pembahasan kemarin tentang adab bersin dan menguap dalam Islam, abanaonline.com di sini akan kembali menulis adab-adab Islam yang nantinya dapat diajarkan pada anak-anak didik kita di sekolah maupun di rumah. Diambil dari referensi yang sama, yaitu Muntaqo al-Adab as sy'ariyyah Majid Saud Al Ausan (Darul Haq, Adab dan Akhlak Islam Panduan Praktis dan Lengkap).
Sesungguhnya perkara yang harus dikerjakan seorang muslim adalah memperhatikan dan mengamalkan adab adab atau keseharian Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Termasuk masalah sepele seperti meludah. Sebab kedudukan seorang muslim diukur dengan sikap ittiba kepada nabi. Semakin banyak melaksanakan sunnah, maka semakin tinggi pula kedudukannya di sisi Allah.
Ludah sendiri merupakan cairan yang keluar dari mulut. Pada dasarnya mulut manusia bersifat suci dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menjadikannya najis. Namun sebagai seorang muslim yang baik, kita harus memperhatikan bagaimana cara mengeluarkan ludah yang dianggap jorok oleh banyak orang.
Apabila kita ingin meludah dianjurkan untuk mengarahkan ke sebelah kiri. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang cukup panjang,
Langsung saja artinya, "Apakah salah seorang dari kalian merasa senang diludahi (oleh orang yang salat) pada wajahnya? Sesungguhnya salah seorang dari kalian apabila menghadap kiblat, maka pada hakikatnya dia menghadap Rabbnya Azza Wa Jalla. Sementara para malaikat berada di sebelah kanannya. Oleh sebab itu janganlah dia meludah ke arah kanannya dan jangan pula ke arah kiblatnya. Namun hendaklah dia meludah ke arah kirinya atau ke bawah kakinya. Lalu jika perkaranya memang harus segera dilakukan maka hendaklah dia meludah seperti ini, (yakni pada bajunya)" [Lihat Shahih al-Jami' no. 2661]
Hadits di atas menggambarkan keadaan saat sedang solat. Namun sebaiknya juga dilakukan meski tidak dalam keadaan solat. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq dari Ibnu Masud bahwa dirinya tidak menyukai mengeluarkan ludah ke arah kanan meski ia tidak dalam keadaan shalat.
Maksud meludah saat berkendara adalah dia mengeluarkan ludah ke jalan raya ketika sedang mengendarai motor atau mobil. Cara seperti ini tidak layak dilakukan oleh seorang muslim. Walaupun sebenarnya tidak ada hukum yang melarang seorang meludah saat berada di atas kendaraan, akan tetapi perbuatan ini bisa menjerumuskan ke dalam perbuatan dzalim dan menyakiti orang lain.
Sebab ludah yang keluar dari kendaraan akan tertiup angin dan mengenai orang yang berada di belakangnya. Sehingga menyakiti hati orang lain. Dari Abu Hurairah Radhyallahuanhu ia berkata, Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam bersabda,
Artinya "Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. [HR. Muslim (no. 2564)]
Meski tidak ada satu nash yang melarang meludah di jalan. Tapi perilaku seperti itu merupakan perbuatan yang tidak patut dan dapat mengganggu orang lain. Oleh sebab itu, jika memang kita terpaksa meludah di jalan. Sebaiknya membersihkan atau menghilangkan dengan debu. Agar orang lain yang melewati jalan tersebut tidak terganggu atau menginjaknya.
Itulah ketiga adab meludah. Selanjutnya adalah adab adab bersendawa.
Apa itu sendawa atau bersendawa? Bersendawa merupakan keluarnya suara dari mulut sebagai hasil atas rasa kenyang yang dimiliki seseorang. Umumnya sendawa ini bersifat bau tak sedap. Maka dari itu kita pun harus menjaga adab adab yang baik dalam Islam terkait masalah sendawa ini.
Ulama berpendapat bahwa bersendawa di depan orang orang hukumnya makruh. Hal itu berdasarkan sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
Artinya, "Tahanlah sendawa mu dari kami. Karena sesungguhnya orang yang paling banyak kenyangnya di antara mereka di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya pada hari kiamat." [HR. At-Tirmidzi, Dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Silsilah ash-Shahihain, 1/343]
Terkadang setelah memakan jenis makanan yang baunya sangat menyengat, akan mengeluarkan sendawa yang sangat menyengat pula. Misalnya setelah makan bawang sendawa kita akan mengeluarkan bau bawang menyengat. Oleh sebab itu setelah mengkonsumsi makanan tersebut, diusahakan untuk menghilangkannya dengan cara menyikat gigi.
Sebagian para dokter menyebutkan untuk mengobati kebiasaan bersendawa bisa dengan jintan, za'tar(origanum syriacum) atau daun mint (peppermint thea). Cara dengan mengunyahnya atau meminum airnya. Silahkan kalau mau mencobanya.
