Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kultum Tentang Taubat Singkat dan Pendek Disertai Dalilnya

Kultum tentang taubat- Beberapa hari lalu abanaonline.com sudah menulis materi kultum singkat tentang kematian. Maka untuk hari ini Insyaallah akan membahas masalah taubat nasuha. Seperti biasanya, kami akan mengulas materi kultum secara singkat dan pendek. Di samping itu juga akan disertai dalil dalilnya yang shahih.

Insyaallah tidak ada kekhawatiran dari isi materi di bawah ini. Sebab kami mengambil referensi dari kitab-kitab ulama atau para asatidz ahulus sunnah wal jamaah. Semoga kultum taubat ini dapat memudahkan para dai yang ingin berdakwah di bulan suci Ramadhan.

Kultum Tentang Taubat Singkat Beserta Dalilnya


Kultum Tentang Taubat Singkat Beserta Dalilnya

Demi memudahkan pembaca, kami akan membagi isi materi menjadi tiga bagian. Yang pertama adalah pembukaan, yang kedua adalah isi pidato atau kultum dan yang ketiga adalah penutupan. Sehingga terlihat lebih rapi dan mudah digunakan dalam ceramah-ceramah di bulan Romadhon.

1. Pembukaan Ceramah Tentang Taubat


Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh..

إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ ،َأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَشَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ، أَمَّا بَعْدُ

Segala puji bagi Allah Dialah yang menghidupkan dan mematikan. Dialah yang menutup dan membuka pintu taubat. Dialah yang memiliki hari pembalasan. Dialah raja dari segala raja.

Shalawat serta salam kepada Baginda Nabi Muhammad -shallallahu alaihi wasallam- serta para keluarga, sahabat dan orang-orang yang mengikuti jejak mereka hingga akhir zaman.

2. Isi Kultum Tentang Taubat Nasuha


Ma'asyiral muslimin jamaah salat isya dan tarawih rohimakumullah. Siapakah di antara kita yang tidak pernah bersalah? Siapakah di antara kita yang tidak pernah berbuat dosa di hadapan Allah Ta'ala?

Benar, tentu semua orang pernah melakukan kesalahan dan berbuat dosa. Bahkan orang yang beriman bukanlah orang yang tidak lepas dari dosa, namun orang yang beriman adalah orang yang melakukan dosa kemudian ia ingat kepada Allah dan memohon ampun kepadaNya terhadap dosa-dosa yang pernah ia lakukan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

وَالَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا فَاحِشَةً أَوْ ظَلَمُوا أَنْفُسَهُمْ ذَكَرُوا اللَّهَ فَاسْتَغْفَرُوا لِذُنُوبِهِمْ وَمَنْ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا اللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا عَلَىٰ مَا فَعَلُوا وَهُمْ يَعْلَمُونَ

"Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui. [Qs. Al Imran:135]

Jamaah salat isya dan tarawih yang berbahagia. Ingatlah bahwa Allah selalu membuka pintu taubat kepada hambaNya selama nyawa belum sampai kerongkongan dan sebelum matahari terbit dari barat. Rabb kita adalah Yang Maha Pemurah (Ar-Rahman) dan Yang Maha Menerima Ampun (At-Tawwab).

Renungkanlah saudara, sesungguhnya Allah mencintai orang yang bertobat. Bahkan sebelum perbuatan dosa kita ditulis oleh malaikat pencatat amal buruk, Dia memberikan kesempatan kepada hambaNya untuk bertaubat. Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda,

إِنَّ صَاحِبَ الشِّمَالِ لِيَرْفَعُ الْقَلَمَ سِتَّ سَاعَاتٍ عَنِ الْعَبْدِ الْمُسْلِمِ الْمُخْطِئِ أَوِ الْمُسِيءِ، فَإِنْ نَدِمَ وَاسْتَغْفَرَ اللهَ مِنْهَا أَلْقَاهَا، وَإِلَّا كُتِبَتْ وَاحِدَةً

Artinya: "Sesungguhnya malaikat yang berada di sebelah kiri (pencatat amal buruk) menunda penulisan keburukan selama enam jam dari hamba muslim yang melakukan kesalahan. Apabila hamba tersebut menyesal dan memohon ampun kepada Allah, ia akan melemparkan kesalahan itu. Dan jika tidak, niscaya ditulis satu kesalahan" [HR. ath-Tabrani dan al-Baihaqi, dishahihkan oleh al-Albani]

Renungkanlah saudaraku, betapa Maha Pemurahnya Allah kepada hambaNya sehingga memberikan kesempatan 6 jam setelah melakukan kesalahan untuk bertaubat. Jika demikian janganlah menunda taubatmu.

