Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Widget Atas Posting

Kultum Ramadhan: Menjadi Orang yang Bermartabat dan Berkarakter saat Berpuasa

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh- Puasa merupakan salah satu ibadah yang wajib dilakukan oleh umat muslim di seluruh dunia selama bulan Ramadhan. Selain sebagai bentuk pengabdian kepada Allah SWT, puasa juga memiliki tujuan untuk membentuk karakter dan meningkatkan martabat manusia. Dalam kultum Ramadhan kali ini, kita akan membahas tentang bagaimana menjadi orang yang bermartabat dan berkarakter saat berpuasa.

Kultum Ramadhan: Menjadi Orang yang Bermartabat dan Berkarakter saat Berpuasa

Sebagai manusia, kita memiliki fitrah yang memungkinkan kita untuk membedakan mana yang benar dan salah. Namun, seringkali nafsu dan godaan dunia membuat kita terjebak dalam perbuatan yang tidak bermartabat dan merugikan diri sendiri maupun orang lain. Oleh karena itu, puasa adalah momen yang tepat untuk membentuk karakter dan menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak bermartabat.

Menjadi Orang yang Bermartabat dan Berkarakter saat Berpuasa

Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Baqarah ayat 183, “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu, agar kamu bertakwa”. Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa tujuan utama dari puasa adalah untuk meningkatkan taqwa atau ketaqwaan kepada-Nya.

Taqwa adalah sikap bertaqwa atau takut kepada Allah SWT. Orang yang bertaqwa adalah orang yang senantiasa menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Dalam hal ini, puasa dapat membantu kita untuk meningkatkan taqwa karena pada saat berpuasa kita diharuskan untuk menahan diri dari segala bentuk godaan dan hawa nafsu.

Selain meningkatkan taqwa, puasa juga dapat membentuk karakter dan meningkatkan martabat manusia. Dalam Surah Al-A’raf ayat 26, Allah SWT berfirman, “Hai anak Adam, sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasanmu, dan pakaian taqwa adalah yang paling baik. Yang demikian itu adalah sebahagian dari tanda-tanda kekuasaan Allah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.”

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa pakaian taqwa adalah yang paling baik. Pakaian taqwa dapat diartikan sebagai karakter dan akhlak yang baik. Dengan berpuasa, kita diharuskan untuk menjaga perilaku dan mengendalikan emosi. Hal ini dapat membentuk karakter dan meningkatkan martabat manusia.

Sebagai kesimpulan, puasa adalah momen yang tepat untuk membentuk karakter dan meningkatkan martabat manusia. Dengan meningkatkan taqwa, kita dapat menjalankan perintah Allah SWT dan menjauhi segala larangan-Nya. Dengan memperbaiki karakter dan akhlak, kita dapat menjadi orang yang bermartabat dan berkarakter saat berpuasa dan dalam kehidupan sehari-hari. 

Oleh karena itu, kita harus memanfaatkan momen berpuasa ini dengan baik dan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas diri agar menjadi manusia yang lebih baik di mata Allah SWT.

Selama berpuasa, kita diharuskan untuk menahan diri dari makan, minum, dan hal-hal yang dapat membatalkan puasa. Namun, puasa bukan hanya tentang menahan diri dari hal-hal tersebut, tetapi juga menahan diri dari perbuatan-perbuatan yang tidak bermartabat seperti berbohong, berbuat curang, dan melakukan kekerasan terhadap orang lain.

Kita juga harus berusaha untuk meningkatkan sifat-sifat mulia seperti kesabaran, toleransi, dan keikhlasan selama berpuasa dan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam Surah Al-Ma’arij ayat 5-7, Allah SWT berfirman, “Sesungguhnya manusia itu diciptakan bersifat gelisah. Apabila ia ditimpa kesusahan ia meratap dan apabila ia mendapat kebaikan ia kikir. Kecuali orang-orang yang shalat, mereka tetap dalam ketaatan mereka”.

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan bahwa manusia memiliki sifat yang gelisah dan mudah terpengaruh oleh godaan dunia. Namun, orang-orang yang shalat dan tetap dalam ketaatan kepada Allah SWT dapat mengendalikan sifat gelisah tersebut dan menjadi manusia yang bermartabat dan berkarakter.

Dalam rangka meningkatkan karakter dan martabat manusia, kita juga harus menghindari perbuatan-perbuatan yang tidak bermartabat seperti ghibah, namimah, dan memfitnah. Dalam Surah Al-Hujurat ayat 12, Allah SWT berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olokkan) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olokkan).”

Dalam ayat ini, Allah SWT menegaskan pentingnya menjaga hubungan sosial dan menghindari perbuatan yang dapat merendahkan martabat manusia. Kita harus selalu menghargai sesama dan menghindari perilaku yang tidak bermartabat.

Demikianlah kultum Ramadhan kali ini tentang bagaimana menjadi orang yang bermartabat dan berkarakter saat berpuasa. Mari kita manfaatkan momen berpuasa ini untuk membentuk karakter dan meningkatkan martabat manusia kita. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan hidayah dan keberkahan kepada kita semua. Amin. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Posting Komentar untuk "Kultum Ramadhan: Menjadi Orang yang Bermartabat dan Berkarakter saat Berpuasa"