Tidak ada dalil yang menunjukkan adanya ucapan doa bagi orang-orang yang bersendawa. Inilah sebabnya Imam Ibnu Muflih berkata, "Orang yang bersendawa tidak diucapkan dengan doa apapun". Namun Ibnu Aqil dan lainnya menganjurkan agar menjawab, [هَنِيئًا مَرِيئًا] Bagi orang yang bersendawa jika yang bersangkutan mengucapkan "Alhamdulillah". Dan Ibnu Muflih menekankan lagi bahwa tidak ada sunnah dalam hal itu.
Bau sendawa yang keluar dari mulut kalian bisa mengganggu orang yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu sebagian dari adab bersendawa adalah mengangkat kepalanya ke atas agar udaranya hilang. Sebagaimana dalam fatwa Syaikh Ibnu Aqil, 2/214, "Jika orang mau bersendawa, sebaiknya ia angkat kepalanya ke atas supaya tidak keluar bau mulut yang mengganggu orang lain"
Abdullah bin Aqil menyatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan menurut riwayat Abu Tholib, "Jika ada orang bersendawa ketika salat, sebaiknya ia mengangkat kepalanya ke atas sehingga udaranya hilang". Karena jika tidak, akan mengganggu orang di sekitarnya karena bau mulutnya. Lalu Beliau mengatakan, "Ini bagian dari adab".
Itulah adab adab meludah dan bersendawa menurut Islam yang bisa kalian ajarkan pada anak-anak di rumah atau murid-murid di sekolah. Semoga bermanfaat bagi diri kami pribadi dan teman-teman yang membacanya.
Adab Meludah dalam Islam
Sesungguhnya perkara yang harus dikerjakan seorang muslim adalah memperhatikan dan mengamalkan adab adab atau keseharian Rasulullah shalallahu alaihi wassalam. Termasuk masalah sepele seperti meludah. Sebab kedudukan seorang muslim diukur dengan sikap ittiba kepada nabi. Semakin banyak melaksanakan sunnah, maka semakin tinggi pula kedudukannya di sisi Allah.
Ludah sendiri merupakan cairan yang keluar dari mulut. Pada dasarnya mulut manusia bersifat suci dan tidak ada sesuatu pun yang dapat menjadikannya najis. Namun sebagai seorang muslim yang baik, kita harus memperhatikan bagaimana cara mengeluarkan ludah yang dianggap jorok oleh banyak orang.
1. Hendaknya Meludah ke Sebelah Kiri
Apabila kita ingin meludah dianjurkan untuk mengarahkan ke sebelah kiri. Hal ini berdasarkan sabda Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam yang cukup panjang,
Langsung saja artinya, "Apakah salah seorang dari kalian merasa senang diludahi (oleh orang yang salat) pada wajahnya? Sesungguhnya salah seorang dari kalian apabila menghadap kiblat, maka pada hakikatnya dia menghadap Rabbnya Azza Wa Jalla. Sementara para malaikat berada di sebelah kanannya. Oleh sebab itu janganlah dia meludah ke arah kanannya dan jangan pula ke arah kiblatnya. Namun hendaklah dia meludah ke arah kirinya atau ke bawah kakinya. Lalu jika perkaranya memang harus segera dilakukan maka hendaklah dia meludah seperti ini, (yakni pada bajunya)" [Lihat Shahih al-Jami' no. 2661]
Hadits di atas menggambarkan keadaan saat sedang solat. Namun sebaiknya juga dilakukan meski tidak dalam keadaan solat. Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abdurrazaq dari Ibnu Masud bahwa dirinya tidak menyukai mengeluarkan ludah ke arah kanan meski ia tidak dalam keadaan shalat.
Dari Muadz bin Jabal berkata, "Aku tidak pernah meludah ke sebelah kananku sejak keislamanku."
2. Jangan Meludah Saat Berkendara
Maksud meludah saat berkendara adalah dia mengeluarkan ludah ke jalan raya ketika sedang mengendarai motor atau mobil. Cara seperti ini tidak layak dilakukan oleh seorang muslim. Walaupun sebenarnya tidak ada hukum yang melarang seorang meludah saat berada di atas kendaraan, akan tetapi perbuatan ini bisa menjerumuskan ke dalam perbuatan dzalim dan menyakiti orang lain.