Al Hasan Al Bashri berkata, "Hati-hati dengan sikap menunda-nunda. Ingat engkau sekarang berada di hari ini, bukan berada di hari besok. Jika besok tiba dan tidak menghampirimu, maka janganlah engkau sesali atas apa yang telah luput darimu pada hari ini."

Namun yang dimaksud taubat di sini adalah taubatan nasuha/taubat yang sebenar-benarnya. Pertama ia menyesal sekali dengan dosa yang telah diperbuat. Lalu dia benar-benar berhenti melakukan dosa tersebut. Kemudian berniat tidak akan mengulanginya lagi. Jika ia memiliki hak kepada orang lain, maka dia berniat untuk mengembalikan haknya. Itulah syarat-syarat taubat nasuha.

Apabila semua sudah dilakukan, tinggallah mengakui kelemahan di hadapan Allah dan memperbanyak amal amal kebaikan atau amal shaleh. Sebab amal amal kebaikan akan menghapuskan kesalahan-kesalahan yang lalu sebagaimana amalan puasa dan amalan shalat tarawih.

Ma'asyiral muslimin rahimakumullah. Sebelum kami menutup kultum pada malam hari ini. Kami akan menyampaikan kabar gembira bagi orang-orang yang bertaubat. Yaitu Barang siapa yang melakukan segala kesalahan apabila ia bertobat, niscaya akan digantikan menjadi kebaikan. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman,

إِلَّا مَنْ تَابَ وَآمَنَ وَعَمِلَ عَمَلًا صَالِحًا فَأُولَٰئِكَ يُبَدِّلُ اللَّهُ سَيِّئَاتِهِمْ حَسَنَاتٍ ۗ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا رَحِيمًا

Kecuali orang-orang yang bertaubat, beriman dan mengerjakan amal saleh; maka itu kejahatan mereka diganti Allah dengan kebajikan. Dan adalah Allah maha Pengampun lagi Maha Penyayang. [Qs. Al-Furqan: 70]

وَمَنْ تَابَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَإِنَّهُ يَتُوبُ إِلَى اللَّهِ مَتَابًا

Dan orang-orang yang bertaubat dan mengerjakan amal saleh, maka sesungguhnya dia bertaubat kepada Allah dengan taubat yang sebenar-benarnya. [Qs. Al-Furqan: 71]

Maka wahai saudaraku, tidak ada alasan lagi untuk menunda-nunda taubat dan mengakui kelemahan di hadapan Allah. Meskipun dahulu kita memiliki dosa yang sangat banyak. Banyak sekali. Tapi ketahuilah bahwasannya taubat menutup dosa-dosa sebelumnya. Seperti yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah dalam kitabnya,

التَّائِبُ مِن الذَّنْبِ كَمَنْ لاَ ذَنْبَ لَهُ

"Orang yang bertaubat dari dosa, seperti orang yang tidak mempunyai dosa." [HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi]

3. Penutupan


Demikianlah tema kultum malam hari ini. Semoga kultum taubat malam ini dapat menambah keimanan, membuka pintu taubat bagi kaum muslimin dan terus istiqomah dalam menjalankan ibadah di bulan Ramadhan ini.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَآئِرِ الْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهٗ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

Alhamdulillah selesai juga materi kultum atau kuliah tujuh menit tentang taubat nasuha. Tulisan ini merujuk kepada kitab, Ad-Din An-Nasihah, Abdurrahman bin Abdullah As-Sanad, edisi Indo: Himpunan Materi Kultum, Darul Haq Februari 2015 dan situs rumaysho.com. Baca juga kumpulan materi kultum di situs ini.

Posting Komentar untuk "Kultum Tentang Taubat Singkat dan Pendek Disertai Dalilnya"