Sebab ludah yang keluar dari kendaraan akan tertiup angin dan mengenai orang yang berada di belakangnya. Sehingga menyakiti hati orang lain. Dari Abu Hurairah Radhyallahuanhu ia berkata, Rasûlullâh shallallahu alaihi wasallam bersabda,
عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : لاَ تَحَاسَدُوْا ، وَلاَ تَنَاجَشُوْا ، وَلاَ تَبَاغَضُوْا ، وَلاَ تَدَابَرُوْا اَلْـمُسْلِمُ أَخُوْ الْـمُسْلِمِ ، لاَ يَظْلِمُهُ ، وَلاَ يَخْذُلُهُ ، وَلاَ يَحْقِرُهُ
Artinya "Kalian jangan saling mendengki, jangan saling najasy, jangan saling membenci, jangan saling membelakangi! Seorang muslim itu adalah saudara bagi muslim yang lain, maka ia tidak boleh menzhaliminya, menelantarkannya, dan menghinakannya. [HR. Muslim (no. 2564)]
3. Membersihkan Ludah di Jalan
Meski tidak ada satu nash yang melarang meludah di jalan. Tapi perilaku seperti itu merupakan perbuatan yang tidak patut dan dapat mengganggu orang lain. Oleh sebab itu, jika memang kita terpaksa meludah di jalan. Sebaiknya membersihkan atau menghilangkan dengan debu. Agar orang lain yang melewati jalan tersebut tidak terganggu atau menginjaknya.
Itulah ketiga adab meludah. Selanjutnya adalah adab adab bersendawa.
Adab Bersendawa Menurut Islam
Apa itu sendawa atau bersendawa? Bersendawa merupakan keluarnya suara dari mulut sebagai hasil atas rasa kenyang yang dimiliki seseorang. Umumnya sendawa ini bersifat bau tak sedap. Maka dari itu kita pun harus menjaga adab adab yang baik dalam Islam terkait masalah sendawa ini.
1. Jangan Bersendawa di Hadapan Orang Orang
Ulama berpendapat bahwa bersendawa di depan orang orang hukumnya makruh. Hal itu berdasarkan sabda rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
Artinya, "Tahanlah sendawa mu dari kami. Karena sesungguhnya orang yang paling banyak kenyangnya di antara mereka di dunia adalah orang yang paling panjang laparnya pada hari kiamat." [HR. At-Tirmidzi, Dishahihkan oleh al-Albani dalam kitab Silsilah ash-Shahihain, 1/343]
2. Hendaknya Berusaha Menghilangkan Bau Sendawanya
Terkadang setelah memakan jenis makanan yang baunya sangat menyengat, akan mengeluarkan sendawa yang sangat menyengat pula. Misalnya setelah makan bawang sendawa kita akan mengeluarkan bau bawang menyengat. Oleh sebab itu setelah mengkonsumsi makanan tersebut, diusahakan untuk menghilangkannya dengan cara menyikat gigi.
Sebagian para dokter menyebutkan untuk mengobati kebiasaan bersendawa bisa dengan jintan, za'tar(origanum syriacum) atau daun mint (peppermint thea). Cara dengan mengunyahnya atau meminum airnya. Silahkan kalau mau mencobanya.
3. Tidak Ada Doa Khusus Bersendawa Dari Nabi
Tidak ada dalil yang menunjukkan adanya ucapan doa bagi orang-orang yang bersendawa. Inilah sebabnya Imam Ibnu Muflih berkata, "Orang yang bersendawa tidak diucapkan dengan doa apapun". Namun Ibnu Aqil dan lainnya menganjurkan agar menjawab, [هَنِيئًا مَرِيئًا] Bagi orang yang bersendawa jika yang bersangkutan mengucapkan "Alhamdulillah". Dan Ibnu Muflih menekankan lagi bahwa tidak ada sunnah dalam hal itu.
4. Mengangkat Kepala Saat Bersendawa
Bau sendawa yang keluar dari mulut kalian bisa mengganggu orang yang ada di sekitarnya. Oleh sebab itu sebagian dari adab bersendawa adalah mengangkat kepalanya ke atas agar udaranya hilang. Sebagaimana dalam fatwa Syaikh Ibnu Aqil, 2/214, "Jika orang mau bersendawa, sebaiknya ia angkat kepalanya ke atas supaya tidak keluar bau mulut yang mengganggu orang lain"
Abdullah bin Aqil menyatakan bahwa Imam Ahmad mengatakan menurut riwayat Abu Tholib, "Jika ada orang bersendawa ketika salat, sebaiknya ia mengangkat kepalanya ke atas sehingga udaranya hilang". Karena jika tidak, akan mengganggu orang di sekitarnya karena bau mulutnya. Lalu Beliau mengatakan, "Ini bagian dari adab".
Itulah adab adab meludah dan bersendawa menurut Islam yang bisa kalian ajarkan pada anak-anak di rumah atau murid-murid di sekolah. Semoga bermanfaat bagi diri kami pribadi dan teman-teman yang membacanya.
Posting Komentar untuk "Adab Meludah dan Adab Bersendawa Menurut Islam"
Tulis komentar di sini dan centang tombol "Notify me" atau "Ingatkan kami" agar Antum bisa melihat balasannya. Syukran